Renungan Harian Katolik Rabu 15 Januari 2023, Berziarah Bersama Si Buta yang Terbuka dan Rendah Hati

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RD. Eman Kiik Mau dengan judul Berziarah Bersama Si Buta yang Terbuka dan Rendah Hati.

RD. Eman Kiik Mau menulis Renungan Harian Katolik ini merujuk bacaan Injil Markus 8:22-26

Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Rabu 15 Februari 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.

Peristiwa ini terjadi di Betsaida. Ada seorang buta dibawa oleh orang kepada Yesus. Mereka mohon agar Yesus memberikan kesembuhan kepada si buta. Yesus menghargai bela rasa orang-orang itu.

Ternyata, penyembuhan si buta berlangsung secara bertahap dan tidak serta merta.

Lihatlah kerendahan hati si buta. Setelah membiarkan dirinya dibawa orang kepada Yesus, kini ia membiarkan dirinya dijamah dan disembuhkan oleh Yesus. Ia pun mengakui dengan jujur proses kesembuhannya belum sempurna.

Pandangannya masih kabur. Kejujuran dan keterbukaannya membuat Yesus dengan mudah melanjutkan karya-Nya. Ia meletakkan lagi tangan-Nya pada mata orang buta itu, maka si buta itu benar-benar melihat dan sembuh.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 14 Februari 2023, Aku Menyesal Bahwa Aku Telah Menjadikan Mereka

Hari ini, kita diundang berziarah bersama si buta yang terbuka dan rendah hati. Ia mengakui kekurangannya. Ia membuka dirinya bukan hanya untuk sesama, tapi pada Tuhan yang hendak menyembuhkan dengan cara-Nya.

Kendati penyembuhan itu berjalan bertahap, ia tetap membuka diri, memberikan diri.... dan...sembuh.

Tuhan Yesus, kini kami datang bersembah sujud pada-Mu. Amin.

Teks Lengkap Bacaan Rabu 15 Februari 2023

Bacaan Pertama Kejadian 8:6-13.20-22

"Nuh melihat-lihat; ternyata muka bumi sudah mulai kering."

Pada waktu itu air bah sudah mulai surut. Sesudah lewat empat puluh hari, maka Nuh membuka tingkap yang dibuatnya pada bahtera itu. Lalu ia melepaskan seekor burung gagak.

Dan burung itu terbang pulang pergi, sampai air menjadi kering di atas bumi. Kemudian dilepaskannya seekor burung merpati untuk melihat, apakah air telah berkurang dari muka bumi.