Berita Lembata
Marsianus Jawa Ingatkan Masyarakat Dukung Pembangunan SDN Waisesa di Ile Ape
Bahwa secara teknis, pekerjaan fisik Cakra yang akan mengerjakannya dan setelah selesai gedung sekolah tersebut akan dihibahkan kepada Pemda Lembata.
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Oby Lewanmeru
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo
POS-KUPANG.COM,LEWOLEBA - MoU (Memorandum of Understanding) atau Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Daerah Kabupaten Lembata dengan Yayasan Cakra Abhipraya Responsif terkait Pemberian Bantuan Pembangunan dan Pengelolaan Sekolah Dasar Negeri (SDN) Bakti Toleransi Waisesa secara resmi telah ditandatangani.
Penandatanganan kerja sama antara Pemerintah dan Yayasan Cakra oleh Penjabat Bupati, Marsianus Jawa dan Ketua Cakra, Putro Anugerahlindu ini, disaksikan juga oleh Camat Ile Ape dan Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Lembata, di ruang kerja Bupati Lembata, pada Rabu (15/3/2023) siang.
Baca juga: BPH Migas Selidiki Penyelewengan BBM di Lembata, Dari SPBU Sampai Pelangsir
"Terima kasih Pemerintah Daerah kepada pimpinan Cakra," kata Penjabat Bupati Marsianus saat itu.
Ia pun kemudian mengingatkan masyarakat untuk mendukung kelancaran pembangunan gedung sekolah itu. Tidak boleh ada seorang warga pun yang coba menghalangi pengerjaan proyek tersebut.
“Kita harus bersyukur karena ada kepedulian saudara-saudara kita terhadap nasib generasi muda Lembata. Tidak boleh ada yang menghalangi begini, begini, begini. Dukung supaya proses pembangunan ini cepat berjalan, agar anak-anak sudah boleh pakai sekolah ini," ungkapnya.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Ketua Yayasan Cakra, Putro Anugerahlindu. Ia menyampaikan bahwa pasca penandatanganan MoU antara Pemda Lembata dan Yayasan Cakra, akan diikuti dengan pengerjaan fisik pembangunan gedung sekolah.
Bahwa secara teknis, pekerjaan fisik Cakra yang akan mengerjakannya dan setelah selesai gedung sekolah tersebut akan dihibahkan kepada Pemda Lembata.
Namun demikian, menurut Putro ada item dalam perjanjian tersebut seperti terkait penyediaan lahan, penyediaan air dan listrik itu menjadi tanggungjawab Pemda.
Ketua Yayasan Cakra ini menjelaskan bahwa dana yang disiapkan berdasarkan perhitungan Rencana Anggaran Pelaksanaan (RAP) diperkirakan menelan biaya sebesar kurang lebih Rp. 1,3 miliar.
Saat ini pekerjaan di lapangan sudah memasuki tahap pemasangan patok dan land clearing atau pembukaan lahan juga sudah selesai. Rencananya, di hari Jumat ini sudah mulai pekerjaan penggalian fondasi. Target pengerjaan akhirnya oleh kontraktor dipastikan kurang lebih lima bulan atau seratus lima puluh hari sudah siap.
Baca juga: Bangun 3 Sekolah Tanpa Dana APBD, Kepala Dinas Pendidikan Lembata Terus Cari Donatur
Dia berharap dengan bantuan ini menjadi titik balik bagi masyarakat di Waisesa untuk lebih baik lagi, menjadi masyarakat yang semakin tinggi menjunjung tinggi toleransi, sehingga menjadi dasar bagi mereka nantinya untuk menjadi manusia-manusia yang berkualitas yang bisa menjadi sosok kebanggaan bagi orang tua, keluarga dan diri sendiri tentunya.
Dia pun mengapresiasi kerja kerja pemerintah selama ini yang terjalin begitu baik antara kedua pihak, yang bersama-sama bekerja untuk sebuah kebaikan.
"Secara dari kami pun ingin membantu masyarakat Lembata dan dari pemerintah pun mengapresiasi apa yang kita lakukan. Jadi kerjasamanya memang berjalan sangat sangat baik," katanya.
Karena itu, dia terus berharap semoga sinergitas dalam pembangunan masyarakat ini bisa terus berjalan antara Cakra dan Pemda Lembata. (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS