Berita Kota Kupang
Kisah Jhon, Pagi Jadi Penjual Keliling dan Sore Hari Tukang Ojek
saya tetap nekat untuk membuka usaha dan waktu itu awalnya saya hanya menjalankan satu produk saja.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Agustinus Tanggur
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Junius Anthonius Pellondou, warga RT 002 RW 005, Kelurahan Bello, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang, terus bersemangat mencari nafkah dengan berjualan keliling menggunakan sepeda motor.
Setiap hari, sejak pukul 08:00 - 12:00 Wita, ia berkeliling di Kota Kupang untuk menjajakan jualannya di setiap kios maupun warung-warung. Sisanya ia menjadi tukang ojek Online, yaitu Maxim.
Dagangan yang dibawa setiap hari ada berbagai macam, seperti, permen, gula pasir, minyak goreng, garam dan beberapa makanan ringan lain.
Baca juga: Dinkes Kota Kupang Belum Pastikan Vaksin Booster Kedua
Dari hasil dagangan itu, setiap hari ia mendapatkan Omset sebesar Rp3 jutaan lebih, dengan laba bersih Rp150 ribu hingga Rp 200 ribu.
Kepada POS-KUPANG.COM, Selasa, 24 Januari 2023, Ia menceritakan bahwa awal saat merintis usaha, ia sempat terkendala karena modal, karena waktu dirinya baru resign (berhenti) dari salah satu perusahan.
"Awal tahun 2020 itu, saat saya memulai usaha, saya mengalami kendala modal. Karena waktu itu, setelah saya berhenti dari pekerjaan saya di sebuah perusahaan karena Covid-19. Modal saya sangat terbatas yaitu hanya Rp 1 juta rupiah," ujarnya bersemangat.
Dari modal Rp1 juta, katanya, saya tetap nekat untuk membuka usaha dan waktu itu awalnya saya hanya menjalankan satu produk saja.
"Saya jalani itu, hampir enam bulan dan hanya menjual beberapa jenis permen. Setelah enam bulan lewat dan modal bertambah, saya mencoba untuk gandeng dengan beberapa kebutuhan lain seperti gula pasir, minyak goreng, garam termasuk makanan ringan," jelasnya.
Baca juga: Klasis Kota Kupang Timur Gelar Sidang Majelis Klasis
Ia juga menceritakan bahwa awal sebelum covid itu, ia keliling berjualan itu sampe di Kabupaten Kupang.
Terkadang juga kendala lain itu, kata Dia, kita punya dagangan ditolak oleh kios atau warung karena mereka sudah berlangganan dengan orang lain.
"Puji Tuhan, awal tahun 2022 saya hanya melayani di wilayah Kota Kupang. Hal itu dikarenakan terlalu banyak permintaan yang ada di Kota Kupang," ujarnya.
Ia mengisahkan, saat covid-19 itu ia sangat bersyukur karena jualannya sangat laris. "Mungkin karena kebanyakan orang lebih banyak dirumah," ungkapnya.
Kata Jhon, biasa disapa, setiap hari dirinya selalu mengupdate harga pasar sehingga untuk harga barang jualannnya, sama dengan harga yang di grosir.
"Sebelum saya jualan saya selalu mengupdate harga pasar, sehingga barang dagangan saya bisa sesuai dengan harga pasar. Karena memang salah satu kendala juga kadang ada perubahan harga pasar," tuturnya.
Baca juga: Inilah Suasana Senja di Pantai Oesapa Kota Kupang
Ia berharap agar anak muda atau siapa saja yang mau berusaha, yang mungkin sudah tidak memiliki pekerjaan atau belum memiliki pekerjaan harus bisa melakukan, dasarnya memiliki kemauan dan tidak boleh gengsi.
"Kalau memiliki kemauan pasti akan menemukan kemampuan untuk bagaimana cara untuk bisa bekerja, tidak semua usaha itu harus memiliki modal yang besar, Rp 1 juta juga sudah bisa. intinya jangan malu dan jangan menyerah," tutupnya. (Cr23)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
DPRD Kota Kupang Nilai Pemindahan Kantor Dinsos dan Dispar Tidak Tepat |
![]() |
---|
Dilantik jadi PPS di Kota Kupang, Ruth Girsang Ingin Kawal Hak Demokrasi Masyarakat |
![]() |
---|
Tak Jadi Pindah ke Pinggir Kota Kupang, Dinsos Tempati Kantor Dinas Pariwisata |
![]() |
---|
Aipda Gerardus Kembalikan HP Milik Warga Yang Jatuh di Kota Kupang |
![]() |
---|
Pria Pembuat Pupuk Kompos di Kota Kupang Ditemukan Tak Bernyawa |
![]() |
---|