Siswa Sekolah Jam 5 Pagi

Ketua LPA NTT Tolak Tegas Kebijakan Siswa Sekolah Jam 5 Pagi

Ketua LPA NTT, Veronika Atas, SH, MH menolak tegas kebijakan siswa SMU masuk sekolah jam 05.00 Wita.

|
POS-KUPANG.COM/HO
Ketua LPA NTT, Veronika Ata, SH, MH 

Maka berkaca dari beberapa negara dengan sistem pendidikan terbaik di dunia, mereka tidak menerapkan sekolah dinihari jam 5 pagi. Selain Finlandi, Amerika Serikat, Canada, Jepang, Singapura, Inggris, China, mulai sekolah jam jam 8 pagi ke atas.

"Karena itu kebijakan Pemprov NTT ini perlu ditinjau kembali bahkan tidak boleh dilakukan. Karena selain melanggar hak anak dan menyusahkan masyarakat NTT, tidak ada dasar hukum yang jelas," tegas Veronika Ata.

Pola yang selama ini berlangsung, mengurangi mata pelajaran yang kurang penting dan kurang sesuai minat dan bakat anak. Hingga kini beberapa SMA, menerapkan 15 mata pelajaran. Padahal di Negara-negara dengan sistem pendidikan maju, misalnya di Canada, hanya terdapat 8 – 9 mata pelajaran.

"Semoga kita belajar dari negara lain demi kemajuan pendidikan anak-anak kita dan anak-anak lebih berminat dan semangat bersekolah. Bukan menjadi momok dan sekolah penuh tekanan. Stop KBM jam 5 pagi, tolak kebijakan yang berdampak buruk," kritis Veronika Ata. (vel)

 

Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat Tolak Cabut Kebijakan

Meski ada penolakan yang masih dari publik, Viktor Laiskodat justru mempersilahkan orang tua siswa untuk memindahkan anaknya dari sekolah terkait jika tidak mampu.  

"Bagi orang tua yang ingin mendorong anaknya ke situ, dia akan disiapkan dengan baik menjadi pemimpin masa depan. Yang tidak mau tidak dipaksa, monggo geser kasih keluar anaknya," kata dia dalam sambutannya di  pembukaan Sidang Sindoe GMIT, Selasa 28 Februari 2023. 

Perdebatan mengenai siswa yang sulit bangun pagi, Viktor sesumbar bahwa kebijakan ini mendorong siswa bangun lebih awal. Apalagi di dua sekolah itu merupakan sekolah unggul. 

Nantinya akan ada kerja sama dengan lembaga yang membantu siswa bisa masuk ke perguruan tinggi ternama. Lembaga itu akan membantu pengajaran dan mempersiapkan siswa lebih dini untuk bersaing dalam perguruan tinggi. 

ENGGAN MAJU PILKADA 2024 - Gubernur NTT Viktor Laiskodat mengaku mencalonkan diri lagi pada Pilkada 2024 nanti. Menurut Viktor Laiskodat, banyak persoalan di NTT yang harus diurus di Pemerintah Pusat. Banyak kekayaan NTT yang tidak bisa diurus, bukan karena cara pikir pemimpin tapi cara pandang Pemerintah Pusat yang harus diubah.
ENGGAN MAJU PILKADA 2024 - Gubernur NTT Viktor Laiskodat mengaku mencalonkan diri lagi pada Pilkada 2024 nanti. Menurut Viktor Laiskodat, banyak persoalan di NTT yang harus diurus di Pemerintah Pusat. Banyak kekayaan NTT yang tidak bisa diurus, bukan karena cara pikir pemimpin tapi cara pandang Pemerintah Pusat yang harus diubah. (POS-KUPANG.COM/HO-DOK.POS-KUPANG.COM)

Dia memberi contoh bila siswa itu ingin masuk ke Harvard university, maka lembaga yang membantu itu wajib menyiapkan siswa tersebut untuk mampu masuk dalam kampus ternama itu. 

Ia kembali menjelaskan, matahari terbit di NTT pada pukul 05.48 Wita. Menurut dia, filosofis seorang tokoh itu disiapkan adalah sebelum matahari terbit maka sudah harus beraktivitas. 

Viktor Laiskodat menegaskan dirinya tidak akan mencabut kebijakan ini. Terlepas dari pemimpin baru nantinya mau melanjutkan atau mencabut itu. Tetapi selama kepemimpinannya kebijakan itu tetap diberlakukan. 

Sebab baginya ini sangat penting. Dengan anggaran yang besar itu maka anak-anak akan disiapkan dengan baik dalam suatu sistem yang baik juga. 

Bagi dia, setiap perubahan pasti menuai pro dan kontra. Karena itu, ia sepakat bahwa perlu ada analisis dan kajian. Di samping Viktor mengaku saat ini sedang dilakukan kajian. 

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved