Berita Timor Tengah Selatan

Diduga Tipu Warga Fatumnasi Timor Tengah Selatan, Oknum Anggota LSM KPK Tipikor Diamankan Polres

pelaku memberikan jawaban yang berbelit-belit. Saat didesak untuk mengembalikan uang tersebut

Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG.COM/ADRIANUS DINI
AMANKAN - Diduga menipu Masyarakat Fatumnasi, Oknum Anggota LSM KPK Tipikor Diamankan Polres TTS, Senin 13 Maret 2023.  

Terkait kondisi tersebut, Bernadus Sabneno (Korban) kepada wartawan mengisahkan sejumlah fakta, Senin 6 Maret 2023.

Bernardus mengisahkan pada mulanya Fransiskus datang ke rumah Martinus Bay dan Lasarus Bay untuk merekrut keduanya menjadi anggota KPK pada bulan Febuari lalu. Mereka juga sempat membicarakan perihal bantuan listrik dan jalan bagi masyarakat.

Setelah datang kedua kalinya, Fransiskus meminta agar Bernadus Sabneno datang ke rumah Martinus Bay. Pada kesempatan itu, mereka membicarakan bantuan listrik dan jalan. Selanjutnya, Fransiskus juga berjanji membantu dana hibah untuk gereja sebesar 3 Miliar rupiah.

Disampaikan, untuk meyakinkan korban, Fransiskus mengajak mereka pergi ke gereja untuk melakukan survei dan pengukuran. 

"Jadi waktu dia datang pertama kali di rumahnya Martinus Bay, nanti saat datang ke dua baru jemput saya dan omong mau bantu pembangunan gereja," kata Bernadus.

Dijelaskan, setelah melakukan survei dan pengukuran, Fransiskus Marang kemudian menuturkan bahwa gereja harus dibangun ulang dan pagar keliling. 

Disampaikan, menurut Fransiskus, perlu ada gambar oleh arsitek dan juga pembuatan RAB serta proposal. Fransiskus lantas meminta uang sebesar 33.180.000 rupiah kepada Bernadus Sabneno yang diambil dua kali dengan (bukti kuitansi). Usai mendapat uang, Fransiskus tidak lagi datang ke Fatumnasi

Fransiskus juga berjanji akan membawa 4 orang dari Fatumnasi ke Jakarta untuk bertemu dengan pejabat Kementerian Agama, Ketua DPR RI dan Presiden.

"Dia janji mau bawa kami ke Jakarta untuk ketemu pejabat tapi uang tiket harus siapkan 80 juta," kisah Bernadus.

Merasa hal tersebut sebagai dugaan penipuan, Bernadus Sabneno akan melaporkan hal ini ke Polres TTS untuk ditindak lanjuti secara hukum.

Informasi terkait bantuan ini kemudian sampai ke telinga ketua Majelis Jemaat Efata Gereja Punuf, Pendeta Vidi Taniu. 

Pendeta Vidi mengaku pihaknya kaget saat mengetahui jemaatnya sudah menyerahkan uang ke Fransiskus. 

Disampaikan Pendeta Vidi bahwa dirinya sempat bertemu dengan Fransiskus dan sempat terjadi silang pendapat antara keduanya karena dirinya mencurigai hal tersebut sebagai penipuan.

Saya bertemu dia tanpa pemberitahuan. Waktu ketemu itu saya sempat adu mulut dengan dia karena saya curiga ini penipuan. Dia menjawab saya secara kasar dan tidak menjawab pokok pertanyaan. Saya kemudian membuat laporan ke Pemerintah desa untuk melacak siapa dia," terang Pendeta Vidi.

Dirinya menyesalkan kejadian tersebut. Menurut Pendeta Vidi, seharusnya jika ada orang yang mau membantu bangunan gereja, sebagai ketua majelis Jemaat dirinya terlebih dahulu harus mengetahui hal tersebut. Namun terkait kejadian yang ada pihaknya tidak tahu karena pertemuan dilakukan secara diam-diam.

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved