KKB Papua
KKB Papua - Mathius D Fakhiri: Egianus Kogoya Sangat Militan, Tempat Persembuyiannya Sulit Dideteksi
Irjen Mathius D Fakhiri, Kapolda Papua, mengungkapkan pergerakan Egianus Kogoya, sosok yang paling dicari dalam kasus penyanderaan pilot Susi Air.
"Kelompok ini suka bergerilya dan menjadikan masyarakat sebagai sandaran sehingga kita harus berhati-hati," ungkap Fakhiri.
Oleh karena itu, Fakhiri meminta seluruh pihak bersabar karena TNI-Polri tidak diam menghadapi penyanderaan tersebut.
Untuk diketahui, pilot asal Selandia Baru itu disandera setelah mendaratkan pesawat Susi Air di Lapangan Terbang Paro, di Distrik Paro, Kabupaten Nduga pada 7 Februari 2023.
Hingga kini, pilot tersebut belum ditemukan. Demikian juga kelompok penyandera. Lamanya waktu pembebasan tawanan itu kini menjadi bahan perbincangan publik.
Menurut Kapolda Papua, sulitnya membebaskan tawanan di Papua saat ini, sama seperti kasus penyanderaan yang terjadi di Kampung Banti, Distrik Tembagapura, kabupaten Mimika, beberapa waktu lalu.
"Kasus ini baru bisa diselesaikan setelah hampir dua bulan berjalan," ujarnya.
Bedanya, lanjut dia, dalam kasus penyanderaan di Kampung Binti, proses penyelematan sandera tak terlalu susah. Karena transportasi dari dan ke kampung itu bisa diakses.
Sedangkan dalam kasus penyanderaan pilot Susi Air ini, proses pencarian dilakukan dengan menggunakan transportasi udara.
"Jadi membutuhkan waktu, sehingga saya berharap kita semua harus bersabar," kata Fakhiri.
Kasus penyanderaan Phillips Mark Merthens itu bermula pada 7 Februari 2023. Saat itu, warga negara Selandia Baru itu membawa pesawat Susi Air dengan nomor registrasi PK-BVY mendarat di Lapangan Terbang Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.
Baca juga: KKB Papua - JO Sembiring Minta Elkius Kobak Serahkan Diri daripada Tebar Ancaman ke Warga Sipil
Saat mendarat, Egianus Kogoya dan kelompoknya tetiba menyerang dan membakar pesawat tersebut. Sesaat kemudian pilot pesawat itu pun langsung disandera.
Dalam kejadian tersebut, warga Distrik Paro mengungsi ke Distrik Kenyam, sehingga wilayah tersebut menjadi kosong.
Pada 18-19 Februari 2022, Tim Gabungan Operasi Damai Cartenz melakukan operasi penegakan hukum di tiga lokasi berbeda.
Hasilnya, puluhan barang bukti berhasil diamankan, mulai dari senjata api hingga kamera video profesional, serta alat komunikasi. (*)
Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.