Berita Kabupaten Kupang

Mau Lulus di SMA Reformasi Plus Wajib Buat Karya Ilmiah, Dipertanggungjawabkan di Depan Penguji

Ujian Akhir Sekolah yang dikembalikan ke sekolah untuk pelaksanaanya, maka SMA Reformasi Plus mengambil langkah yang cukup berbeda.

Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/RYAN TAPEHEN
KARYA ILMIAH - Pemaparan seminar karya Ilmiah berbasis Projek oleh salah satu siswa kelas XII jurusan Mipa SMA Reformasi Plus Intan Tansatrisna sebagai salah satu syarat kelulusan. 

Meskipun belum diteliti secara mendalam olehnya dirinya juga ingin ada penelitian lebih lanjut dan juga bisa diproduksi lebih banyak.

"Kalau saya bisa bikin teh kenapa harus beli atau ambil dari teh lain apalagi ini juga punya khasiat yang saya tahu,"

Dirinya juga mendapatkan rasa percaya diri yang tinggi apalagi ujian akhir model seperti ini tidak ada di sekolah lain.

Diakhir pemaparan dirinya langsung menyeduh teh yang sudah dibuat dan menyajikan ke dua penguji yang akan mencicipinya.

Ujian ala sidang skripsi ini sangat menguji mental dimana siswa mampu mempertahankan hasil karya ilmiah yang sudah dia buat.

Baca juga: Dua Pekan Jelang Ujian Akhir, SMAN 7 Kupang Perbanyak Latihan Soal

Bukan saja teh kersen adan juga produk yang dihasilkan oleh para siswa seperti wine buah naga, wine dari kulit pisang, bioetanol dari kulit singkong.

Kepala SMA Reformasi Plus Darce Lona mengaku saat ini ada 45 siswa yang akan melakukan seminar hasil karya ilmiah berbasis projek dengan total jumlah siswa Mipa 20 siswa dan IPS 25.SMA Reformasi Plus juga memiliki kelas fiilial 3 sekolah di Pariti Kabupaten Kupang, Oeleon, dan Lanu di TTS sehingga total semua siswa yang tahun ini mengikuti sebanyak 85 siswa.

Bagi mereka seminar karya ilmiah ini merupakan penerapan lima nilai yang selalu mereka terapkan setiap hari yakni bila siswa tahu maka dia harus paham, kalau sudah paham harus bisa lakukan, sudah bisa lakukan maka bisa ciptakan inovasi, dengan inovasi tersebut makan mental untuk maju dan bersaing sendirinya ada

"Produk yang dihasilkan anak-abak melalui seminar karya ilmiah berbasis projek ini kami selalu dorong agar mereka tingkatkan di tengah masyarakat. Supaya anak-anak temukan dan kembangkan untuk masa depan dalam bantuk bisnis UMKM yang bermanfaat bagi orang lain," harapnya.

Baca juga: Soal Ujian SMA Kelas 12 Soal PTS Mata Pelajaran PJOK Semester 2 Dan Kunci Jawaban UTS SMA Kelas 12

Nanti bulan Juni mendatang semua hasil produk yang dibuat oleh siswa ikut dipamerkan semua dalam bentuk pentas seni.

"Dengan cara yang tidak biasa ini kami ingin menghasilkan tamatan yang punya kemampuan bila di lapangan membawa suatu perubahan terutama bagi dirinya sendiri," ujarnya.

Meskipun sudah berhasil membuat suatu inovasi baru di sekolah, masih ada suatu kekurangan yang siswa temui usai mereka tamat yakniselalu terbentur soal pemasaran.

Kepala SMK Techmatik dan Informatika Plus Yonatan Snae juga melakukan hal yang sama diamana siswanya juga melakukan seminar karya ilmiah berbasis projek sebanyak 37 siswa di Jurusan Multimedia.

Contoh nyalakan lampu dengan tepukan tangan dan juga salah satu siswanya Axel Adu membuat inovasi merancang jam digital menggunakan real time cloc (RTC) dengan alarm berbasis arduino. (ary)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS 

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved