Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Minggu 26 Februari 2023, Dosa Asal, Asal Dosa

Renungan Harian Katolik ini ditulis oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul Dosa Asal = Asal Dosa.

Editor: Agustinus Sape
FOTO PRIBADI
RENUNGAN - Bruder Pio Hayon SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Minggu 26 Februari 2023 dengan judul Dosa Asal = Asal Dosa. 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik ini ditulis oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul Dosa Asal = Asal Dosa.

Bruder Pio Hayon menulis Renungan Harian Katolik ini merujuk bacaan pertama dari Kitab Kejadian 2: 7-9; 3: 1-7, bacaan kedua Roma 5: 12-19, dan bacaan Injil Matius 4: 1-11.

Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Minggu 26 Februari 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.

Ibu Bapak, saudari/a terkasih dalam Kristus.

Hari ini kita memasuki Minggu Prapaskah I setelah kita menerima abu pada hari Rabu yang lalu. Tanda salib dengan abu di dahi kita sebagai simbol akan kelemahan dan kedosaan kita sebagai manusia sekaligus tunduk di hadapan Tuhan yang maha kuasa.

Bacaan-bacaan yang kita renungkan pada hari ini berkisar tentang dosa dan salah kita di satu sisi, dan di sisi lainnya ada keselamatan yang datang dari Yesus Kristus Tuhan kita.

Dalam bacaan pertama, Kitab Kejadian masih mengisahkan kepada kita tentang dosa manusia pertama Adam dan Hawa. Mereka telah makan buah yang dilarang oleh Tuhan untuk dimakan.

Sejak saat itu Tuhan menjatuhkan hukuman kepada manusia. Dosa asal itu mendatangkan kutukan dan maut.

Dalam bacaan kedua, Surat Rasul Paulus kepada jemaat di Roma memberikan catatan penting tentang dosa yang dilakukan oleh manusia pertama dan telah masuk ke dalam dunia sekaligus masuk juga maut.

Oleh dosa itulah maut mulai merajai manusia. Namun oleh jasa satu orang, semua dosa itu dihapuskan. Itulah korban darah suci Yesus Kristus Tuhan kita.

Oleh kasih karunia Allah, dosa yang telah mendatangkan maut itu dikalahkan oleh kebangkitan Yesus Kristus yang menebus dosa semua manusia sejak manusia pertama.

Kita semua dibenarkan oleh karena kasih karunia Allah dalam Yesus Kristus Tuhan kita.

Dalam bacaan Injil, Yesus berpuasa selama 40 hari dan dicobai iblis. Dan Yesus menang atas iblis. Tuhan tetap menjadi Raja atas segala makhluk.

Baca juga: Renungan Harian Katolik 25 Februari 2023, Bukan Orang Sehat yang Memerlukan Tabib Tapi Orang Sakit

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.

Kisah kejatuhan manusia pertama dalam dosa itu selalu menjadi hal menarik untuk dikaji dan direnungkan.

Jika kita perhatikan secara saksama, kita akan menemukan hal-hal inspiratif. Kisah itu dimulai dari larangan Tuhan bagi manusia pertama itu untuk tidak memakan buah kehidupan yang ada di tengah-tengah taman itu.

Lalu dimulailah kisah itu. Ular memulai percakapan untuk memulai menggoda wanita itu.

Ular itu membuat pertanyaan retoris kepada Wanita itu yang membalikkan kenyataan tentang apa yang menjadi firman Tuhan sendiri.

Tuhan berfirman kepada manusia itu demikian, “Buah pohon-pohon dalam taman ini boleh kamu makan, tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah taman, Allah berfirman, jangan kamu makan ataupun kamu raba buah itu, nanti kamu mati.”

Tetapi ular itu membuat pernyataan yang terbalik, “Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ni jangan kamu makan buahnya, bukan?

Itulah setan atau iblis. Selalu membalikkan kenyataan yang sebenarnya dan seakan-akan itu benar.

Mmanusia pada umumnya tergoda dengan kenyataan yang diciptakan oleh si jahat dan akhirnya jatuh ke dalam dosa.

Terlebih lagi, perempuan yang sudah memakan buah itu memberikan kepada suaminya dan setelah itu mereka menjadi sadar bahwa mereka telah telanjang.

Mereka menjadi sadar bahwa mereka telah membuat kesalahan. Kesadaran akan selalu datang terlambat sesudah membuat kesalahan. Itulah manusia.

Dosa asal itu telah menjadi asal dari segala dosa yang lainnya.

Ceritanya menjadi terbalik ketika Yesus yang digoda oleh Iblis setelah Yesus berpuasa selama 40 hari. Yesus memenangkan kebenaran akan Allah yang hidup dengan melewati tiga godaan yang hanya mencobai ke-Allah-an Yesus sendiri.

Yesus membalas si jahat dengan tetap berpegang teguh pada Allah BapaNya dan menyatakan kebenaran yakni “Engkau harus menyembah Tuhan Allahmu dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti”.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 26 Februari 2023, Yesus Berpuasa dan Digodai Setan

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.

Pesan untuk kita, pertama, dosa asal telah membentuk kita menjadi manusia yang selalu punya kecenderungan untuk selalu berbuat jahat dan salah yang lainnya setelah satu kesalahan yang pertama.

Kedua, godaan setan atau si jahat biasanya dengan membalikkan kenyataan atau menipu. Jadi hati-hatilah selalu.

Ketiga, Yesus mengalahkan godaan setan karena tetap berpegang teguh kepada janjinya untuk tetap menghormati Tuhan Allah BapaNya dan tidak menyembah allah yang lainnya.

Teks Lengkap Bacaan 26 Februari 2023

BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Minggu 26 Februari 2023.
BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Minggu 26 Februari 2023. (Tokopedia)

 

Bacaan Pertama: Kejadian 2:7-9.3:1-7

"Ciptaan pertama dan dosa asal."

Bacaan dari Kitab Kejadian:

Ketika Tuhan Allah menjadikan langit dan bumi, Ia membentuk manusia dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya. Demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.

Selanjutnya Tuhan Allah membuat taman di Eden, di sebelah timur; di situlah ditempatkan-Nya manusia yang dibentuk-Nya itu.

Lalu Tuhan Allah menumbuhkan berbagai pohon dari bumi, yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya; di tengah-tengah taman itu Ia menumbuhkan pohon kehidupan, serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat.

Dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh Tuhan Allah ular adalah binatang yang paling cerdik.

Ular itu berkata kepada perempuan yang telah diciptakan Tuhan, “Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?” Sahut perempuan itu kepada ular, “Buah pohon-pohon dalam taman ini boleh kami makan.

Tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan atau pun kamu raba buah itu, nanti kamu mati.”

Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu, “Sekali-kali kamu tidak akan mati! Tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat.”

Perempuan itu melihat bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan, dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian.

Maka ia mengambil dari buahnya, lalu dimakan, dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia; dan suaminya pun memakannya. Maka terbukalah mata mereka berdua, dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U: Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan: Mzm 51:3-4.5-6a.12-13.14-17

Refr. Kasihanilah, ya Tuhan, Kaulah pengampun yang rahim, dan belas kasih-Mu tak terhingga.

1. Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, menurut besarnya rahmat-Mu hapuskanlah pelanggaranku. Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku.

2. Sebab aku sadar akan pelanggaranku, dosaku selalu terbayang di hadapanku. Terhadap Engkau sendirilah aku berdosa yang jahat dalam pandangan-Mu kulakukan.

3. Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, dan baharuilah semangat yang teguh dalam batinku. Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari pada-Ku!

4. Berilah aku sukacita karena keselamatan-Mu dan teguhkanlah roh yang rela dalam diriku. Ya Tuhan, bukalah bibirku, supaya mulutku mewartakan puji-pujian kepada-Mu.

Bacaan Kedua: Roma 5:12-19

"Di mana pelanggaran bertambah banyak, di sana karunia menjadi berlimpah-limpah."

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada jemaat di Roma:

Saudara-saudara, dosa telah masuk ke dalam dunia lantaran satu orang, dan karena dosa itu, masuklah juga maut. Demikianlah maut telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa.

Sebab sebelum hukum Taurat ada, di dunia ini telah ada dosa. Tetapi dosa itu tidak diperhitungkan kalau tidak ada hukum Taurat. Sungguhpun demikian dari zaman Adam sampai kepada zaman Musa maut telah berkuasa juga atas mereka yang tidak berbuat dosa dengan cara yang sama seperti yang telah dibuat oleh Adam, yang adalah gambaran dari Dia yang akan datang.

Tetapi karunia Allah tidaklah sama dengan pelanggaran Adam. Sebab, jika karena pelanggaran satu orang itu semua orang telah jatuh dalam kuasa maut, jauh lebih besarlah kasih karunia dan anugerah Allah, yang dilimpahkan-Nya atas semua orang lantaran satu orang, yaitu Yesus Kristus.

Kasih karunia Allah jauh lebih besar daripada dosa satu orang. Sebab penghakiman atas satu pelanggaran itu telah mengakibatkan penghukuman, sedangkan pemberian kasih karunia atas banyak pelanggaran telah mengakibatkan pembenaran.

Jadi, jika oleh dosa satu orang maut telah berkuasa, lebih benarlah yang terjadi atas mereka yang telah menerima kelimpahan kasih karunia dan anugerah kebenaran; mereka akan hidup dan berkuasa oleh karena satu orang itu, yaitu Yesus Kristus.

Sebab itu, seperti oleh satu pelanggaran semua orang beroleh penghukuman, demikian pula oleh satu perbuatan kebenaran semua orang beroleh pembenaran untuk hidup.

Jadi seperti oleh ketidaktaatan satu orang semua orang telah menjadi orang berdosa, demikian pula oleh ketaatan satu orang semua orang menjadi orang benar.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U: Syukur Kepada Allah.

Bait Pengantar Injil: Matius 4:4b

Refr. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.

Manusia hidup bukan saja dari makanan, melainkan juga dari setiap sabda Allah.

Bacaan Injil: Matius 4:1-11

"Yesus berpuasa selama empat puluh hari, dan dicobai Iblis."

Inilah Injil suci menurut Matius:

Sekali peristiwa Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun supaya dicobai Iblis. Setelah berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam, akhirnya laparlah Yesus. Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata kepada-Nya, “Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu itu menjadi roti.”

Tetapi Yesus menjawab, “Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.” Kemudian Iblis membawa Yesus ke Kota Suci dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah.

Lalu Iblis berkata kepada-Nya, “Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya, dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk pada batu.”

Yesus berkata kepadanya, “Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!”

Lalu Iblis membawa Yesus ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya.

Iblis berkata kepada-Nya, “Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku.” Maka berkatalah Yesus kepadanya, “Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau harus berbakti!”

Lalu Iblis meninggalkan Yesus, dan lihatlah, malaikat-malaikat datang melayani Dia.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U: Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik lainnya

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved