Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Senin 13 Februari 2023, Jangan Tunggu Tanda dari Surga Baru Percaya

Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Jangan Tunggu Tanda dari Surga Baru Percaya.

Editor: Agustinus Sape
YOUTUBE/SUARA PAGI RENUNGAN HARIAN KATOLIK
RENUNGAN - RP. John Lewar SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Senin 13 Februari 2023 dengan judul Jangan Tunggu Tanda dari Surga Baru Percaya. 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Jangan Tunggu Tanda dari Surga Baru Percaya.

RP. John Lewar menulis Renungan Harian Katolik ini merujuk bacaan pertama dari Kitab Kejadian 4: 1-15.25, dan bacaan Injil Markus 8: 11-13.

Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Senin 13 Februari 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.

 

Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.

Dalam perikop Injil hari ini dikisahkan bahwa orang-orang Farisi datang kepada Yesus untuk meminta tanda dari Surga. Mereka memintanya untuk mencobai Dia.

Dalam konteks Perjanjian Lama dan juga tradisi Yahudi, tanda adalah sesuatu yang menjamin kebenaran sebuah tindakan atau juga sebuah ucapan.

Tanda bukan pertama-tama bukti kekuatan, tetapi bukti kebenaran. Oleh karena itu yang diminta orang-orang Yahudi itu bukanlah sebuah mukjizat.

Rupanya bagi orang Farisi, mukjizat-mukjizat yang dilakukan oleh Yesus tidak dianggap sebagai tanda. Mereka telah melihat mukjizat-mukjizat Yesus, tetapi bagi mereka mukjizat-mukjizat itu dibuat Yesus dengan kuasa Beelzebul, karena Ia kerasukan penghulu setan (Markus 3: 22).

Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 12 Februari 2023, Kecil Itu Indah dan Membahagiakan

Mereka menuntut tanda yang bisa membuktikan bahwa ajaran dan tindakanNya berasal dari Allah.

Oleh karena itu mereka meminta tanda dari Surga. Mereka meminta agar Yesus membuktikan bahwa Ia berasal dari Allah.

Meminta sebuah tanda berarti meminta kejelasan tentang sumber kuasa Yesus. Yesus secara tegas menolak permintaan mereka.

Semua yang telah dibuat Yesus selama ini tidak cukup bagi mereka untuk menunjukkan bahwa Yesus sendirilah tanda dari Surga, bahwa Ia bekerja atas nama Allah.

Mereka tidak mengerti bahwa Yesus tidak hanya berasal dari Allah, tetapi juga bahwa Ia adalah Anak Allah. Allahlah yang menjadi sumber kuasaNya.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 12 Februari 2023, Hidup Adalah Pilihan

Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.

Apa pesan injil Markus bagi kita semua pengikut Kristus? Pertama, Yesus adalah manusia seperti kita. Ketika dicobai oleh orang-orang Farisi Ia juga merasa jengkel – mengeluh dalam hati-Nya.

Yesus juga mengalami frustrasi berhadapan dengan orangorang yang degil hatinya dan tidak percaya kepada-Nya. Namun Yesus tidak menyerah di depan kesulitan itu.

Yesus meneruskan karya-Nya di tempat lain, “Ia meninggalkan mereka; Ia naik pula ke perahu dan bertolak ke seberang” (ayat 13).

Kedua, orang selalu menuntut bukti sebelum percaya sesuatu. tanpa bukti, tak akan ada yang percaya. Bukti-bukti itu harus tampak jelas.

Sesuatu yang tak terlihat, tak terdengar, tak teraba, atau tak tercium, yang tidak bisa tertangkap indra manusiawi kita, dianggap tidak ada. Keberadaan Allah pun dipertanyakan. Lalu muncul berbagai sikap terhadap Allah.

Tuntutan orang Farisi searah dengan tuntutan kita. Kita akan lebih mudah percaya kalau doa kita terkabulkan, lamaran kerja diterima, sakit
memperoleh kesembuhan, mendapat jodoh, rezeki yang diterima dan banyak hal lain lagi.

Namun jika semua keinginan kita tidak terpenuhi, maka iman kita pun mulai goyah.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 13 Februari 2023, Yesus Adalah Tanda

Ketiga, dalam melaksanakan tugas pewartaan Injil, tak jarang kita berjumpa dengan orang-orang yang mirip dengan orang-orang Farisi dalam bacaan Injil yang kita renungkan hari ini.

Mereka meragukan isi pewartaan kita, mereka mengatakan baru akan percaya kepada pewartaan Injil yang kita sampaikan kalau kita bisa memberikan “tanda dari surga”.

Kita tidak perlu terjebak oleh tuntutan orang-orang yang degil hatinya semacam itu; lebih baik kita pergi ke tempat lain untuk meneruskan pewartaan Injil kepada orang-orang yang belum mengenal-Nya.

Di tempat-tempat lain kita akan berjumpa dengan orang yang mau percaya meskipun tidak melihat tanda.

Kontemplasi

Para murid Yesus adalah orang-orang yang tidak melihat tanda-tanda istimewa dari surga tapi mereka percaya kepada isi pewartaan Yesus. Apa dasarnya? Jawabnya: iman!

“Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.” (Ibrani 11:1).

Iman tidak terbatas hanya pada penglihatan, melainkan sikap hati yang terbuka kepada Tuhan, meskipun tidak melihat.

Berbahagialah orang yang tidak melihat namun percaya (Yohanes 20: 29).

Termasuk dalam kelompok manakah Anda: orang beriman atau orang yang selalu mencari-cari tanda dari surga?

Doa

Ya Tuhan, kami terlalu menuntut tanda yang datang daripadaMu. Bukalah pikiran dan hati kami agar meampu melihat setiap peristiwa hidup dan tanda-tanda alam sebagai sarana yang mengingatkan dan menyadarkan kami akan kehadiranMu yang menyelamatkan.

Engkaulah Tuhan dan [engantara kami. Amin.

Sahabatku yang terkasih, Selamat Hari Senin. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.

Teks Lengkap Bacaan Senin 13 Februari 2023

BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Senin 13 Februari 2023.
BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Senin 13 Februari 2023. (Tokopedia)


Bacaan Pertama: Kejadian 4:1-15.25

"Kain memukul Habel, adiknya, lalu membunuh dia."

Bacaan dari Kitab Kejadian:

Adam menghampiri Hawa, isterinya. Maka mengandunglah wanita itu, lalu melahirkan Kain; dan Hawa berkata, “Aku telah mendapat seorang anak laki-laki dengan pertolongan Tuhan.” Selanjutnya dilahirkannyalah Habel, adik Kain.

Habel menjadi gembala kambing domba, sedang Kain menjadi petani. Setelah beberapa waktu lamanya, maka Kain mempersembahkan sebagian dari hasil tanah itu kepada Tuhan sebagai kurban persembahan.

Habel juga mempersembahkan kurban persembahan dari anak sulung kambing dombanya, yakni lemak-lemaknya. Maka Tuhan mengindahkan Habel dan kurban persembahannya itu. Tetapi Kain dan kurban persembahannya tidak diindahkan-Nya.

Lalu hati Kain menjadi sangat panas, dan mukanya muram. Sabda Tuhan kepada Kain, “Mengapa hatimu panas dan mukamu muram? Masakan mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik?

Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu. Dosa itu sangat menggoda engkau tetapi engkau harus berkuasa atasnya.” Pada suatu hari Kain berkata kepada Habel, adiknya, “Marilah kita pergi ke padang.”

Ketika mereka ada di padang, tiba-tiba Kain memukul Habel, adiknya itu, lalu membunuh dia. Sabda Tuhan kepada Kain, “Di mana Habel adikmu itu?” Jawab Kain, “Aku tidak tahu! Apakah aku penjaga adikku?” Sabda Tuhan pula, “Apakah yang telah kauperbuat ini? Darah adikmu itu berteriak kepada-Ku dari tanah.

Maka sekarang, terkutuklah engkau, terbuang jauh dari tanah yang mengangakan mulutnya untuk menerima darah adikmu itu dari tanganmu. Apabila engkau mengusahakan tanah, maka tanah itu tidak akan memberikan hasil sepenuhnya lagi kepadamu.

Engkau akan menjadi seorang pelarian dan pengembara di bumi.” Berkatalah Kain kepada Tuhan, “Hukumanku itu lebih besar daripada yang dapat kutanggung. Engkau menghalau aku sekarang dari tanah ini dan aku akan tersembunyi dari hadapan-Mu, seorang pelarian dan pengembara di bumi.

Barangsiapa bertemu dengan aku, tentulah akan membunuh aku.” Sabda Tuhan kepadanya, “Sekali-kali tidak! Barangsiapa membunuh Kain, ia akan dibalas tujuh kali lipat.” Kemudian Tuhan menaruh tanda pada Kain, supaya ia jangan dibunuh oleh siapa pun yang bertemu dengan dia.

Adam menghampiri pula isterinya. Lalu wanita itu melahirkan seorang anak laki-laki. Ia menamainya Set, sebab katanya, “ Allah telah mengaruniakan kepadaku anak yang lain sebagai ganti Habel; sebab Kain telah membunuhnya.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

U: Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan: Mzm. 50:1.8.16bc-17.20-21

Refr. Persembahkanlah puji syukur kepada Allah sebagai kurban.

1. Yang Mahakuasa, Tuhan Allah, berfirman dan memanggil bumi, dari terbitnya matahari sampai kepada terbenamnya. Bukan karena kurban sembelihan engkau Kuhukum, sebab kurban bakaranmu senantiasa ada di hadapan-Ku.

2. ”Apakah urusanmu menyelidiki ketetapan-Ku, dan menyebut-nyebut perjanjian-Ku dengan mulutmu, padahal engkau membenci teguran dan mengesampingkan firman-Ku?

3. Engkau duduk, dan menjelek-jelekkan saudaramu, engkau memfitnah saudara kandungmu. Itulah yang engkau lakukan! Apakah Aku akan diam saja? Apakah kaukira Aku ini sederajat dengan kamu? Aku menggugat engkau dan ingin berperkara denganmu.

Bait Pengantar Injil: Yohanes 14:6

Refr. Alleluya.

Aku ini jalan, kebenaran, dan kehidupan, sabda Tuhan. Tiada orang dapat sampai kepada Bapa tanpa melalui Aku.

Bacaan Injil: Markus 8:11-13

"Mengapa angkatan ini meminta tanda?"

Inilah Injil suci menurut Markus:

Sekali peristiwa datanglah orang-orang Farisi dan bersoal jawab dengan Yesus. Untuk mencobai Dia mereka meminta dari pada-Nya suatu tanda dari surga.

Maka mengeluhlah Yesus dalam hati dan berkata, “Mengapa angkatan ini meminta tanda? Aku berkata kepadamu, “Sungguh, kepada angkatan ini sekali-kali tidak akan diberikan tanda.”

Lalu Yesus meninggalkan mereka. Ia naik ke perahu dan bertolak ke seberang.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U: Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik lainnya

Ikuti berita Pos-Kupang.com di GOOGLE NEWS

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved