Semana Santa Larantuka
5.200 Peziarah Sudah Mendaftar Ikut Semana Santa Larantuka
Menjelang pelaksanaan prosesi Semana Santa di Larantuka, Pemerintah Kabupaten Flores Timur mengumumkan jumlah peziarah.
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Menjelang pelaksanaan prosesi Semana Santa di Larantuka, Pemerintah Kabupaten Flores Timur mengumumkan jumlah peziarah yang mendaftar melalui aplikasi.
Penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Flores Timur Petrus Pedo Maran mengungkapkan, sebanyak 5.200 orang telah mendaftarkan diri menjadi peziarah Semana Santa.
"Sampai dengan Selasa (4/3) kemarin, jumlah peziarah yang mendaftar untuk mengikuti prosesi Semana Santa melalui sistem aplikasi yang disediakan sebanyak 5.200-an orang," sebut Petrus Pedo Maran, Rabu 5 April 2023.
Ketua Panitia Semana Santa ini memperkirakan jumlah peziarah lebih banyak karena belum terhitung dengan warga Larantuka, Pulau Adonara, Pulau Solor, maupun dari kabupaten tetangga seperti Lewoleba, Kabupaten Lembata dan Maumere, Kabupaten Sikka.
Menurut Petrus Pedo Maran, gelombang peziarah terus berdatangan ke Kota Larantuka baik melalui jalur laut maupun udara.
Ia menyebut, layanan transportasi udara ke Larantuka dilayani dua kali dalam sehari sejak 1 April. Sedangkan untuk layanan kapal ferry berlangsung setiap hari.
Baca juga: Live Streaming Semana Santa NTT Rabu 5 April 2023, Prosesi Rabu Trewa, Doa Suku, Pemberkatan Jalur
"Jadi dari sisi transportasi untuk peziarah sejauh ini cukup memadai sehingga mereka bisa datang dengan mudah," kata Petrus Pedo Maran.
Ia menjelaskan, pelaksanaan Semana Santa didukung dengan dua panitia penyelenggara, yaitu dari pihak Keuskupan Larantuka maupun dari pemerintah daerah yang berperan sebagai pendukung.
"Panitia dari pihak gereja mengurus bagian ritual, sedangkan dari pemda yang non-ritual seperti akomodasi, transportasi, keamanan, dan lainnya," jelasnya.
Rabu Trewa
Umat Katolik di Larantuka, Kabupaten Flores Timur memasuki Tri Hari Suci Semana Santa, diawali dengan perayaan Rabu Trewa.
Perayaan Rabu Trewa pada Rabu 5 April 2023 ditandai dengan umat Katolik membuat bunyi-bunyian disertai dengan teriak trewa...trewa...trewa...
Selain acara liturgi di gereja, perayaan Rabu Trewa diisi dengan berbagai kegiatan.
Berikut ini jadwal dan rangkaian acara Rabu Trewa Semana Santa yang diperoleh POS-KUPANG.COM dari panitia:
5 April 2023: Rabu Trewa
Pukul 05.30 Wita: misa di kapela-kapela dan Gereja Katedral Larantuka
Pukul 0.30 Wita: Penutupan Mengaji Semana Santa di Kapela Tuan Ma oleh Suku Kapitan Jentera (Fernandez Aikoli)
Pukul 1.45 Wita: Mengaji Tuan Mardomu Pintu Tuan Ma dan Tuan Ana di Kapela Tuan Ma
Baca juga: Semana Santa Larantuka, Bunyi-Bunyian dan Teriak Trewa Awali Pembukaan Tri Hari Suci
Lamentasi Rabu Trewa
- Nyanyian Pembukaan
- Sapaan Pembukaan
- Nyanyian Lamentasi :
Ratapan I: Alep, Beth, Ghimel, Daleth dan He
Ratapan II: Vau, Sain, Heth dan Teth
Ratapan III: Yod, Kaph, Lamed, Mem dan Nun
Setiap Ratapan ditutup dengan nyanyian: Yerusalem, Yerusalem berbaliklah kepada Allah, Tuhanmu.
- Bacaan Injil
- Kotbah
- Lagu: Miserere
- Lagu: Signor Deo
- Berkat Penutup
Selesai Lamentasi, umat Katolik membuat bunyi-bunyian selama 15 menit sambil berteriak trewa... trewa..., sebagai tanda masuk dalam perkabungan Yesus selama Tri Hari Suci.
Pukul 19.00 Wita: General Repetisi lagu-lagu Jumat Agung di Istana Raja Larantuka (Pohon Sirih)
Pukul 19.00 Wita: Konferensi pers di Istana Raja Larantuka (Pohon Sirih)
Pukul 20.00 Wita: Doa Suku Fernandez Aikoli bersama umat di Tori Tuan Trewa (Kelurahan Larantuka)
Pukul 21.30 Wita. Pemberkatan jalur prosesi di sepanjang rute prosesi
Perayaan Tri Hari Suci, bagian dari Semana Santa, diawali dengan misa Rabu Trewa yang digelar pada Rabu 5 April 2023 pagi.
Misa Rabu Trewa untuk mengenang Yesus Kristus ditangkap dan diarak kemudian disalibkan, wafat dan dimakamkan.
Momen khas dan unik Rabu Trewa ditandai dengan umat Katolik membuat bunyi-bunyian sambil berteriak Trewa.
Baca juga: Semana Santa Larantuka, Tikam Turo Sepanjang Jalur Prosesi Jumat Agung
Di Gereja Katedral Larantuka, peryaaan misa Rabu Trewa dipimpin RD Hendrikus Leni.
Selain umat, misa yang mulai digelar pukul 05.30 Wita itu, diikuti juga oleh peziarah Semana Santa.
Bacaan Injil Matius 26:15 menceritakan tentang salah seorang murid Yesus bernama Yudas Iskariot bertemu imam-imam kepala untuk menukar Yesus dengan 30 keping perak.
Yudas tega menukar nyawa sang guru dengan harta. Meski demikian, sang penebus dosa tak mempersoalkan hal itu dan memilih berdoa di Taman Getzemani.
"Yesus terang-terangan mengatakan bahwa dia akan masuk dalam peristiwa kematian," kata RD Hnedrikus Leni dalam kotbahnya.
Ia menghubungkan peristiwa ini dengan tradisi umat setempat yang membuat bunyi-bunyian sambil berteriak Trewa Trewa.
"Kita masuk dalam suasana kedukaan. Dengan simbol itu (bunyi-bunyian), ada sesuatu yang harus dilakukan yaitu masuk dalam suasana dimana Yesus akan ditangkap," ujarnya.
Meski bunyi-bunyian merupakan tradisi yang tak terpisahkan, Pastor Paroki Katredal tetap mengarahkan umatnya agar menjaga kekhusyukan dengan tidak membuat kegaduhan.
Baca juga: Kerinduan Ikuti Prosesi Semana Santa, Peziarah Mulai Tiba di Kota Larantuka
"Trewa Trewa. Kita masuk suasana tenang, simbol itu ada bunyi-bunyian yang dibuat, walau kita buat bunyi yang kadang kacau," katanya.
Setelah Rabu Trewa, umat Katolik merayakan dan peziarah Semana Santa merayakan Kamis Putih, Jumat Agung, Sabtu Santo, dan Minggu Paskah.
Tikam Turo
Sebelumnya, umat Katolik sudah melaksanakan Tikam Turo pada Selasa 4 April 2023.
Tikam Turo adalah tradisi memnbuat pagar sepanjang jalur lintasan proses Semana Santa, menggunakan kayu dan belahan bambu.
Pagar tersebut sebagai tempat mengikat lilin bernyata pada saat perayaan proses Semana Santa, Jumat Agung, 7 April 2023.
Di beberapa lokasi dibangun armida sebagai tempat perhentian saat prosesi Semana Santa. Ada sembilan armida akan disinggahi umat sambil berdoa dan melantunkan lagu ratapan.
Dalam prosesi sakral itu, umat menempuh perjalanan sekitar dua kilo meter membawa lilin yang bernyala, dimulai dari Gereja Katedral Larantuka menuju Kelurahan Sarotari, Lokea, Pohon Sirih, Lohayong, Balela dan Larantuka.
Nyala ribuan lilin sepanjang jalan diikuti ribuan peziarah memohon ampun seraya meminta berkat dan perlindungan Bunda Maria atau biasa disebut Permesa.
Salah satu anggota Konferia, Thomas Tomi Fernandez, mengatakan umat setempat sudah sudah mulai mematangkan persiapan sejak dua bulan lalu hingga tradisi Tikam Turo.
Menurut dia, kerinduan umat tak mampu terbendung setelah tiga tahun ditiadakan akibat pandemi Covid-19. Ia merasakan aura berkat selaras dari Yesus Kristus dan Bunda Maria selasar dengan iman umat yang kuat.
"Sejak satu bulan lebih ini kami cat tembok yang warnanya mulai pudar, membersihkan halaman luar maupun di dalam kapela," katanya kepada wartawan. (ant/aca)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.