Wawancara Eksklusif
Wawancara Eksklusif Lucky Hakim: Saya Bukan Tukang Ketik
Wakil Bupati Indramayu Lucky Hakim membeberkan sejumlah hal soal keputusannya memilih mundur dari orang nomor dua di Kabupaten Indramayu.
Disamping itu, Lucky Hakim juga mengatakan, saat pertemuan dengan Kang Emil, dirinya menyampaikan bahwa disumpah sebagai kepala daerah untuk memajukan Indramayu. Tetapi pada kenyataannya, Lucky Hakim justru merasa hanya sebagai pengawas Bupati dan 'tukang ketik'.
Berikut wawancara lengkap dengan Wakil Bupati Indramayu Lucky Hakim dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra:
Bang Lucky, bisa dikomentari penjelasan dari Pak Gubernur Jawa Barat Pak Ridwan Kamil yang barusan dirilis mengenai pernyataan bahwa beliau dengan sangat terpaksa menyetujui permohonan pengunduran diri abang, dan akan melaporkan kepada Kementerian Dalam Negeri?
Iya, jadi memang sebenarnya beberapa waktu lalu setelah pengunduran diri saya, saya kirimkan melalui surat yang mengantarkan ke DPRD Indramayu dan seterusnya. Lalu saya dicari oleh Pak Gubernur akhirnya kita bisa bertemu dan dalam percakapan dengan Pak Gubernur tentunya Pak Gubernur menyayangkan kenapa harus seperti ini.
Lalu saya menjelaskan alasannya, lalu Pak Gubernur bilang bagaimana kalau resolusi. Resolusi itu yang terbaik. Solusi dari sebuah permasalah kan.
Lalu Pak gubernur bilang bahwa nanti akan kita cari potensi solusi lalu akan saya kabari secepatnya. Ya sudah kalau memang ada solusi karena memang kita tidak mencari masalah kita mencari solusi. Ketika ada suatu permasalahan tidak ada solusinya maka solusi versi saya adalah mengundurkan diri.
Lalu versi Pak gubernur bukan seperti itu lalu beliau menawarkan solusi nya. Dan tadi saya ditelpon langsung oleh Pak gubernur dan menyampaikan bahwa sudah kita coba cari solusinya tapi ternyata belum ketemu. Maka dengan berat hati saya merestui pengunduran diri wakil Bupati Indramayu saudara. Terima kasih Pak gubernur sudah mengusahakan solusinya apapun itu saya hargai dan saya tetap menunggu prosesnya. Prosesnya seperti apa ya saya serahkan kepada beliau.
Bang, sebenarnya bisa nggak ceritakan sejak kapan sih komunikasi dan hubungan dengan Ibu Nina Agustina ini tidak bagus dengan abang atau hambatan komunikasi terjadi sejak kapan?
Sebenarnya ini bukan tentang hubungan yang tidak baik atau baik itu menjadi dinamika politik lah. Hubungan saya dengan Ibu Bupati sejauh ini baik secara personal l, tetapi kalau dilihat oleh sistem pemerintahan yang di mana dibaca oleh anggota dewan DPRD jadikan ini bukan rumor, ini bukan gosip, tapi menjadi satu nota resmi DPRD Kabupaten Indramayu telah melakukan interpelasi, mungkin tahun lalu.
Dan di interpelasi itu ada beberapa materi yang dipertanyakan. Yang pertama tentang bagaimana visi dan misinya ya capaiannya, lalu ada beberapa kebijakan dari Bupati Indramayu dan yang terakhir adalah tidak diberdayakan wakil Bupati. Itu saja.
Jadi sebuah fakta hukum tentang hal itu, lalu jawaban bupati yang saya ingat dan saya baca bahwa akan perbaikan dari itu semua. Lalu masyarakat yang diwakili oleh DPRD menyatakan kembali memanggil saya konteksnya dalam rapat dengar pendapat lima bulan yang lalu. Lalu ditanyakan kembali oleh fraksi-fraksi ada fraksi Golkar, PKB dan semuanya, menanyakan apa kinerja wakil Bupati? Saya bilang kinerja saya musti tanya sama kepada Bupati, karena menurut Undang-undang wakil Bupati bertanggungjawab kepada Bupati, bukan kepada DPRD.
Jadi kalau memang bapak-bapak ingin tahu saya kerja apa, silahkan tanya ke Bupati.
Lalu dia bilang bagaimana dengan foto-foto yang tidak ada di seluruh Indramayu kecuali di DPRD, bagaimana tentang kewenangan dan lain-lain. Saya pikir bahwa itu adalah urusan internal Bupati dan wakil Bupati tetapi kalau bapak melihat tidak ada foto saya ya jangan tanya sama saya. Karena saya bukan tukang pasang foto.
Baca juga: Wawancara Eksklusif Bupati Indramayu Nina Agustina: Terbuka Rekonsiliasi dengan Lucky Hakim
Saya tidak tahu anggarannya malah saya balik bertanya ke DPRD, pada saat itu. Pak DPRD apakah dianggarkan untuk wakil Bupati bekerja kontesnya tentang ajudan protokoler, Satpol PP, Aspri, dianggarkan atau tidak, Pak.
Karena sempat ada salah satu anggota dewan yang nanya, apakah kerja saya? saya balikin tanya, anda meminta saya untuk masak misalnya, tetapi anda tidak memberikan peralatan untuk masak, tidak diberikan bahannya untuk masak, lalu anda nanya sama saya 'mana masakannya?'. Itu menjadi salah satu analogi yang membingungkan bagi saya, walaupun saya tidak tahu kerja saya karena itu urusannya Bupati.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.