Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Jumat 3 Februari 2023, Bukan Dendam Tapi Kasih

Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Bukan Dendam Tapi Kasih.

Editor: Agustinus Sape
YOUTUBE/SUARA PAGI RENUNGAN HARIAN KATOLIK
RENUNGAN - RP. John Lewar SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Jumat 3 Februari 2023 dengan judul Bukan Dendam Tapi Kasih. 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Bukan Dendam Tapi Kasih.

RP. John Lewar menulis Renungan Harian Katolik ini merujuk bacaan pertama dari Surat kepada Orang Ibrani 13: 1- 8, dan bacaan Injil Markus 6: 14-29,Peringatan Santo Blasius, Uskup dan Martir.

Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Jumat 3 Februari 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.

 

Karena itu Herodias menaruh dendam pada Yohanes dan bermaksud untuk membunuh dia, tetapi tidak dapat. (Markus 6:19)

Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.

Hari ini, 3 Februari kita memperingati St. Blasius, seorang uskup, gembala yang baik.
Dia juga adalah seorang martir karena kegigihannya dalam mempertahankan iman
kepada Kristus. Ketika terjadi penganiayaan terhadap umat di Keuskupannya, atas
perintah kaisar Licinius, dia ditangkap dan dipenjarakan. Dalam perjalanan menuju
penjar pasca penangkapan, dia berpapasan dengan seorang ibu yang anaknya sekarat
karena tenggorokannya tersangkut duri ikan. Ibu ini bersimpuh di kaki Blasis sambil
memohon doanya agar anaknya sembuh. Santu Blasius kemudian berdoa dan
memberkati anak tersebut. Aneh bin ajaib. Duri ikan yang membuat anak itu tidak
bisa bernapas, langsung keluar sehingga nyawa si anak itu terselamatkan.

Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.

Sebuah dendam yang membara. Berita Injil hari ini menceritakan tentang Herodias
yang menaruh dendam kepada Yohanes Pembaptis. Herodias tidak bisa menerima
teguran Yohanes sehubungan dengan perkawinannya yang tidak halal. Herodias
bermaksud membunuh dia tetapi tidak terlaksana karena Herodes segan dan kagum
kepada Yohanes, karena ia tahu bahwa Yohanes adalah orang benar dan suci.

Maka, tibalah saat dan cara yang tepat bagi Herodias untuk melampiaskan
dendamnya ketika Herodes menawarkan hadiah kepada putrinya yang telah
menyenangkan hati Herodes pada hari ulang tahunnya. Putrinya meminta kepala
Yohanes atas petunjuk ibunya, Herodias. Dendam Herodias pun tercapai dengan
kematian Yohanes. Kepala Yohanes dipenggal.

Dendam yang demikian bukanlah sebuah tindakan terpuji. Kita tidak bisa
menyuburkan permusuhan dan dendam berkepanjangan. Kita berhenti mendendam
dan membangun kasih persaudaraan di antara kita. Dengan kata lain, bukan
dendam tapi kasih. Penulis surat kepada Orang Ibrani menasehati kita untuk
memelihara kasih persaudaraan, dan bukan menyimpan dendam. Memelihara kasih
merupakan salah satu cara yang dapat kita lakukan untuk menghayati iman. Kita
memperlakukan orang lain seperti apa yang kita ingin diperlakukan. Dalam kasih
persaudaraan kita saling terbuka dan tulus dalam memberikan teguran dan
pengampunan. Dengan cinta, kita bisa memelihara jiwa kita dan keselamatan
sesama.

Yesus Kristus mengajarkan kepada kita untuk saling mengasihi. Ia mencintai siapa
saja, bahkan mereka yang memusuhi-Nya. Dengan kasih-Nya Yesus menyelamatkan
banyak orang.

Kontemplasi

Apakah Anda pernah dendam pada seseorang? Atau malah menyimpan dendam
sampai sekarang ini? Menurut kesaksian umat yang sering mendampingi orang yang
sedang dalam sakratul maut, orang yang masih menyimpan dendam dalam hidupnya
tidak bisa meninggal dengan tenang. Ia mengalami kesulitan untuk meninggal dunia.
Ketika bisa memaafkan, ia akhirnya meninggal dunia dengan tenang. Wajahnya
bercahaya dan tampak damai

Doa

Allah Bapa sumber kekuatan umat, kami berlindung pada Santo Blasius, martirMu
dan mohon dengan rendah hati, kabulkanlah doa umatMu, berilah kami damaiMu di
dalam perjalanan menuju kebahagiaan kekal. Demi Yesus Kristuis. Amin.

Sahabatku yang terkasih, Selamat Hari Jumat Pertama. Salam doa dan berkatku
untukmu dan keluarga di mana saja berada: Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh
Kudus. Amin.

Teks Lengkap Bacaan Jumat 3 Februari 2023

BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Jumat 3 Februari 2023.
BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Jumat 3 Februari 2023. (Tokopedia)

 

Bacaan Pertama Ibrani 13:1-8

"Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya."

Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani:

Saudara-saudara, peliharalah kasih persaudaraan! Jangan kamu enggan memberi tumpangan kepada orang, sebab dengan berbuat demikian beberapa orang – tanpa menyadarinya – telah menjamu malaikat-malaikat.

Ingatlah akan orang-orang hukuman, karena kamu sendiri pun adalah orang-orang hukuman. Ingatlah akan orang-orang yang diperlakukan sewenang-wenang, karena kamu sendiri masih hidup di dunia ini.

Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan, dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah. Janganlah kamu menjadi hamba uang, tetapi cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu.

Karena Allah telah berfirman, “Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau, dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.” Sebab itu dengan yakin kita dapat berkata, “Tuhan adalah Penolongku.

Aku tidak akan takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?” Ingatlah akan pemimpin-pemimpinmu, yang telah menyampaikan sabda Allah kepadamu. Perhatikanlah akhir hidup mereka, dan contohlah iman mereka. Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin, hari ini, maupun selama-lamanya.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U: Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan: Mzm. 27:1,3,5,8b-9abc

Refr. Tuhan, Dikaulah penyelamatku.
atau Tuhanlah terang dan keselamatanku.

1 .Tuhan adalah terang dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? Tuhan adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gentar?

2. Sekalipun tentara berkemah mengepung aku, tidak takutlah hatiku; sekalipun pecah perang melawan aku, dalam hal ini pun aku tetap percaya.

3. Sebab di kala ada bahaya, Tuhan melindungi aku dalam pondok-Nya; Ia menyembunyikan aku dalam persembunyian di kemah-Nya, Ia mengangkat aku ke atas gunung batu.

4. Wajah-Mu kucari ya Tuhan, maka janganlah menyembunyikan wajah-Mu dari padaku, janganlah menolak hamba-Mu ini dengan murka. Engkaulah pertolonganku, ya Allah penyelamatku, janganlah membuang aku.

Bait Pengantar Injil: PS 957

Refr. Alleluya, alleluya.

Berbahagialah orang yang menyimpan sabda Allah dalam hati yang baik dan tulus ikhlas, dan menghasilkan buah berkat ketabahannya.

Bacaan Injil: Markus 6:14-29

"Yohanes yang sudah kupenggal kepalanya, kini bangkit lagi."

Inilah Injil suci menurut Markus:

Pada waktu itu Raja Herodes mendengar tentang Yesus, sebab nama-Nya memang sudah terkenal, dan orang mengatakan, “Yohanes Pembaptis sudah bangkit dari antara orang mati, dan itulah sebabnya kuasa-kuasa itu bekerja di dalam Dia.”

Yang lain mengatakan, “Dia itu Elia!” Yang lain lagi mengatakan, “Dia itu seorang nabi sama seperti nabi-nabi yang dahulu.” Waktu Herodes mendengar hal itu, ia berkata, “Bukan, dia itu Yohanes yang sudah kupenggal kepalanya, dan kini bangkit lagi.”

Memang Herodeslah yang menyuruh orang menangkap Yohanes dan membelenggunya di penjara berhubung dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus saudaranya, karena Herodes telah mengambilnya sebagai isteri.

Karena Yohanes pernah menegur Herodes, “Tidak halal engkau mengambil isteri saudaramu!” Karena kata-kata itu Herodias menaruh dendam pada Yohanes dan bermaksud membunuh dia, tetapi tidak dapat, sebab Herodes segan akan Yohanes karena ia tahu, bahwa Yohanes adalah orang yang benar dan suci; jadi ia melindunginya.

Tetapi setiap kali mendengar Yohanes, hati Herodes selalu terombang-ambing; namun ia merasa senang juga mendengarkan dia. Akhirnya tiba juga kesempatan yang baik bagi Herodias, ketika Herodes – pada hari ulang tahunnya – mengadakan perjamuan untuk para pembesar, para perwira dan orang-orang terkemuka di Galilea.

Pada waktu itu puteri Herodias tampil lalu menari dan ia menyukakan hati Herodes serta tamu-tamunya. Maka Raja berkata kepada gadis itu, “Mintalah dari padaku apa saja yang kauingini, maka akan kuberikan kepadamu!”

Lalu Herodes bersumpah kepadanya, “Apa saja yang kauminta akan kuberikan kepadamu, sekalipun itu setengah dari kerajaanku!” Anak itu pergi dan menanyakan ibunya, “Apa yang harus kuminta?”

Jawab ibunya, “Kepala Yohanes Pembaptis!” Maka cepat-cepat ia pergi kepada raja dan meminta, “Aku mau, supaya sekarang juga engkau berikan kepadaku kepala Yohanes Pembaptis dalam sebuah talam!”

Maka sangat sedihlah hati raja! Tetapi karena sumpahnya dan karena segan terhadap tamu-tamunya, ia tidak mau menolaknya.

Raja segera menyuruh seorang pengawal dengan perintah supaya mengambil kepala Yohanes. Orang itu pergi dan memenggal kepala Yohanes di penjara. Ia membawa kepala itu dalam sebuah talam dan memberikannya kepada gadis itu, dan gadis itu memberikannya pula kepada ibunya.

Ketika murid-murid Yohanes mendengar hal itu mereka datang dan mengambil mayatnya, lalu membaringkannya dalam kubur.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U: Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik lainnya

Ikuti berita Pos-Kupang.com di GOOGLE NEWS

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved