Renungan Harian Kristen
Renungan Harian Kristen Minggu 12 Maret 2023, Hamba Tuhan Belajar dari Penderitaan
Renungan Harian Kristen Minggu 12 Maret 2023, dengan judul Hamba Tuhan, Belajar dari Penderitaan, Hadirkan Transformasi.
Pemahaman Teks
Pengalaman bersama Tim KKR para hamba Tuhan itu, sangat kontras dengan Hamba Tuhan dalam kitab Yesaya 52 dan 53.
Figur Hamba Tuhan dalam nyanyian nabi Yesaya ini kontras dengan persepsi populer masa kini dalam gereja tentang Hamba Tuhan.
Dalam Yesaya, Hamba Tuhan adalah tokoh yang menjalankan peran sebagai pengganti orang-orang yang hidup dalam kesulitan, bergumul dalam penderitaan dan menjalani hidup dalam aneka rupa kesulitan karena menjaga hatinya untuk tidak dikotori oleh keinginan-keinginan duniawi.
Begitu dalamnya sang Hamba Tuhan menyatu dengan kehidupan kaum tertindas, sampai-sampai “raut mukanya bukan lagi seperti manusia.”
Para pembesar negeri membuang muka dan jijik memandangnya. Sang Hamba adalah orang yang mengosongkan diri.
Dia menjadikan hidupnya sebagai pelayan dan hamba, dan benar-benar menjalani hidup sebagai pelayan dan hamba. Tidak menghiasi diri dengan atribut-atribut kemewahan.
Kalau datang ke Yerusalem, Yesus memilih menginap di Bethania, rumah Lazarus, Maria dan Marta. Bukan meminta Nikodemus atau Yusuf Arimatea untuk memesankan kamar VIP di Hotel Yerusalem.
Ia memilih tidak hidup dalam kemewahan agar Ia dapat memberikan kemewahan yang disediakan bagi dirinya untuk membuat hidup orang lain berharga dan bernilai.
Langkah Iman
Kitab-kitab Injil memberitakan Yesus sebagai Anak Allah. Lukas dan Matius bercerita tentang momen baptisan Yesus di Yordan dengan mengambil background cerita Yesaya, yakni momen pelantikan Hamba Tuhan untuk pekerjaan penyelamatan.
Maksud pemilihan background ini adalah menegaskan bahwa Yesus yang adalah Anak Allah tidak menonjolkan kekuasaan, keagungan dan kemuliaan dalam bentuk penampilan lahiriah, tetapi dalam komitmen pelayanan yang berpihak kepada yang kecil, terbuang dan tidak dipedulikan.
Kualitas hidup Hamba Tuhan yang ditampilkan Yesus terlihat dalam spiritualitas mengabdi bagi si kecil, tekad bekerja bagi si mikin, kesungguhan melayani orang-orang yang tak berpengharapan.
Pola hidup seperti inilah yang semestinya nampak dalam kepribadian dan pelayanan orang-orang masa kini yang gemar menyebut diri hamba Tuhan atau yang mengaku menjadi pengikut Yesus.
Kalau yang terjadi sebaliknya, hati-hatilah karena bisa saja sedang terjebak dalam penyembahan berhala ciptaan sendiri yang diberi nama “pelayanan kepada Yesus.” Padahal melayani diri sendiri. Soli Deo Gloria. Amin! (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.