Berita NTT
Presentase Stunting NTT Turun Signifikan Selama 5 Tahun-Bulan Timbang Agustus 2022 Jadi 17,7 Persen
stunting terus mengalami penurunan tiap tahun sampai dengan posisi terakhir menjadi 17,7 % pada tahun 2022 atau 77.338 balita stunting.
"Selain Peningkatan kapasitas dan ketrampilan petugas dalam penggunaan alat antropometri yang terstandart, dilakukan pula penguatan melalui zoom meeting, sebanyak dua kali dalam sehari selama tiga hari berturut-turut agar semua tenaga gizi, bidan serta tenaga kesehatan lainnya di 436 puskesmas mendapatkan informasi cara penggunaan alat ukur yang terstandart dan informasi lain terkait penginputan data serta pelaksanaan sweeping jika ada sasaran yang tidak datang saat operasi timbang," jelas Ruth.
Baca juga: Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat: Gerakan Tanam Jagung di Sumba Barat Daya Getarkan NTT
Selain secara online, sambungnya, pelatihan penggunaan alat secara offline tetap dilakukan dengan memanfaatkan waktu ketika melakukan bimbingan ke kab/kota dan puskesmas atau pada saat diminta menjadi fasilitator dalam kegiatan sampai Desember 2022 .
Lebih lanjut Ruth sampaikan, Ketika pelaksanaan operasi timbang pada bulan Februari maupun Agustus di kabupaten/kota, petugas provinsi akan turun melakukan pendampingan , ikut serta terlibat langsung dibeberapa posyandu mengamati cara petugas kesehatan melakukan penimbangan dan pengukuran balita dan alat yang digunakan, juga melakukan croscek pengukuran.
"Hal itu dilakukan untuk melihat ketelitian Penggunaan alat ukur yang terstandart dan petugas yang melakukan penimbangan dan pengukuran di posyandu adalah tenaga kesehatan yang telah dilatih dan terampil menggunakan alat tersebut," tegasnya
Ruth menyebutkan, untuk Saat ini, jumlah alat ukur terstandart yang ada di NTT adalah sebanyak 4.427 set dari 436 puskesmas yang tersebar di 22 kabupaten/kota
"Di tahun 2023 ini akan ditambahkan lagi sebanyak 5.496 set, sehingga total menjadi 9.923 set alat terstandart, yang nantinya 1 posyandu bisa memiliki 1 set alat terstandar," terangnya
Ia juga menginformasikan bahwa Badan Pusat Statistik telah merekomendasikan kegiatan pengumpulan data status gizi melalui operasi timbang di bulan Februari dan Agustus sebagai kegiatan statistik dari BPS setelah melakukan pengisian yang dipersyaratkan melalui Aplikasi e-Romantik (elektronik-Rekomendasi Kegiatan Statistik).
"Setelah melalui proses pengawasan dan penilaian dari BPS NTT maka pada tanggal 20 Januari 2023 melalui surat nomor B-015/53563/OT.130/01/2023 menetapkan bahwa Data Hasil Operasi Timbang di Provinsi NTT yang telah diolah menggunakan Aplikasi Elektronik Pencatatan Dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (ePPGBM) dinyatakan LAYAK,"pungkasnya
Berdasarkan surat tersebut, lanjutnya, maka Pemerintah NTT melalui Dinas Kesehatan Kependudukan dan Pencatatan Sipil bersama Dinas Kominfo Provinsi NTT yang ditunjuk sebagai Wali Data Pemerintah NTT melakukan publikasi data stunting tahun 2022 pada tanggal 28 Februari 2023 yang termuat dalam website Dinas Kominfo Provinsi NTT.
"Kerja kolaboratif di NTT oleh semua pihak mulai dari tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat dan Forkopimda, Nakes, kader dan semua elemen masyarakat yang terlibat sangat menunjang percepatan penurunan stunting," tutupnya (Cr.20)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Gubernur NTT Minta Guru dan Siswa SMKN 1 Kodi Utara Sumba Barat Daya Manfaatkan Lahan Tanam Jagung |
![]() |
---|
Bea Masuk NTT Tumbuh Positif Didorong Beras Impor 5.000 Ton |
![]() |
---|
Masuk Kantor Pukul 05.30 Wita, ASN Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT Bawa Anak |
![]() |
---|
Unicef Dukung ChildFund dan Yayasan Citamadani Gelar Workshop Tangani ATS di NTT |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.