Berita NTT
Red MEDEVAC Bangun Jasa Evakuasi Medis di NTT, Pertolongan Lebih Cepat
Sebuah perusahaan bernama RED MEDEVAC, gagasan putra NTT menyediakan layanan jasa medis ini. Perusahaan tersebut dirintis bulan Januari 2022 lalu
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Provinsi NTT punya kabar gembira. Jika selama ini pasien sakit yang ada di pelosok-pelosok sulit dievakuasi ke fasilitas kesehatan (faskes) ataupun mendapat layanan yang memadai, kini sudah ada jawaban untuk mengatasi masalah demikian.
Ada sebuah jasa pelayanan medis yang sudah beroperasi di wilayah NTT. Jasa ini merupakan karya anak-anak NTT, yang berlatarbelakang para dokter spesialis. Hal ini bertujuan lebih mempercepat pertolongan bagi pasien.
Layanan ini disebut-sebut bisa membawa pasien melalui angkutan udara, laut dan darat. Pelayanan paling cepat menjadi prioritas ada pada jasa ini.
Tidak perlu khawatir, yang jelas layanan ini akan bisa menyesuaikan dengan kondisi keuangan pasien.
Baca juga: Kemendes PDTT Gandeng DoctorTool dalam Digitalisasi Pelayanan Kesehatan di Desa
Sebuah perusahaan bernama RED MEDEVAC, gagasan putra NTT menyediakan layanan jasa medis ini. Perusahaan tersebut dirintis bulan Januari 2022 lalu dan kini telah memulai aktivitasnya.
Founder RED MEDEVAC, dr. Elric Brahm Malelak, SpBS, MKM menyebut pelayanan jasa yang digagas, berangkat dari melihat topografi NTT yang memiliki wilayah kepulauan. Hal ini membuat kesulitan bagi warga ketika hendak mendapat pelayanan kesehatan.
Sisi lain, selama ini NTT nyaris dilayani dengan jasa yang sama oleh perusahaan yang berada diluar wilayah NTT. Akibatnya, ada tenggak waktu dan harga yang lumayan menguras kantong pasien.
Lewat ngobrol bersama beberapa rekannya, dr. Elric kemudian mendirikan perusahaan ini dan mulai bergerak.
Baca juga: Pembiayaan BPJS Harus Utamakan Pelayanan Kesehatan Berbasis Kemanusiaan
"Kalau untuk kasus emergency itu kita agak susah. Ini dulunya sudah ada tapi diambil oleh orang luar dengan harga yang lumayan. Jadi kita berpikir harus ada supaya bisa ada penyeimbang," kata dia ketika diwawancarai, Jumat 17 Maret 2023 lalu.
Dengan kehadiran layanan ini maka masyarakat di kelas menengah kebawa bisa mengakses. Untuk memperlancar semua layanan ini, pihaknya telah berkerja sama dengan beberapa rumah sakit besar di Kota Kupang.
"Jadi selain jemput, kita sudah koordinasi dengan rumah sakit sehingga tidak bingung lagi dan akses masuk. Kita sudah hubungi dokter dan tim," kata dr. Elric lagi.
Untuk memudahkan semua proses, nantinya pasien akan langsung dibawa ke pusat transportasi terdekat seperti bandar udara ataupun laut. Akan ada dokter anastesi yang ikut dalam evakuasi medis. Dokter ini dimaksudkan agar bisa memberi pertolongan bila terjadi hal lain sewaktu dalam perjalan.
Di dalam transportasi yang digunakan juga, sebelum berangkat akan dilengkapi dengan berbagai alat kesehatan penanganan darurat.
Baca juga: Resmikan Gedung Baru IGD RSB Titus Uly Kupang, Kapolda NTT Minta Utamakan Pelayanan Kesehatan
"Kita merubah pesawat (atau moda transportasi lain) seperti ruang ICU. Perawat juga khusus ICU. Jadi lebih safety. Kita mengutamakan keselamatan pasien," sebut dia.
Pihaknya telah bekerja sama dengan sejumlah pihak pemilik moda transportasi. Sehingga akan ada beberapa alternatif pilihan yang siap digunakan dalam proses evakuasi medis.
Sejauh ini, sedang dilakukan jajakan kerja sama dengan jasa angkutan khusus untuk sektor laut untuk menambah moda transportasi. Selain menyiapkan sejumlah alat kesehatan dan dokter saat evakuasi, ada pendamping yang disiapkan bagi pasien.
Seringkali dia menyebut bahwa pasien yang datang berobat harus mengalami nasib yang 'berbeda' meski telah menempuh perjalan jauh. Titik ini menjadi pertimbangan mendasar dari RED MEDEVAC.
"Jadi sebisa mungkin, hubungi kami dulu, kita diskusi dan kita cari jalan terbaik. Sebisa mungkin kita terbangkan, kita terbangkan," ucap dia.
Tolong Kepala Staf Kepresidenan Timor Leste
RED MEDEVAC, baru-baru ini juga menolong salah seorang pasien dari Timor Leste. Pasien itu merupakan Kepala Staf Kepresidenan di Timor Leste. Pasien mengalami serangan jantung kala itu.
Gubernur NTT, sebut dr. Elric, menghubungi pihaknya untuk melakukan evakuasi. Oleh tim RED MEDEVAC, merespon itu dan langsung terbang ke Atambua Kabupaten Belu.
Pasien menggunakan jalan darat ke Atambua dan selanjutnya diterbangkan ke Kota Kupang melalui Bandara El Tari Kupang.
Evakuasi pasien ini merupakan perdana dilakukan. Meski berwarga negara Timor Leste, namun pasien telah berada di Atambua sehingga penerbangan bisa secepatnya menggunakan rute domestik. Akan kesulitan kalau melakukan penerbangan internasional.
Dengan berbagai fasilitas kesehatan yang kini sudah tersedia begitu banyak, baginya perlu di manfaatkan secara maksimal. Dia bersyukur proses evakuasi saat itu memang berlangsung lancar.
Para dokter yang ada di tim ini, menurut dia semua punya komitmen kuat. Ditengah kesibukan lainnya, bilamana ada pasien yang membutuhkan maka akan mendahului pelayanan jasa evakuasi medis.
Selain melayani pasien dalam wilayah NTT, pihaknya juga ingin membantu pasien di daerah lain bahkan dari luar negeri, termaksuk Australia.
RED MEDEVAC sendiri, kata dia, telah dipaparkan dihadapan gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat dan seluruh kepala daerah sewaktu perayaan HUT NTT tahun 2022 lalu.
Baca juga: Nonton Bareng Film 3D, RS Siloam Kupang Beri Edukasi Pentingnya Menjaga Kesehatan Otak
Atas dasar ini, RED MEDEVAC ingin agar para kepala daerah juga bisa membantu menginformasikan ke masyarakatnya agar layanan ini bisa menjadi solusi bagi pasien, terutama dalam keadaan darurat.
Hendy Making seorang mahasiswa asal kepulauan Flores, mengaku layanan semacam ini jelas akan sangat membantu masyarakat. Menurut dia, NTT dengan wilayah kepu membutuhkan pelayan semacam ini.
Sisi lain, Hendy berpendapat dengan adanya layanan ini juga setidaknya ikut menjawab janji kampanye gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat di tahun 2018 lalu.
"Pak gubernur waktu itu pernah janji. Masyarakat yang sakit dibawa dengan penerbangan dan kapal laut dengan fasilitas yang baik. Nah, ini cocok dan bisa jawab janji kampanye itu. Ini sangat bagus," kata Hendy, dijumpai di kos-kosannya di bilangan Penfui Kota Kupang.
Baca juga: Dosen, Pegawai, dan Mahasiswa Politeknik Pertanian Negeri Kupang Dapat Pelayanan Kesehatan Gratis
Meski harus dengan biaya yang mungkin tidak murah, Hendy mengaku layanan ini akan menjadi alternatif tepat bagi masyarakat membantu keluarga dalam hal kesehatan. Ia kemudian menyarankan masyarakat agar bisa memanfaatkan layanan tersebut dengan sebaik mungkin.
Ia juga berharap agar selain berpusat di Kota Kupang, layanan ini bisa membuka alternatif di Kabupaten atau daerah lain di NTT agar lebih memudahkan masyarakat.
"Jadi masyarakat tidak harus dibawa lagi ke Kupang, kan ada rumah sakit yang bagus juga di daerah. Bisa dimanfaatkan. Supaya biayanya juga bida lebih kecil lah," ungkapnya. (fan)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.