Longsor Kupang

BPBD NTT Sebut Longsor di Takari Kupang Diupayakan Buka Jalur Alternatif

Dinas terkait harus membuka jalur lain agar kendaraan bisa melintas, sebab ruas jalur itu merupakan akses utama lalu lintas kendaraan

Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/RYAN TAPEHEN
LONGSOR - Suasana di lokasi longsor yang berada di Jalur Trans Timor, tepatnya di Takari. Jalan ini merupakan jalan negara. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTT menyebut longsor yang terjadi di Kecamatan Takari Kabupaten Kupang, kini sedang diupayakan untuk membuka jalur alternatif. 

Dinas terkait harus membuka jalur lain agar kendaraan bisa melintas. Sebab, ruas jalur itu merupakan akses utama lalulintas kendaraan dari Kupang ke TTS hingga Belu. 

"Itu longsoran, sudah diupayakan untuk ditangani sejak tadi malam, Kepala BPBD dan Kadis PU, tapi sampai dengan pagi ini guguran masih bertambah sehingga dilapangan diupayakan untuk mencari lintasan, alternatif lain," kata Kepala BPBD NTT Ambrosius Kodo, Sabtu 18 Februari 2023. 

Baca juga: Proses Pengerukan Longsor Takari Bisa Satu Minggu, BPJN NTT Cari Jalan Alternatif

Dia menyebut kondisi tanah di area itu sejauh ini masih bergerak sehingga bisa sangat fatal, ketika upaya untuk membersihkan material. 

Ambrosius tidak bisa mengomentari lebih jauh mengenai penyebab terjadinya longsoran besar itu karena BPBD NTT belum bergerak ke lapangan. 

"Kami terkait penanganan jalan negara itu kami koordinasikan dengan dinas PU provinsi dan Balai Jalan untuk segera melakukan penanganan begitu," jelas dia. 

Baca juga: Longsor Tutup Jalan Trans Nasional Timor di Takari Kabupaten Kupang, Transportasi Lumpuh Total

Ambrosius mengimbau masyarakat yang berada di daerah lereng atau berada di topografi demikian, untuk meningkatkan kewaspadaan dan bisa menghindari wilayah longsor. 

Demikian juga dengan para pengendara atau pengguna jalan yang melintas jalur rawan longsor. Apabila terjadi hujan yang tinggi agar terus meningkatkan kewaspadaan. 

Sementara itu Kepala Balai Jalan NTT Agustinus Junianto yang dihubungi terpisah tidak menjawab panggilan seluler. Begitu juga dengan Kepala Dinas PUPR Provinsi NTT, Maxi Nenabu.

Hingga berita ini tayang, keduanya belum menjawab pesan WhatsApp yang dikirim maupun merespon kembali panggilan dari wartawan, untuk mengkonfirmasi penanganan lebih lanjut kejadian ini. (fan)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved