Berita Nasional

Peringati Hari Perempuan Internasional 2023, Konsulat Jenderal Australia Gelar Webinar 

Webinar Cracking the Code: Innovation for a Gender Equal Future mengeksplorasi dampak kesenjangan digital

Penulis: Michaella Uzurasi | Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/HO-ISTIMEWA
Webinar Cracking the Code: Innovation for a Gender Equal Future dalam rangka memeringati Hari Perempuan Internasional 2023. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Michaella Uzurasi

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Dalam rangka memeringati Hari Perempuan Internasional tahun 2023, Konsulat Jenderal Australia di Bali, Makassar, dan Surabaya berkolaborasi untuk mengadakan webinar untuk mengeksplorasi dampak dari inovasi terhadap kesetaraan gender dan kesenjangan akses digital pada perempuan dan anak perempuan di Australia dan Indonesia, Rabu, 08/03/2023. 

Berdasarkan rilis yang diterima POS-KUPANG.COM, Webinar Cracking the Code: Innovation for a Gender Equal Future mengeksplorasi dampak kesenjangan digital berdasarkan gender dan menyoroti pentingnya melindungi hak-hak perempuan dan anak perempuan di dunia digital.

Webinar ini diselenggarakan di Bali, oleh Konsulat Jenderal Australia secara hybrid di Dharma Negara Alaya (DNA) Denpasar secara langsung dan dihadiri secara langsung oleh sekitar 60 peserta dari pemerintah lokal, organisasi dan pelaku sektor bisnis, lembaga swadaya masyarakat, institusi pendidikan dan beberapa media lokal. 

Baca juga: Peringati Hari Perempuan Internasional 2023, Bupati Paulina : Perempuan Harus Bangkit

“Kita hidup di dunia digital – penggunaan internet meningkat, pasar teknologi seluler berkembang, banyak pekerjaan saat ini memiliki komponen digital, dan media sosial menyediakan cara baru untuk menghubungkan Australia dan Indonesia,” kata Anthea Griffin, Konsul-Jenderal di Bali dalam sambutan pembukaannya.

Sementara, Bronwyn Robbins, Konsul-Jenderal di Makassar mengatakan, Australia berkomitmen terhadap kesetaraan gender dan hak asasi perempuan dan anak perempuan, secara global dan di kawasan Indo Pasifik. 

"Kami mendukung penggunaan pendidikan, inovasi, dan teknologi untuk mempromosikan kesetaraan dan inklusivitas, serta memajukan hak, kesehatan, keamanan, dan pemberdayaan para perempuan dan anak perempuan,” ujarnya.  

Baca juga: Harapan Lima Tokoh Perempuan NTT di Hari Perempuan Internasional

“Kita semua ingin memupuk kewirausahaan dan inovasi perempuan, menciptakan lingkungan daring yang lebih aman bagi pengusaha perempuan dan UMKM, menggunakan teknologi untuk membangun solusi inovatif, dan mencegah kekerasan daring berbasis gender,” kata Fiona Hoggart, Konsul Jenderal di Surabaya.

Webinar ini menampilkan tiga pembicara ahli yang dihadirkan oleh masing-masing Konsulat-Jenderal Australia di Indonesia. Profesor Alana Maurushat, seorang Profesor Cybersecurity and Behavior di Western Sydney University dan Direktur Western Center for Cybersecurity Aid and Community Engagement. 

Dalam kesempatan ini Profesor Alana berbicara tentang keamanan dunia maya dan bagaimana pengusaha perempuan dapat melindungi diri mereka sendiri dan bisnis mereka dari pelaku kejahatan di dunia maya. 

Pembicara lainnya, Faye Wongso, Partner, Superchargers Venture Builder, dan CEO & Co-Founder, KUMPUL berbagi pengalamannya memecahkan hambatan di sektor start-up sebagai wirausahawan muda.

Sementara Dr Dewi Kirono, Ilmuwan Utama di The Commonwealth Scientific and Industrial Research Organisation (CSIRO) mendiskusikan penelitiannya dengan Universitas Hasanuddin, Makassar mengenai solusi digital untuk mengamankan pasokan air bersih, sebuah masalah yang sangat penting dan berdampak besar pada perempuan dan anak perempuan. (uzu)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved