Berita Sumba Tengah
PKL Kembali Berjualan, Pasar Lama Anakalang Sumba Tengah Semrawut
Informasi yang diperoleh di lapangan menyampaikan para pedagang kaki lima itu kembali berjualan di lokasi pasar lama hingga jalan raya nasional
Penulis: Petrus Piter | Editor: Eflin Rote
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Petrus Piter
POS-KUPANG.COM, WAIBAKUL - Kondisi Pasar Lama Anakalang, Kota Waibakul, Kabupaten Sumba Tengah nampak semrawut. Hal itu seiring kembalinya para pedagang kaki lima berjualan di lokasi tersebut.
Bahkan sebagian pedagang kaki lima lainnya berjualan dipinggir jalan nasional, depan Kampung Pasunga, yang sering menimbulkan gangguan kelancaran lalu lintas kendaraan pada jalan negara itu. Informasi yang diperoleh di lapangan menyampaikan para pedagang kaki lima itu kembali berjualan di lokasi pasar lama hingga jalan raya nasional sejak Januari 2023, bahkan sejak Desember 2022.
Seperti disaksikan POS-KUPANG.COM, Rabu 15 Maret 2023 pagi, nampak sejumlah pedagang kaki lima seperti pedagang gorengan, ikan segar, tahu tempe, sayur-sayuran, kain Sumba dan lainnya berjualan dipinggir kiri kanan jalan raya mulai pertigaan jalan raya depan Kampung Pasung ke arah pasar lama, jalur menuju Pantai Konda Maloba.
Baca juga: Franky Ranggambani, Plt Kadis Perhubungan Sumba Timur
Suasana itu tak teratur karena para pedagan9g berjualan menurut kemauannya. Nampak suasana sepanjang jalan raya ke arab jalan pasar lama semakin sempit karena pedagang menjajalkan jualannya disepanjang pinggir jalan raya. Sedangkan lokasi bagian dalam pasar lama telah dipagar rapih. Sampah tak terus dan suasana jalan raya terkadang macet pula.
Sebab secara resmi Pemkab Sumba Tengah telah memindahkan seluruh pedagang ke pasar baru, sekitar 2 km ke arah utara pasar lama Anakalang.
Baca juga: Kuliner Khas NTT, Daging Babi Kiriman Mama Mantu dari Desa Wairasa Anakalang Sumba Tengah
Sementara itu, Mama Tini, salah seorang pedagang yang ditemui POS-KUPANG.COM, Rabu 15 Maret 2023, mengaku, terpaksa kembali berjualan di pasar lama karena pasar baru sepih. Selain itu lokasi jauh dan tidak ada transportasi memadai.
Karena itu, Mama Tini dan kawan-kawan memutuskan kembali berjualan di pasar lama meski harus berurusan dengan Satpol PP. Mereka mengaku terkadang diusir Satpol PP untuk kembali berjualan di pasar baru Sumba Tengah. Namun tetap nekad berjualan karena demi mempertahankan kelangsungan hidup diri dan keluarganya.
Kini berharap pemerintah daerah memberi ruang agar para pedagang kembali berjualan di pasar lama mengingat suasana pasar daerah ini masih sepi. (*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.