Berita Kabupaten Kupang

Demi Meraih Cita-Cita, Pelajar di Kupang Ini Nekad Terjang Banjir ke Sekolah

Tampak awalnya kakak beradik itu sangat berhati-hati mengambil langkah untuk menerjang banjir tersebut, sehingga keduanya berhasil melewatinya.

Penulis: Ray Rebon | Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/RAY REBON
SUASANA BANJIR - Tampak kakak beradik sedang berusaha melewati banjir di Sungai Tuahanat, Kabupaten Kupang. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ray Rebon

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Memasuki musim penghujan, belasan pelajar dari Kampung Tuahanat, RT/20, Desa Oelnasi  Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Provinsi NTT menerjang banjir pergi ke sekolah.

Disaksikan POS-KUPANG.COM, kurang lebih puluhan pelajar, baik dari tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga Perguruan Tinggi nekat melewati banjir demi pergi bersekolah untuk menuntut ilmu agar meraih cita-cita mereka, Senin 13 Februari 2023.

Kampung Tuahanat berlokasi jauh dari keramaian Kota, di mana sekolah para pelajar tersebut berada di seberang sungai, tepatnya di Desa Penfui Timur dan ada pula yang bersekolah maupun kuliah di Kota Kupang.

Baca juga: Tingkatkan Kerjasama, Mahasiswa Unwira dan Timor Leste KKN Bersama di Desa Penfui Timur

Sambil menenteng sepatu, pelajar-pelajar ini nekat melawan arusnya banjir di sungai tersebut.  Terlihat, seorang siswi SMA yang dibantu oleh kakaknya untuk dapat menyeberangi sungai tersebut agar sampai di seberang sungai.

Tampak awalnya kakak beradik itu sangat berhati-hati mengambil langkah untuk menerjang banjir tersebut, sehingga keduanya berhasil melewatinya.

Nindi pelajar di salah satu SMA di Kota Kupang itu mengaku jika situasi ekstrim ini sudah berulang kali dilalui apabila memasuki musim penghujan yang akan menyebabkan banjir di sungai tersebut.

Baca juga: Atasi Masalah Air, Pangdam IX/Udayana Resmikan Pompa Hidran di Desa Oelnasi

Pasalnya, sungai yang menghubungkan dua desa yakni Desa Oelnasi dan Penfui Timur itu belum dibangun jembatan.

Bukan saja bagi dirinya, menurut Nindi semua pelajar di kampungnya pun mengalami nasib yang sama.

Apabila intensitas hujan tinggi, maka pelajar di kampung tersebut tidak dapat bersekolah.

"Kalau hujan besar dan lama, kami tidak akan ke sekolah, karena sulit melewati sungai karena banjirnya sangat besar," ungkapnya.

Sementara itu, Ketua RT/20, Desa Oelnasi, Kabupaten Kupang, Melkias Amabi mengatakan para pelajar dari wilayahnya sulit bersekolah di musim penghujan, karena permasalahan banjir tersebut.

Baca juga: Rumah Perempuan Kupang Gelar Lomba Baca Puisi Tingkat SMA Kecamatan Kupang Tengah

Para pelajar juga harus absen bersekolah karena persoalan banjir tersebut. Selain persoalan bagi pelajar, dampak dari banjir itu mengakibatkan akses masyarakat lumpuh seperti kegiatan beribadah dan kegiatan lainnya.

"Kami juga sampe tidak pergi gereja atau beribadah karena masalah banjir ini," ungkanya.

Menurut dia, pemerintah harus menyikapi permasalahan yang dihadapi oleh masyarakatnya dengan membangun sebuah jembatan.

"Kami hanya minta tolong, semoga pemerintah bisa bangun sebuah jembatan," pintanya.

Diakatakan, permintaan pembangunan jembatan sudah diupayakan, namun masih nihil, sehingga keadaan ini masih berlangsung hingga saat ini. (*)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved