Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Rabu 22 Februari 2022, Rabu Abu

Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. Leo Kleden SVD dengan judul Rabu Abu.

|
Editor: Agustinus Sape
Facebook/Anthonius Londa
Ilustrasi penerimaan abu pada Rabu Abu, tanda dimulainya masa puasa kristiani. "Koyaklah hatimu dan jangan pakaianmu, berbaliklah kepada Tuhan Allahmu, sebab Ia pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia." 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. Leo Kleden SVD dengan judul Rabu Abu.

RP. Leo Kleden menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan pertama dari Kitab Nubuat Yoel 2:12-18, bacaan kedua 2 Korintus 5: 20 - 6: 2, dan bacaan Injil Matius 6:1-6. 16-18.

Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Rabu 2 Februari 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.

 

PESAN YESUS:

* Beramal secara tersembunyi,

*Berdoa dalam sunyi,

* Berpuasa tanpa memamerkan diri.

1. Di saat kita memasuki masa Puasa atau Prapaskah, Nabi Yoel menyerukan, "Koyaklah hatimu dan jangan pakaianmu, berbaliklah kepada Tuhan Allahmu, sebab Ia pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia."

Oleh karena Tuhan itu "pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia" kita yang lemah dan berdosa selalu boleh datang kepada-Nya dan memohon ampun.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 22 Februari 2023, Rabu Abu, Pembukaan Masa Puasa

2. Rasul Paulus menegaskan pada awal masa puasa bahwa inilah saat rahmat yang diberikan kepada kita.

"Sebab Allah berfirman: 'Pada waktu Aku berkenan, Aku akan mendengarkan engkau, dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau'. Sesungguhnya, waktu ini adalah waktu perkenanan itu; hari ini adalah hari penyelamatan itu" (2Kor. 6: 2).

3. Yesus mengajarkan tiga hal utama dalam menjalani masa tobat ini:

1). Beramal secara tersembunyi, yaitu dengan niat murni untuk menolong sesama dan memuliakan Tuhan, bukan untuk menonjolkan diri agar dipuji orang.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 22 Februari 2023, Dekatkan Diri pada Tuhan

2). Berdoa dalam sunyi:

Doa berarti mengangkat hati kepada Tuhan, atau lebih tepat, masuk ke dalam Hati Tuhan.

Dan dalam Hati Tuhan Mahaagung, yang merangkul semesta ciptaan, kasih kita pun dimurnikan untuk menjangkau siapa saja yang membutuhkan.

3). Berpuasa tanpa memamerkan diri.

Dengan berpuasa kita membatasi kebutuhan dan kesenangan pribadi supaya kita bisa beramal kepada sesama. Puasa menguatkan solidaritas dan bela rasa bagi mereka yang menderita.

4. Tiga program masa tobat: Puasa dan doa dalam sunyi, serta amal kasih yang tersembunyi, merupakan kesatuan tindakan ibadah sejati yang berkenan pada Tuhan dan menguduskan kita menjadi umat-Nya.

* Semoga firman Tuhan ini menuntun kita untuk menjalani Masa Tobat ini dengan sebaik-baiknya.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 22 Februari 2023, Doa, Puasa dan Sedekah

4. DOA:

+ Tuhan, tanda abu yang kami terima hari ini menyadarkan bahwa manusia hanya setitik debu di hadirat-Mu. Namun baruilah dan hidupkanlah kami dalam Roh-Mu yang kudus menjadi umat suci yang terbakti pada-Mu, ya Tuhan, dan tanda berkat dan saluran kasih-Mu bagi sesama + Amin.

Salam kasih, doa dan persembahan Ekaristi untukmu. 

Teks Lengkap Bacaan Rabu 22 Februari 2023

BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Rabu 22 Februari 2023.
BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Rabu 22 Februari 2023. (Tokopedia)

 

Bacaan Pertama Yoel 2:12-18

"Sekarang juga, berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu, dengan berpuasa, dengan menangis dan dengan mengaduh."

Bacaan dari Kitab Yoel:

“Sekarang,” beginilah sabda Tuhan, “berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu, dengan berpuasa, dengan menangis dan mengaduh.” Koyakkanlah hatimu dan jangan pakaianmu, berbaliklah kepada Tuhan, Allahmu, sebab Ia pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia, dan Ia menyesal karena hukuman-Nya.

Siapa tahu, mungkin Ia mau berbalik dan menyesal, lalu meninggalkan berkat menjadi kurban sajian dan kurban curahan bagi Tuhan, Allahmu.

Tiuplah sangkakala di Sion, adakanlah puasa yang kudus, maklumkanlah perkumpulan raya; kumpulkanlah bangsa ini, kuduskanlah jemaah, himpunkanlah orang-orang yang lanjut usia, kumpulkanlah anak-anak, bahkan anak-anak yang menyusu; baiklah pengantin laki-laki keluar dari kamarnya, dan pengantin perempuan dari kamar tidurnya.

Baiklah para imam, pelayan-pelayan Tuhan, menangis di antara balai depan mezbah, dan berkata, “Sayangilah, ya Tuhan, umat-Mu, dan janganlah biarkan milik-Mu sendiri menjadi cela, sehingga bangsa-bangsa menyindir kepada mereka.

Mengapa orang berkata di antara bangsa-bangsa: “Di mana Allah mereka?” Maka Tuhan menjadi cemburu karena tanah-Nya dan menaruh belas kasihan kepada umat-Nya.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U: Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan: Mzm 51:3-6a.12-14-17

Refr. Kasihanilah kami, ya Allah, karena kami orang berdosa.

Atau Mohon ampun kami orang berdosa.

Atau Kasihanilah, ya Tuhan, Kaulah pengampun yang rahim, dan belas kasih-Mu tak terhingga.

1. Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, menurut besarnya rahmat-Mu, hapuskanlah pelanggaranku. Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku dan tahirkanlah aku dari dosaku!

2. Sebab aku sadar akan pelanggaranku, dosaku selalu terbayang di hadapanku. Terhadap Engkau sendirilah aku berdosa, yang jahat dalam pandangan-Mu kulakukan.

3. Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, dan baharuilah semangat yang teguh dalam diriku. Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil Roh-Mu yang kudus dari padaku!

4. Berilah aku sukacita karena keselamatan-Mu, dan teguhkanlah roh yang rela dalam diriku. Ya Tuhan, bukalah bibirku, supaya mulutku mewartakan puji-pujian kepada-Mu!

Bacaan Kedua: 2 Korintus 5:20-6:2

"Berilah dirimu didamaikan dengan Allah, sesungguhnya hari ini adalah hari penyelamatan."

Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus: 

Saudara-saudara, kami ini adalah utusan-utusan Kristus; seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami. Dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: Berilah dirimu didamaikan dengan Allah.

Kristus yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah. Sebab teman-teman sekerja, kami menasihati kamu supaya kamu jangan membuat sia-sia kasih karunia Allah yang telah kamu terima.

Sebab Allah berfirman, “Pada waktu Aku berkenan, Aku akan mendengarkan engkau, dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau.” Camkanlah, saat inilah saat perkenanan itu; hari inilah hari penyelamatan itu.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U: Syukur Kepada Allah.

Bait Pengantar Injil: PS 965

Refr. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.

Pada hari ini kalau kamu mendengar suara Tuhan janganlah bertegar hati.

Bacaan Injil: Matius 6:1-6.16-18

"Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan mengganjar engkau."

Inilah Injil suci menurut Matius:

Dalam khotbah di bukit Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, “Hati-hatilah, jangan sampai melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat. Karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang di surga.

Jadi, apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau mencanangkan hal itu, seperti yang dilakukan orang munafik di rumah-rumah ibadat dan di lorong-lorong supaya dipuji orang.

Aku berkata kepadamu: Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu. Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik.

Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri di rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu, ‘Mereka sudah mendapat upahnya’.

Tetapi jika engkau berdoa masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu, dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.

Dan apabila kamu berpuasa janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. Aku berkata kepadamu, ‘Mereka sudah mendapat upahnya’.

Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu supaya jangan dilihat orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

U: Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik lainnya

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved