Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Sabtu 1 April 2023, Menyatukan yang Tercerai Berai
Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul Menyatukan yang Tercerai Berai.
Orang-orang Farisi dan ahli Taurat itu mulai berkumpul dan merancangkan kejahatan untuk membunuh Yesus.
Dan tampillah Kayafas, Imam Besar pada masa itu dan berkata, “Kamu tidak tahu apa-apa, kamu tidak insaf bahwa lebih berguna bagimu jika satu orang mati untuk bangsa kita dari pada seluruh bangsa kita ini binasa.”
Nubuat Kayafas lahir bukan dari dirinya sendiri, tapi dari Roh Tuhan sendiri dan menyampaikan nubuat itu kepada bangsanya sendiri bahwa Yesus akan mati untuk seluruh bangsa manusia dan mempersatukan yang tercerai berai dalam satu kawanan dengan satu Gembala, Yesus sendiri.
Dampak paling nyata dari situasi setelah Lazarus dibangkitkan adalah “mereka bersepakat untuk membunuh Yesus”.
Hasilnya Yesus tidak tampil lagi secara terang-terangan di muka umum.
Itulah sifat manusia, ketika ada orang lain yang sedikit menonjol, atau berbuat baik atau menunjukkan sikap yang benar atau hidup dalam kebaikan dan berbuat kebajikan bagi banyak orang, maka selalu saja akan muncul kecenderungan untuk membenci atau tidak suka, iri, dengki dan merasa tersaingi dan segala macam hal negatif lainnya.
Manusia gampang sekali jatuh dalam kelemahannya yang dia sendiri tidak menyadarinya dan selalu merasa nyaman dengan keadaan itu.
Ciri-ciri yang manusia tunjukkan sebagai sifat dasar adalah selalu mencerai-beraikan. Sifat ingin mencerai-beraikan itu sebenarnya muncul dari sifat dasar setan atau si jahat.
Maka ketika kita mendengar ada orang atau sekelompok orang yang selalu ingin mencerai-beraikan orang lain atau kelompok lain atau bahkan sebuah negara, itu tanda-tanda jelas setan telah merajai mereka.
Karena memang itu sifat dasar setan yaitu mencerai-beraikan manusia agar mereka gampang menguasai dan membunuh manusia.
Dan itu bertolak belakang dengan sifat dasariah dari Allah yaitu mempersatukan yang tercerai berai. Itulah kebenaran sejatinya Allah. Selalu mengedepankan persatuan dan kesatuan walaupun ada perbedaan di dalamnya. Bapa Putera dan Roh Kudus tetap menjadi satu kesatuan Cinta yang tak terpisahkan.
Maka ketika tampak ada perselisihan dan pertengakaran yang memecah belah atau mencerai-beraikan orang, maka kita harus tahu bahwa itu kerja setan sudah merajai kita.
Mari kita belajar untuk saling mempersatukan dalam keberagaman dan bukan menceraikan.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 29 Maret 2023, Menjadi Hamba atau Merdeka?
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.
Pesan untuk kita, pertama, Tuhan dalam diriNya sendiri selalu mempersatukan dalam satu ikatan cinta Roh Kebenaran.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.