Berita Lembata

Cakra Abhipraya Dirikan Sekolah untuk Korban Bencana, Bupati Lembata Pastikan Pembangunan Lancar

sekitar empat bulan yang lalu terjawab sudah keinginan tersebut dengan dikirimnya gambar desain gedung sekolah

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/RICKO WAWO
SEREMONI - Yayasan Cakra Abhipraya, pemerintah kabupaten Lembata dan masyarakat melakukan seremonial adat dan peletakkan batu pertama SDN Bakti Toleransi Waesesa di Kecamatan Ile Ape, Kamis, 23 Februari 2023 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo

POS-KUPANG.COM, LEWOLEBA - Yayasan Cakra Abhipraya, pemerintah kabupaten Lembata dan masyarakat melakukan seremonial adat dan peletakkan batu pertama SDN Bakti Toleransi Waesesa di Kecamatan Ile Ape, Kamis, 23 Februari 2023.

Penjabat Bupati Lembata, Marsianus Jawa bersama relawan Cakra Abhipraya berkesempatan mengikuti ritual buka bumi yang dilakukan oleh tokoh adat, penguasa hak wilayah setempat.

Mewakili masyarakat Lembata, Marsianus menyampaikan ungkapan syukur dan terima kasih kepada Yayasan Cakra Abhipraya yang punya perhatian khusus pada pendidikan di Lembata. 

Baca juga: Tim Satgas Temukan Beras Kotor dan Rusak di Pasar Pada Dijual ke Warga Lembata

Dia mengerahkan semua dinas terkait untuk membantu pembangunan gedung sekolah tersebut. 

"Saya akan kontrol langsung pembangunan gedung sekolah ini," katanya kepada kontraktor lokal yang ditunjuk untuk mendirikan sekolah itu. 

Pembangunan gedung sekolah itu berawal dari komunikasi antara Kepala Dinas Pendidikan Anselmus Ola dengan Yayasan Cakra Abhipraya Responsif yang sudah melakukan aksi respon bencana siklon tropis seroja pada 2021 silam.

Anselmus mengungkapkan setelah penanganan trauma healing pada anak-anak korban erupsi dan banjir bandang, Cakra Abhipraya pun berencana membangun sebuah gedung sekolah baru di Waisesa. 

"Atas komunikasi yang intens maka, sekitar empat bulan yang lalu terjawab sudah keinginan tersebut dengan dikirimnya gambar desain gedung sekolah yang mau dibangun,” tandasnya.

Baca juga: Tim Satgas Temukan Beras Kotor dan Rusak di Pasar Pada Dijual ke Warga Lembata

Ketua Yayasan Cakra Abhipraya, Putro Anugerahlindu menyebutkan biaya pembangunan sekolah masih dalam perhitungan karena ada perubahan terkait bahan material yang menurutnya sangat berbeda jauh antara Jakarta dengan Lembata

"Kita sekarang sedang bekerja sama dengan kontraktor lokal untuk menentukan RAB-nya, tapi dipastikan ini tetap berjalan di bulan Maret," kata Putro.

"Kita di sini akan membangun enam ruangan kelas, satu ruangan guru dan enam buah kamar mandi. Jadi semua fasilitas sudah dilengkapi semua," katanya.

Proyek ini diperkirakan memakan waktu kurang lebih lima bulan. Sementara Penggalangan dana juga juga dibantu oleh para influencer di Jakarta.

Cakra hadir di Lembata sejak bencana siklon Seroja pada 2021. Mereka mendirikan tiga posko; dua di antaranya berada di desa Amakaka dan wilayah Waisesa.

Ia berharap toleransi yang terjalin saat masyarakat di Lembata bisa terus berlangsung. Toleransi yang begitu kuat di antara masyarakat itulah yang jadi inspirasi sekolah itu dinamakan SDN Bakti Toleransi Waesea.

"Sebagai pengingat bahwa toleransi yang sudah kuat di sini menjadi inspirasi bagi kita untuk membangun sekolah sini," pesannya.(*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved