Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik 28 Februari 2023, Bapa Kami

Bruder Pio Hayon menulis Renungan Harian Katolik ini merujuk bacaan pertama dari Kitab Yesaya 55: 10-11, dan bacaan Injil Matius 6: 7-15.

Editor: Agustinus Sape
FOTO PRIBADI
RENUNGAN - Bruder Pio Hayon SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Selasa 28 Februari 2023 dengan judul Bapa Kami. 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian berikut ditulis oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul Bapa Kami.

Bruder Pio Hayon menulis Renungan Harian Katolik ini merujuk bacaan pertama dari Kitab Yesaya 55: 10-11, dan bacaan Injil Matius 6: 7-15.

Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Selasa 28 Februari 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.

 

Ibu Bapak, saudari/a terkasih dalam Kristus.

Hari ini kembali kita diajak dalam bacaan-bacaan suci dengan pusat perhatiannya pada doa.

Dari kitab nabi Yesaya, Tuhan memberi nasihat kepada umatNya untuk selalu mendengarkan firmanNya. Karena Firman Tuhan itu adalah juga sebuah Suara dari Tuhan sendiri, Ruah, Nafas Tuhan sendiri. Maka firman itu selalu menepati jalanNya seperti yang disabdakan Tuhan sendiri.

Firman Tuhan itu adalah juga Doa dari Allah sendiri kepada manusia. “Dan Firman itu berlari dengan cepat” untuk melaksanakan apa yang disabdakan Tuhan sendiri.

Dalam bacaan Injil, Yesus mengajarkan doa Bapa Kami kepada para muridNya dan kepada kita. Yesus memberikan satu alternatif doa yang seharusnya mengandung banyak nilai bagi semua yang mendoakannya.

Apa pun bentuknya, doa selalu memberikan nilai rohani pada setiap hidup kita yang kita persembahkan kepada Tuhan.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 28 Februari 2023, Menyampaikan Doa Apa Adanya

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.

Salah satu kebajikan dalam hidup kekristenan kita adalah berdoa. Doa sudah menjadi bagian terpenting dalam ziarah umat bangsa Israel sebagai ungkapan iman kepada Tuhan.

Dalam Perjanjian Lama, bangsa Israel sangat tunduk kepada hukum Tuhan yang langsung difirmankan kepada mereka lewat mulut para nabi.

Para nabi sebagai perpajangan tangan Tuhan selalu menyampaikan firman Tuhan yang mereka dengar dari Yahwe dan bangsa Israel mendengarkan para nabi juga seperti mendengarkan suara Tuhan.

Itulah ibadah mereka yang sejati, yaitu mendengarkan Firman Tuhan. Karena firman Tuhan itu menjadi Doa bagi mereka.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved