Longsor Serasan Natuna
BREAKING NEWS: Longsor di Serasan Natuna, 10 Orang Tewas
Lebih dari 10 orang telah tewas dalam tanah longsor yang dipicu oleh hujan lebat di wilayah terpencil Natuna. Lebih dari 40 orang masih belum ditemuka
POS-KUPANG.COM - Lebih dari 10 orang tewas dan lebih dari 40 orang masih hilang di Desa Gentong dan Desa Air Nusa Pulau Serasan wilayah Natuna, menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana.
Menurut badan itu, hujan deras memicu tanah longsor yang mengubur rumah-rumah. Longsor mendorong lumpur dan puing-puing ke rumah-rumah di Serasan wilayah Natuna.
Operasi pencarian dan penyelamatan menemukan 10 mayat. Jalur komunikasi yang rusak dan gelombang tinggi membuat upaya pencarian dan penyelamatan menjadi sulit.
Ada kekhawatiran jumlah korban tewas akan meningkat, kata juru bicara agensi Abdul Muhari.
“Banyak masyarakat yang membutuhkan bantuan belum terjangkau karena kami masih kesulitan mengakses wilayah terdampak,” kata Muhari.
Baca juga: Akibat Tanah Longsor, Rumah Janda di Dusun Laktutus Belu Nyaris Roboh
Juru bicara Badan Penanggulangan Bencana Kepri Junainah mengatakan, "Cuaca tidak bisa diprediksi. Anginnya kencang, dan ombaknya saat ini tinggi."
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Natuna Abdul Rahman mengatakan, musibah ini pertama kali dilaporkan sekitar pukul 13.00 WIB, Senin 6 Maret 2023.
Saat itu dilaporkan sejumlah rumah warga tertimbun longsor akibat hujan lebat yang mengguyur dua desa tersebut.
"Laporan sementara 10 warga yang sudah ditemukan dan dalam kondisi meninggal dunia," kata Abdul kepada Kompas.com melalui pesan WhatsApp, Senin 6 Maret 2023.
"Yang parah di Desa Gentong. Kalau sudah sampai di lokasi, akan saya update kembali," ujar Abdul.
Sementara informasi yang didapat Kompas.com dari grup WA yang dikirimkan Plh Danramil 06 Serasan, menyebutkan bahwa telah terjadi banjir dan tanah longsor di Pulau Serasan.
Kejadian tersebut pertama kali diketahui sekitar pukul 11.15 WIB, Senin 6 Maret 2023, yang terjadi di lereng bukit dan menimpa perkampungan sampai ke jalan raya. Saat ini jalan raya yang menghubungkan Astaka ke arah Koramil lumpuh dan tak bisa dilintasi akibat material longsoran menutup ruas jalan.
"Bahkan hingga saat ini longsor susulan masih terjadi," tulis Plh Danramil 06 Serasan.
Baca juga: Banjir Brasil, Korban Tewas Akibat Tanah Longsor Meningkat Jadi 57 Orang
Tentara, polisi, dan sukarelawan telah bergabung dalam operasi pencarian dan penyelamatan di pulau terpencil itu.
Untuk meringankan tantangan logistik, Badan Nasional Penanggulangan Bencana mengerahkan helikopter untuk mempercepat pengiriman kebutuhan pokok.
Pulau terpencil hanya dapat diakses dengan naik kapal cepat selama lima jam dari daratan, faktor lain yang berkontribusi pada lambatnya upaya pencarian dan penyelamatan.
Indonesia rawan longsor saat musim hujan. Longsor disebabkan oleh penggundulan hutan di beberapa daerah dan hujan lebat berkepanjangan yang menyebabkan banjir di negara Asia Tenggara itu.
(kompas.com/deutschwelle.com)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS