Breaking News

Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Senin 23 Januari 2023, Yesus Vs Beelzebul

Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul Yesus Vs Beelzebul.

Editor: Agustinus Sape
Foto Pribadi
RENUNGAN - Bruder Pio Hayon SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Senin 23 Januari 2023 dengan judul Yesus Vs Beelzebul. 

Lalu Yesus memberikan penjelasan tambahan tentang bagaimana caranya melawan orang yang lebih kuat. Yang menjadi menarik untuk kita renungkan bahwa di akhir penjelasan Yesus, ada hal yang disampaikanNya, “Semua dosa dan hujat anak-anak manusia akan diampuni, tetapi apabila seseorang menghujat Roh Kudus, ia tidak dapat ampun untuk selama-lamanya, sebab dosa yang dilakukannya adalah dosa kekal”.

Yesus mengangkat ini karena ahli Taurat itu berkata bahwa Ia kerasukan roh jahat. Dan kita coba melihat dalam perspektif kita secara praktis untuk mengerti apa yang Yesus mau sampaikan kepada kita.

Pertama, Yesus mengerjakan semua hal baik itu menyembuhkan orang, mengusir roh jahat, atau membangkitkan orang mati, sembuhkan orang lumpuh dan seterusnya itu selalu dengan Kuat Kuasa Roh Tuhan sendiri yang bekerja dalam diriNya.

Maka semua yang baik dan benar itu selalu datang dari Tuhan karena telah menghasilkan buah-buah Roh yang baik dan benar.

Dan itu terbalik dengan apa yang dilakukan oleh roh jahat atau setan.

Mungkin kelihatan baik, tapi belum tentu benar dan akan terlihat dalam buah-buah roh yang mereka hasilkan yaitu kejahatan dan perpecahan.

Kedua, Yesus bicara tentang dosa kekal kalau menghujat Roh Kudus. Yesus melakukan semua hal itu dengan kuat kuasa Roh Kudus, Allah Roh Kudus.

Dengan kekuatan Roh Kudus itulah, seluruh karya keselamatan sejak awal mula dunia sampai kapan pun tetap dalam karya Roh Kudus.

Dan dalam perspektif kita orang Katolik, semua kita yang telah dibaptis dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus itu dimeteraikan dalam Darah Anak Domba dengan kuasa Roh Kudus.

Kita dimeteraikan oleh Roh Kudus dalam seluruh sakramen yang kita rayakan. Dan itu bersifat tetap atau kekal.

Maka ketika kita tidak berlaku benar terhadap sakramen yang sudah kita terima, maka pada saat yang sama kita telah menghujat Roh Kudus.

Contoh praktis, dengan kita mengkhianati iman kita dengan cara meninggalkan gereja dan mengimani yang lainnya, maka karena kita sudah dibaptis oleh Roh Kudus, kita pada saat yang sama telah menghujat Roh Kudus.

Atau ketika kita melakukan dosa berat lalu masih merayakan ekaristi, kita telah menghujat Roh Kudus. Dan masih ada contoh-contoh praktis lainnya.

Dalam menghidupi iman kita, kita harus memilih Yesus sebagai Tuhan dan Raja kita dan bukan memilih setan.

Atau menduakan Tuhan dalam hidup kita. Tetap beriman kepada Yesus sebagai Tuhan, tapi dalam pelaksanaan kita masih mempraktekkan ajaran sesat atau ajaran setan atau perilaku-perilaku jahat yang kita lakukan.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved