Berita Ende
Arifin H Umar Lansia yang Mendapat Jaminan Operasi Katarak dari BPJS Kesehatan
Peserta penderita katarak dengan visus (lapang pandang penglihatan) pada kriteria tertentu dengan indikasi medis dan perlu mendapatkan operasi katarak
Penulis: Thomas Mbenu Nulangi | Editor: Oby Lewanmeru
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Tommy Mbenu Nulangi
POS-KUPANG.COM, ENDE - BPJS Kesehatan menjamin pelayanan operasi katarak. Peserta penderita katarak dengan visus (lapang pandang penglihatan) pada kriteria tertentu dengan indikasi medis dan perlu mendapatkan operasi katarak, dijamin BPJS Kesehatan.
Arifin H Umar (81 tahun), salah seorang kakek yang menderita katarak dua tahun silam. Warga Satar Punda Barat Kecamatan Lamba Leda Kabupaten Manggarai Timur ini telah menjalani operasi sehingga kini rutin menjalani kontrol tiap bulan sekali.
“Sakit matanya (katarak, red) sudah lama. Baru tahun ini kami keluarga memutuskan untuk di periksa ke Puskesmas di Reo. Setelah dicek dokter, saya dianjurkan operasi. Sekarang tinggal kontrol sebulan sekali. Alhamdulillah, ada perkembangan yang saya rasakan,” cerita Arifin.
Baca juga: Upaya Tingkatkan Mutu Layanan Peserta JKN, BPJS Kesehatan Sambangi RSUD Ende
Selama perawatan, Arifin dilayani dengan baik. Ia menjalani operasi di Klinik Utama Johanes Don Bosco Do, Kabupaten Ende. Arifin memutuskan untuk melakukan operasi di tempat tersebut karena spesialis mata satu-satunya yang terdekat dari tempat tinggalnya berada di Kabupaten Ende, meskipun beliau harus menempuh jarak 230 km.
Awalnya dia tidak mengetahui kalau dia termasuk dalam segmen Peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN yang dibiayai oleh pemerintah pusat, namun setelah malkukan pemeriksaan di Puskesmas Reo barulah diketahui dia termasuk dalah segmen peserta PBI APBN.
Baca juga: Pemerintah Hapus Kelas 1-3 BPJS Kesehatan, Diganti Kelas Rawat Inap Standar
“Pelayanan yang saya terima sangat baik. Petugasnya juga telaten merawat saya. Alhamdulillah, tidak sampai keluar biaya karena saya bawa kartu dari Pemerintah (KIS, red),” ungkapnya.
Sebelum itu, Arifin dipusingkan dengan gejala yang ia rasakan. Menurutnya, penyakit tersebut berkembang secara perlahan.
“Awalnya saya tidak menyadari kalau sakitnya katarak. Saya kira hanya faktor usia karena memang pandangan mulai buram. Mata saya juga sensitif kalau lihat silau cahaya, seperti ada lingkaran di sekelilingnya. Kalau malam hari saya kesulitan untuk melihat. Warna yang terlihat seperti pudar. Kadangkala objek terlihat dua. Karena mungkin lama gak saya periksakan, jadinya nyeri yang saya rasakan,” bebernya.
Adapun operasi katarak yang dijalani oleh Arifin yaitu Extra Capsular Cataract Extraction (ECCE) yang merupakan tindakan operasi katarak untuk mengembalikan penglihatan dengan mengangkat lensa yang keruh dan menggantinya dengan lensa buatan yaitu IOL (Intra Ocular Lens).
Baca juga: Pemda Ende Akan Segera Lunasi Tagihan Iuran BPJS Kesehatan PBPU Senilai Rp 13,9 Miliar
Terdapat empat jenis tindakan operasi katarak yang dijamin oleh BPJS Kesehatan yaitu Phacoemulsification, Small incision Catarac Surgery (SICS), Extra Capsular Cataract Extraction (ECCE) dan Intra Capsular Cataract Extraction (ICCE)
Kini, Arifin mulai sumringah. Tak ada nyeri dan gangguan lagi yang ia rasakan. Ia hanya fokus untuk proses kesembuhan dengan rutin memeriksakan kondisinya ke rumah sakit.
Ia berterima kasih dengan program Pemerintah melalui BPJS Kesehatan lantaran biaya operasinya tak jadi tanggungan. Tak lupa ia mengapresiasi kinerja baik yang ditunjukkan oleh Klinik Johanes Don Bosco Do.
“Sekarang nyerinya sudah hilang, sudah enakan lagi. Saya senang bantuan dari Pemerintah bisa digunakan. Saya mungkin masih cari biaya lagi kalau tidak punya kartu ini. Semoga program ini terus berjalan, terus membantu orang-orang yang membutuhkan. Terima kasih BPJS Kesehatan, terima kasih Klinik Johanes Don Bosco Do,” serunya. (tom)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.