Breaking News

Berita Kota Kupang

Antisipasi Kekeringan, Penjabat Wali Kota Kupang George Hadjoh Optimis Air Tanah Masih Ada

George Hadjoh mengklaim, berkat Tuhan untuk Kota Kupang masih ada meski Kota Kupang dilanda kekeringan.

Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/IRFAN HOI
Penjabat Wali Kota Kupang, George Hadjoh optimis jika stok air di permukaan dan air tanah masih ada jelang musim panas tahun 2023. 

Diana berharap dengan keyakinan yang disampaikan Dirut dapat terlaksana dengan baik. Ia tidak mau persoalan seperti ini terus terjadi hampir tiap tahun. 

Politisi Hanura ini menyebut, berkaca pada penjelasan Dirut PDAM tentang debit air yang mencukupi, maka ia mendorong agar dilakukan pengerjaan pada sambungan rumah atau SR agar bisa dimanfaatkan masyarakat. 

PDAM, kata dia, harus melakukan pengukuran debit air tidak pada musim hujan. Sebab, kalau pengukuran di musim hujan yang jelas debit air akan tinggi. Berbeda dengan kondisi di musim kemarau nanti. 

Untuk itu, dewan meminta PDAM perlu menyiapkan langkah mitigasi untuk menghadapi musim kemarau mendatang. 

"Kita perlu mengetahui langkah-langkah antisipasi seperti apa pada pemenuhan air pada musim kemarau. Apakah dijamin bisa terpenuhi akan kebutuhan air bagi masyarakat, sebab dari tahun ke tahun pada musim kemarau masyarakat tidak dapat terlayani dengan baik," kata Diana.

Rapat koordinasi itu dihadiri sejumlah staf dari PDAM Kota Kupang dan Anggota Komisi II DPRD Kota Kupang seperti Nining Basalamah, Anatji Efrolina Ratu Kitu-Jan, Rikardus Outniel Yunatan  dan Demokrat Djuneidi C. Kana. 

Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) berencana akan mendistribusi air bersih bagi warga Kota Kupang bila musim kekeringan tiba. 

BPBD menanggapi peringatan yang dikeluarkan BMKG perihal ancama kekeringan yang melanda berbagai daerah di Indonesia, termaksuk NTT. 

Baca juga: Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang Ungkap Penyebab Stunting 

"Kalau sampai urusan teknis seperti (mitigasi) itu, kami hanya melihat dan mengikuti informasi yang disampaikan BMKG. Kalau misalkan ada potensi kekeringan, ada kemarau panjang, kami BPBD akan membantu masyarakat lewat distribusi air bersih" kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Ricko Umar, belum lama ini. 

Dia menyebut pihaknya terus memantau perkembangan yang disampaikan oleh BMKG. Adapun informasi dari BMKG  selalu disampaikan BPBD ke masyarakat. 

Untuk distribusi air bersih, menurutnya, BPBD menggunakan pola seperti tahun-tahun sebelumnya. Penyaluran air bersih dilakukan di 51 kelurahan dan berada di 400 lebih titik distribusi. 

Tahun 2021 warga Kota Kupang hanya terdampak akibat kemarau panjang sebanyak 5.656 kepala keluarga, yang bila dijumlahkan dengan asumsi satu keluarga lima orang maka terdapat 28.280 jiwa yang membutuhkan air.  

Dengan jumlah jiwa yang maka dibutuhkan 560 mobil berkapasitas 6.000 liter dengan total keseluruhan air ada 3 juta lebih liter air bersih yang harus disalurkan ke masyarakat Kota Kupang. 

"Ini data tahun 2021, data tahun 2022 masih sementara dirampungkan. Tapi jumlahnya untuk tahun 2022 ada 400 tangki air karena waktu itu distribusi agak mepet ke hari raya Natal," jelas dia.

Targetnya, tahun ini BPBD akan tetap menggunakan data yang sama. Karena data ini juga melihat kepemilikan tandon air yang dimiliki masyarakat. Kalau pun ada penambahan, diharapkan pihak Kelurahan dan Kecamatan bisa menginformasikan. 

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved