Renungan Harian Kristen
Renungan Harian Kristen Sabtu 1 April 2023, Tuhan Menghampiri Saat Susah Mendera
Renungan Harian Kristen, Sabtu 1 April 2023 dengan judul Di Tepi Sungai Kebar, Tuhan Menghampiri Saat Susah Mendera.
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Kristen, Sabtu 1 April 2023 dengan judul Di Tepi Sungai Kebar, Tuhan Menghampiri Saat Susah Mendera.
Artikel yang merujuk pada Kitab Yehezkiel 1:1-3 ini dikutip dari buku Renungan Harian Suluh Injil Ratapan dan Pengharapan yang diterbitkan Gereja Masehi Injili Timor ( GMIT ).
POS-KUPANG.COM telah mendapat izin dari Pdt Eka Mozes, anggota Tim Penyusun Renungan Harian Suluh Injil edisi Maret dan April 2023.
Simak selengkapnya Renungan Harian Kristen, Sabtu 1 April 2023:
Pengantar
Imam Yehezkiel dipanggil menjadi nabi bagi bangsa Yehuda ketika berada di pembuangan di Babel (593 sM),
bersamaan dengan nabi Yeremia di Yerusalem.
Ia melayani selama kurang lebih dua puluh tujuh tahun. Ia diutus untuk menjelaskan kepada bangsa Yehuda tentang
alasan pembuangan, menubuatkan kehancuran Yerusalem, dan menyampaikan janji pemulihan dari Allah.
Pemahaman Teks
Imam sekaligus nabi Yehezkiel menggambarkan bagi kita keadaan umat Allah pada awal pembuangan bahwa sesungguhnya
tidaklah terlalu buruk.
Mereka hidup berkelompok-kelompok dan ditempatkan di daerah-daerah kosong wilayah Babel. Tidak berbaur dengan penduduk asli setempat.
Yehezkiel sendiri tampak tinggal dekat sungai Kebar, yang dimaksudkan ialah kanal buatan untuk menampung aliran
sungai Efrat.
Selain itu di antara para buangan juga ada para tua-tua yang memimpin orang Yahudi (Yeh 8:1; 14:1; 20:1).
Meskipun begitu, tahun-tahun pembuangan tetap saja berat bagi bangsa ini. Pemimpin mereka, raja Yoyakhin hanya memerintah selama tiga bulan dan ikut dibawa ke pembuangan.
Keadaan mereka yang semula baik, makin memburuk bersamaan dengan semakin dasyatnya kehancuran Yerusalem. Kenangan akan Yerusalem, kota suci kini memilukan hati.
Menjadi orang buangan, membuat bangsa Yahudi mengalami krisis identitas. Inilah buah dari apa yang mereka tabur ketika di Yerusalem, inilah harga dari pemberontakan dan pengkhianatan kepada Allah, dengan menyembah allah lain.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.