Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Selasa 14 Februari 2023, Maka Menyesallah Tuhan
Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul Maka Menyesallah Tuhan.
Kisah nabi Nuh yang dipilih Allah untuk menjadi satu-satunya orang di muka bumi yang diselamatkan Tuhan adalah kisah tragis tentang Allah yang menghancurkan seluruh muka bumi karena manusia sudah berbuat jahat.
Jika kita melihat konteksnya, dari awal bacaannya itu terlihat sekali bahwa Allah menyesal telah menciptakan manusia karena manusia telah berbuat jahat dalam semua level kehidupan mereka.
Dan semua kejahatan itu muncul karena salah satu alasan yang mendasari manusia berbuat jahat adalah kemunafikan dan ketamakan.
Ketamakan dan kemunafikan itu berakar pada kesombongan.
Ketika manusia menjadi sombong maka muncullah berbagai macam hal-hal jahat yang menyertainya.
Dan Yesus mengangkat dua sifat dasar dari manusia yang disebutNya dengan Ragi orang Farisi dan Ragi Herodes.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 14 Februari 2023, Jauhilah Pengaruh Buruk
Ragi orang Farisi dimaksudkan adalah kemunafikan.
Kemunafikan terjadi karena manusia merasa diri terlalu sombong dan melihat diri sangat sempurna padahal dia menutupi semua kesalahannya dengan cara bertindak munafik.
Tampil menjadi orang baik di hadapan umum tapi di belakang dia berbuat jahat.
Begitu juga dengan ragi Herodes. Ragi Herodes dimaksud adalah ketamakan akan kekuasaan dan harta.
Orang yang tamak akan selalu merasa diri kurang dan terus ingin mengusai orang lain dan banyak hal. Merasa orang lain selalu menjadi saingannya karena tidak mau semua harta dan kekuasaan itu diambil oleh orang lain atau berpindah kepada orang lain.
Kedua sifat dasariah yang buruk ini juga ada di dalam diri kita atau masyarakat kita. Ada diantara kita yang tampil begitu baik di hadapan kita namun itu hanya kamuflase saja atau munafik hanya untuk mengelabui orang lain agar dia dianggap baik.
Sifat ini muncul karena sifat dasar manusia itu tidak mau dianggap buruk di hadapan orang lain tapi secara dasariah sudah berbuat salah dan jahat.
Kedua sifat dasar ini juga muncul dalam kehidupan kita, baik dalam kelihidupa keluarga, komunitas, masyarakat baik secara sosial, ekonomi bahkan politik.
Semua level kehidupan manusia dirasuki oleh sifat-sifat dasar manusia ini dan menghasilkan banyak kejahatan lainnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.