Berita Lembata
Proyek Pemulihan Ekonomi Nasional di Lembata Capai 80 Persen
Pengerjaan 50 paket jalan dengan anggaran pinjaman daerah untuk Pemulihan Ekonomi Nasional ( PEN ) senilai Rp 212,5 miliar ini berjalan dengan baik.
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Eflin Rote
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, RICKO WAWO
POS-KUPANG.COM, LEWOLEBA - Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataaan Ruang ( Dinas PUPR ) Kabupaten Lembata, Aloys Muli Kedang menjelaskan bahwa pengerjaan 50 paket jalan menggunakan dana pinjaman daerah untuk Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) mencapai 80 persen.
Hal ini dikatakan Aloys Muli Kedang saat memberikan keterangan pers terkait proyek pinjaman daerah untuk PEN kepada wartawan pada Rabu (8/2/2023) di Kantor Bupati Lembata, Kota Lewoleba.
Aloys Muli Kedang menjelaskan, meski menghadapi berbagai tantangan dan sempat diperpanjang masa kontrak, pengerjaan 50 paket jalan dengan anggaran pinjaman daerah untuk Pemulihan Ekonomi Nasional ( PEN ) senilai Rp 212,5 miliar ini berjalan dengan baik.
Baca juga: Film Awololong Melolong: Refleksi Perjuangan Masyarakat Tolak Proyek Wisata di Lembata
Dia membeberkan beberapa kendala dalam proses pengerjaan jalan ini yakni faktor cuaca buruk,kelangkaan BBM dan yang terakhir adalah kerusakan alat berat selama pengerjaan jalan.
Kondisi ini memungkinkan untuk penambahan masa kontrak kerja untuk kedua kalinya, setelah sebelumnya pemerintah dan pihak kontraktor telah melakukan perpanjangan kontrak selama 50 hari dari masa kontrak berakhir pada 31 Desember 2022 lalu.
“Dari rencana kita ada penambahan sekitar 50 hari, itu kemungkinan dia akan bergeser lebih dari 50 hari. Tapi upaya-upaya untuk mempercepat (pengerjaan jalan) itu tetap kita laksanakan,” kata Aloys.
Meski demikian, dengan kondisi seperti ini, Aloys tetap menekankan pentingnya kualitas jalan sesuai kontrak kerja kepada pihak rekanan.
Baca juga: Lapas Lembata Gandeng Puskesmas Lewoleba Periksa Kesehatan Warga Binaan
Oleh karena itu, dia mengingatkan kontraktor untuk tidak boleh melakukan pengerjaan jalan terutama hotmix apabila dalam kondisi hujan.
“Karena ini akan sangat berpengaruh pada hasil akhir yakni kualitas jalan. Meskipun terlambat tetapi tetap jaga kualitas, daripada kita mempercepat pelaksanaan tetapi kita abaikan kualitas,” kata Aloys.
Untuk diketahui Pemerintah Kabupaten Lembata pada tahun 2022 lalu telah menandatangani pinjaman daerah untuk PEN dari PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) sebesar Rp 212,5 miliar.
Dana ini akan dikembalikan dengan bunga sebesar 6,19 persen dalam jangka waktu delapan tahun sejak 2023. (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.