Renungan Harian Kristen

Renungan Harian Kristen Minggu 12 Maret 2023, Hamba Tuhan Belajar dari Penderitaan

Renungan Harian Kristen Minggu 12 Maret 2023, dengan judul Hamba Tuhan, Belajar dari Penderitaan, Hadirkan Transformasi.

Editor: Alfons Nedabang
TRIBUN PONTIANAK
Renungan Harian Kristen Minggu 12 Maret 2023, Hamba Tuhan Belajar dari Penderitaan, Hadirkan Transformasi. 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Kristen Minggu 12 Maret 2023, dengan judul Hamba Tuhan, Belajar dari Penderitaan, Hadirkan Transformasi, merujuk pada Kitab Yesaya 52:13-53:12.

Artikel yang ditulis Pdt Eben Nuban Timo ini dikutip dari buku Renungan Harian Suluh Injil Ratapan dan Pengharapan yang diterbitkan Gereja Masehi Injili Timor ( GMIT ).

POS-KUPANG.COM telah mendapat izin dari Pdt Eka Mozes, anggota Tim Penyusun Renungan Harian Suluh Injil edisi Maret dan April 2023. 

Simak selengkapnya Renungan Harian Kristen, Minggu 12 Maret 2023:

Pengantar

Tema utama teks ini ialah Hamba Tuhan. Siapakah Hamba Tuhan yang dimaksudkan? Dalam pemahaman populer anggota gereja masa kini, hamba Tuhan merupakan figur yang dikelilingi kemewahan, menjadi idola orang-orang sukses dan hidup jauh dari kesulitan.

Saya ingat sebuah pengalaman memimpin panitia KKR tim dari ibu kota. Mereka mengaku sebagai hamba-hamba Tuhan yang datang untuk memberkati Kupang dengan pelayanan penyembuhan dan pewartaan Firman.

Sebagai ketua panitia, saya mengatur agar selama di Kupang para hamba Tuhan ini menginap di rumah-rumah anggota jemaat. Tetapi, ada anak-anak Tuhan di Kupang yang mengelola hotel yang bersedia memberikan kamar hotel
mereka sebagai tempat menginap. Gratis.

Selaku ketua panitia saya sangat bersyukur. Di pikiran saya hemat anggaran. Panitia Kupang bakal punya saldo lebih yang bisa dipakai untuk bantuan dana pendidikan. Namun tim KKR menolak tinggal di hotel dengan fasilitas tidak sesuai standar. Mereka memilih menginap di hotel dengan kamar VIP.

Saya bertanya bagaimana dengan biaya penginapan, dan mereka menjawab itu tanggung-jawab panitia Kupang. Usai ibadah KKR tiga malam berturut-turut, kami berkumpul untuk menghitung persembahan. Lumayan banyak mencapai
Rp 200-an juta.

Sebagai ketua panitia saya minta agar uang itu diserahkan kepada Panitia Kupang. Tetapi, saya terkejut dengan jawaban tim KKR, “Tidak pak pendeta. Persembahan ini akan kami pakai untuk membiayai transportasi kami.”

Mengaku hamba Tuhan, passion melayani dan memberkati kota Kupang. Ternyata minta dilayani seperti raja. Hamba Tuhan masa kini cenderung mengkomersialkan Injil, mejadikan pewartaan firman sebagai komoditi untuk hidup makmur, menghiasi diri dengan kemewahan dan bersukacita di atas penderitaan orang lain.

Para hamba Tuhan masa kini menciptakan sebuah berhala bernama “Kristus” untuk memuaskan nafsu mendapatkan kekayaan, kemewahan dan kesenangan. Berhala itu dibungkus dengan ayat-ayat kitab suci sehingga tidak terlihat sebagai berhala.

Lihat saja status WA dan postingan Instagram atau facebook banyak hamba Tuhan masa kini. Foto saat berpose di restoran mewah, atau ketika berbelanja di mall-mall bonafid, dengan caption ayat-ayat Alkitab, semisal: “Barangsiapa setia pada perkaraperkara kecil kepadanya akan ditambahkan perkara-perkara besar.”

Benarbenar berhala yang dibungkus ayat dari Allah. Mana berani mereka memasang foto bersama pemulung atau bermandikan sampah karena bekerja dengan orang-orang kecil, lalu membuat teks-teks suci sebagai pemberi makna.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved