Prakiraan Cuaca
BMKG Sebut 3 Bibit Siklon Tropis Picu Cuaca Ekstrem di NTT, Masyarakat Diimbau Waspada Hujan Lebat
BMKG sebut 3 Bibit Siklon Tropis picu Cuaca Ekstrem di NTT, Masyarakat diimbau waspada hujan lebat 6-12 Februari 2023
Penulis: Adiana Ahmad | Editor: Adiana Ahmad
POS-KUPANG.COM - Cuaca Ekstrem mewarnai kondisi Cuaca NTT Hari ini 6 Februari 2023. Kondisi tersebut mendorong Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ) untuk kembali mengeluarkan peringatan dini. Dalam rilisnya, BMKG mengimbau masyarakat waspada hujan lebat 6-12 Februari 2023.
Disebutkan BMKG, 3 Bibit Siklon Tropis tersebut yakni Bibit Siklon Tropis 94S, Bibit Siklon Tropis 95S dan Bibit Siklon Tropis 97S.
Dijelaskan BMKG, Bibit Siklon Tropis 94S terpantau berada di Samudra Hindia sebelah barat daya Bengkulu, dengan kecepatan angin maksimum 30 knot, dan tekanan udara minimum 1000.2 mb.
Menurut BMKG, sistem ini bergerak ke arah timur tenggara dengan potensi untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan berada dalam kategori sedang.
Baca juga: BMKG Rilis Daftar Daerah di NTT Berstatus Siaga dan Waspada Hujan Lebat 6-12 Februari 2023
Sementara Bibit Siklon Tropis 95S terpantau berada di Samudra Hindia sebelah Selatan Banten dengan kecepatan angin maksimum 20 knot dan tekanan udara minimum 1004.2 mb.
Sistem ini bergerak ke arah barat dengan potensi untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan berada dalam kategori Rendah.
Dan terakhir Bibit Siklon Tropis 97S terpantau berada di Samudra Hindia Selatan Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan kecepatan angin maksimum 20 knot dan tekanan udara minimum 1002.8 mb.
Sistem ini bergerak ke arah tenggara dengan potensi untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan berada dalam kategori rendah.
Baca juga: NTT Dilanda Siklon Tropis 97S, BMKG: Waspada Cuaca Ekstrem Selama 6-12 Februari
"Kemunculan tiga bibit siklon tropis ini mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan, kecepatan angin, dan ketinggian gelombang laut di sekitar wilayah siklon tropis," kata Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati dalam keterangan tertulisnya yang diterima POS-KUPANG.COM, Minggu 5 Februari 2023.
Ia menjelaksan bahwa kondisi atmosfer menunjukkan beberapa fenomena yang mendukung pembentukan awan hujan yang lebih intensif dalam beberapa waktu kedepan diantaranya kondisi aktifnya Madden Jullian Oscillation (MJO), gelombang Rossby Ekuator dan gelombang Kelvin di beberapa wilayah Indonesia.
Selain itu, Monsoon Asia yang masih aktif serta bibit siklon tropis, pusat tekanan rendah dan sirkulasi siklonik yang membentuk daerah belokan, pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) dapat meningkatkan aktifitas konvektif dan dapat memaksimalkan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia dalam beberapa hari ke depan.
Fenomena lain yang juga perlu diwaspadai, lanjut Dwikorita Karnawati, adalah Fenomena Bulan Purnama pada tanggal 5 Februari yang berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum yang berpotensi mengakibatkan terjadinya banjir pesisir (rob).
Baca juga: Cuaca Ekstrem, BMKG Sabu Raijua : Waspada Banjir Rob
"Kondisi ini secara umum dapat menganggu aktivitas keseharian masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir. Seperti aktivitas bongkar muat pelabuhan, aktivitas di pemukiman pesisir, serta aktivitas tambak garam dan perikanan darat," tuturnya.
BMKG mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk siaga dan waspada menghadapi cuaca ekstrem berupa hujan yang disertai angin kencang.