Berita Alor

Valentine Day, Momentum Kebangkitan Generasi Muda

Peserta yang hadir diberikan materi tentang penyebab, ciri-ciri, dampak, penanganan dan pengobatan HIV/AIDS. 

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/ELSE NAGO
VALENTINE DAY - Komunitas Alor Tanpa Batas mendeklarasikan hari berdiri sekaligus merayakan Valentine dengan edukasi kepada kaum muda di Lapangan Mini Kalabahi, Selasa 14 Februari 2023. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Else Nago

POS-KUPANG.COM, KALABAHI - Bertepatan dengan hari kasih sayang atau yang dikenal dengan Valentine Day, Komunitas Alor Tanpa Batas (ATB) mendeklarasikan hari tersebut sebagai hari berdirinya komunitas, sekaligus merayakan hari kasih sayang dengan kaum muda di Alor.

Komunitas ATB merupakan komunitas yang berfokus pada masalah sosial terutama kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Mengambil tema Yang Muda Berlari Membagi Cinta, komunitas ATB menjadikan momentum perayaan ini sebagai kebangkitan generasi muda yang diisi dengan edukasi tentang kekerasan terhadap anak dan perempuan, HIV/AIDS, juga pertunjukan seni musik, serta pembagian doorprize yang dilaksanakan di Lapangan Mini Kalabahi, Selasa 14 Februari 2023.

Baca juga: Sambut HPN 2023, Ketua Perhimpunan Jurnalis Alor Ingatkan Media Tidak Terjebak Arus Informasi

"Kami.mengajak kaum muda untuk berpartisipasi dalam kegiatan positif yang kami gelar hari ini. Seperti yang kita tahu, hari Valentine identik dengan pesta pora, hura-hura dan lain sebagainya. Hari ini kami komunitas ATB mengajak kaum muda yang terdiri dari 10 sekolah (SMA dan SMP) serta 2 Universitas berpartisipasi dalam kegiatan kami. Kami memberikan edukasi tentang kekerasan kepada perempuan dan anak, HIV/AIDS dan rangkaian kegiatan lain," ujar Pdt. Loisa Ena Blegur, M.Th, selaku Ketua Panitia.

Loisa mengaku karena keterbatas waktu, pihaknya tidak sempat mengundang kaum muda selain yang ada di sekolah dan kampus. Namun dirinya memastikan bahwa kegiatan serupa akan terus diadakan di Alor agar komunitas ATB bisa semakin dikenal juga memberikan kontribusi bagi masyarakat Alor.

Pada kesempatan tersebut hadir pula Melky Bely, S.sos, selaku Asisten III Setda Alor menggantikan kehadiran Bupati. Melky mengucapkan terima kasih karena ada komunitas baru yang membantu kerja pemerintah.

"Kami pemerintah menyampaikan terima kasih bahwa pemerintah tidak bekerja sendiri, melainkan bersama komunitas yang baru dibentuk ini menyuarakan stop kekerasan terhadap perempuan dan anak. Kita saling mendukung dalam upaya pengembangan SDM di Kabupaten Alor. Sepertiga penduduk Indonesia akan dikuasai oleh kaum usia produktif. Jadi  upaya yang kita lakukan adalah bagaimana mempersiapkan generasi Alor yang baik dengan memberikan mereka edukasi yang baik," ucap Melky.

Selain itu, Sofia Dida Loro, S.Pd. M.Pd, selaku Ketua Forum Komunikasi (Forkom) Pemerhati dan Perjuangan Hak-Hak Perempuan (P2HP) Kabupaten Alor memberikan edukasi tentang stop kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Baca juga: Prediksi Cuaca NTT Hari Ini BMKG, Flores Timur, Alor, Timor, Lembata dan Rote Waspada Angin Kencang

"Stop kekerasan terhadap anak dan perempuan terutama kekerasan seksual. Kasus kekerasan seksual di Alor cukup banyak, yang lebih menyedihkan kasus ini dilakukan oleh orang-orang terdekat baik di ranah privat maupun ranah publik," kata Sofia.

Sofia mengingatkan kepada peserta dan undangan yang hadir bahwa setiap orang punya potensi menjadi pelaku.

"Kita semua punya potensi untuk menjadi pelaku, baik itu saya, anda, tokoh agama, pejabat, pegawai, tukang ojek, supir, bankir semuanya berpotensi jadi pelaku. Ketika kekerasan terjadi di sekitar kita, jangan takut untuk melapor. Selama ini kendala kita adalah takut melaporkan sekali lagi saya katakan jangan takut untuk melapor pada kami. Kami akan melindungi korban dan pelapor, kami tidak serta merta membocorkan identitas pelapor jadi tidak perlu takut," tegas Sofia.

Kepada para pelajar Sofia juga mengajak untuk menghentikan perundungan dan menuduh korban sebagai aib. 

"Jangan kita bully korban atau mengatakan bahwa korban adalah aib,itu tidak boleh. Yang harus kita lakukan adalah mendukung dia untuk pulih. Kita lupa bahwa perempuan adalah rahim bangsa ini, tanpa perempuan tidak akan ada kehidupan di bumi maka sama-sama kita katakan stop kekerasan terhadap perempuan," ajak Sofia.

Baca juga: Lakwati, Desa di Kabupaten Alor Tanpa Asap Rokok, Miras, dan Sirih Pinang

Edukasi tentang HIV/AIDS dibawakan oleh Yosafat selaku pemateri sekaligus seorang tenaga kesehatan yang berprofesi sebagai perawat.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved