Berita Lembata
Dua Tahun Mubazir, Gedung Pasar Balauring Akhirnya Dimanfaatkan Para Pedagang
Pasar Rakyat Balauring dibangun pada Tahun 2019 dan dilanjutkan pada Tahun 2020 dengan menggunakan Dana Tugas Pembantuan Kementerian Perdagangan RI
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Eflin Rote
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, RICKO WAWO
POS-KUPANG.COM, LEWOLEBA - Penjabat Bupati Lembata, Marsianus Jawa yang melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke beberapa proyek mubasir bernilai milyaran rupiah membuahkan hasil yang maksimal.
Salah satu proyek mubasir yang dikunjungi Marsianus Jawa adalah Pasar Balauring, Kecamatan Omesuri.
Usai melakukan kunjungan dan melihat kondisi pasar rakyat yang dibangun dengan dana APBN senilai 4 milyar tersebut, Marsianus memanggil semua pemangku kepentingan termasuk para pedagang dan memberikan pemahaman untuk memanfaatkan pasar tersebut.
Hasilnya, pada 13 Februari 2023 pedagang mulai berjualan di lokasi pasar rakyat tersebut untuk pertama kali.
Baca juga: Proyek Pemulihan Ekonomi Nasional di Lembata Capai 80 Persen
Marsianus Jawa kepada wartawan 9 Februari 2023, dirinya sudah meminta Camat Omesuri, Kepala Desa Balauring, Bhabinkamtibmas dan masyarakat Balauring gotong royong membersihkan pasar agar dan selanjutnya dimanfaatkan oleh pedagang untuk berjualan.
Gotong royong pembersihan pasar ini dilakukan bersama warga dan aparat selama dua hari 10 dan 11 Februari 2023. Dan setelah pembersihan pedagang sayur dan buah buahan serta pedagang lainnya mulai berjualan di pasar rakyat tersebut sejak 13 Februari 2023.
Baca juga: Film Awololong Melolong: Refleksi Perjuangan Masyarakat Tolak Proyek Wisata di Lembata
Sebab pasar rakyat yang diresmikan oleh Bupati Lembata Almarhum Eliaser Yentji Sunur Januari 2021 silam tidak pernah dimanfaatkan dan dibiarkan mubasir selama dua tahun.
Pasar Rakyat Balauring ini dibangun pada Tahun 2019 dan dilanjutkan pada Tahun 2020 dengan menggunakan sumber dana yang berasal dari Dana Tugas Pembantuan Kementerian Perdagangan Republik Indonesia.
Luas bangunan Pasar 720 Meter persegi, terdiri dari 9 unit petak kios dan 98 unit lapak los.
Diharapkan pasar ini, tidak hanya menjadi tempat transaksi jual beli saja, melainkan dapat menjadi salah satu icon desa dan menjadi pusat perekonomian masyarakat Omesuri dan sekitarnya. (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.