NTT Terkini 

Gubernur NTT Peringatkan ASN Baru, Malas Diberi Sanksi 

Saat memberi arahan ketika apel, politikus Golkar itu menekankan kedisiplinan bagi ASN. Hal itu perlu dilakukan agar NTT bisa lebih maju. 

Penulis: Irfan Hoi | Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/HO
APEL - Suasana apel ASN lingkup Pemerintah Provinsi NTT yang dipimpin Gubernur NTT Melki Laka Lena. Senin, (29/9/2025) di halaman Gedung Sasando. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Gubernur NTT,  Melki Laka Lena memberi peringatan khusus kepada para aparatur sipil negara (ASN) lingkup Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT. 

Saat memimpin apel, Senin (29/9/2025) di halaman Gedung Sasando, 450 ASN terlambat datang. Hanya 4.672 dari 5.701 ASN yang hadir. Sisanya mengikuti tugas, cuti, sakit, ijin dan persiapan pensiun. 

"Saya sudah minta data, kalau berulang-ulang terus saya kasih peringatan 1,2,3 sampai paling ekstrem kita kasih sanksi paling maksimal. Apalagi masih calon-calon, CPNS, PPPK, kalau pemalas bekerja apa boleh buat," kata Melki, Senin usai paripurna di DPRD NTT. 

Saat memberi arahan ketika apel, politikus Golkar itu menekankan kedisiplinan bagi ASN. Hal itu perlu dilakukan agar NTT bisa lebih maju. 

Dia meminta pimpinan OPD untuk mendata para ASN malas untuk dilaporkan secara berkala. Baginya kemalasan merupakan virus yang tidak boleh menular ke orang lain. Ia ingin ada perubahan pada karakter dan perilaku ASN. 

Baca juga: Wawancara Ekslusif - Karantina NTT Jamin Keamanan Pangan Masyarakat dengan Biosecurity 


Selain itu, ia meminta seluruh ASN agar bisa melakukan komunikasi publik dengan baik tentang berbagai kebijakan. Sehingga bisa utuh dipahami oleh masyarakat dan tidak dimaknai setengah-setengah. 

Ia mengaku terbuka menerima kritik, saran dan masukan dari masyarakat. Melki mencontohkan pelaksanaan program pelatihan atau ret-ret ASN di Universitas Pertahanan (Unhan) Belu yang juga menuai pro dan kontra di tengah masyarakat.

Program tersebut, dinilai memiliki banyak dampak positif namun diperlukan komunikasi publik yang matang sehingga tidak menyebabkan salah persepsi dikalangan ASN khususnya bagi masyarakat.

“Hal yang menurut kita sudah pas, sudah jelas, tapi belum tentu bagi publik. Apalagi program kebijakan yang berpotensi timbulkan kontroversi. Kuncinya yakni komunikasi publik yang tepat kepada masyarakat, supaya masyarakat bisa pahami dengan baik,” ujarnya. 

Melki menegaskan, profesionalitas ASN, komunikasi publik yang baik, keterlibatan masyarakat dalam setiap kebijakan, serta transparansi pengelolaan anggaran dalam setiap program menjadi menjadi tolok ukur penting. 

“Apa yang kita kerjakan harus punya dampak nyata bagi masyarakat. Saya harap kita jaga terus kekompakan, semangat kerja di antara kita supaya NTT bisa terus bertumbuh dan berkembang," katanya. (fan) 

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved