Berita Nasional

Guru SD Cabuli 10 Siswa di Sumenep Madura, Modus Ancam Akan Beri Nilai Jelek 

Guru SD berinisial M (54) di Desa Timur Jang-jang Kecamatan Kangayan, Kepulauan Kangean diduga telah cabuli 10 siswanya.

Editor: Ryan Nong
Youtube
Ilustrasi - Guru SD berinisial M (54) di Desa Timur Jang-jang Kecamatan Kangayan, Kepulauan Kangean diduga telah cabuli 10 siswanya. 

Guru SD Cabuli 10 Siswa di Sumenep Madura, Modus Ancam Akan Beri Nilai Jelek 

POS-KUPANG.COM, SUMENEP - Seorang guru Sekolah Dasar atau guru SD di Kabupaten Sumenep Jawa Timur diduga telah mencabuli para siswa di sekolah itu.    

Guru SD berinisial M (54), yang merupakan guru di salah satu sekolah di Desa Timur Jang-jang Kecamatan Kangayan, Kepulauan Kangean diduga telah cabuli 10 siswa.

Aaksi pencabulan itu diduga dilakukan guru SD berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) di ruang guru saat proses belajar mengajar di ruang kelas lain berlangsung.

Baca juga: Video Viral TikTok, Seorang Pendidik Malah Jadi Terduga Pelaku Pencabulan

Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat (Kasubag Humas) Polres Sumenep AKP Widiarti mengungkap, pelaku mencabuli para siswa sejak tahun 2021.

"Oknum guru ini melakukan aksinya (pencabulan) saat jam pelajaran dimulai. sehingga anak-anak yang menjadi korban itu dipanggil ke dalam ruang guru lalu melancarkan aksinya," ujar Widiarti, Rabu (18/1/2022).

Untuk melakukan aksi bejatnya, pelaku mengancam akan memberi nilai jelek hingga tidak naik kelas jika menolak permintaannya.

"Modusnya dengan cara (korban) diancam dengan nilai jelek dan tidak naik kelas. Kelakuan bejat oknum guru ini dilakukan dilakukan terhitung sejak tahun 2021," kata dia.

Baca juga: Pencabulan Santri di Jombang, Anak Kiai Divonis 7 Tahun, Istri dan Ibu Mas Bechi Teriak Histeris

Orangtua korban yang melihat gelagat berbeda pada anaknya kemudian mengetahui perbuatan pelaku, segera melaporkannya ke pihak kepolisian.

Setelah dilakukan penyelidikan dan pemeriksaan sejumlah saksi, polisi meringkus terduga pelaku M guru SD tersebut.

Kasus pencabulan ini masih dalam proses pengembangan, diduga masih ada korban lain yang belum melapor bahkan kemungkinan sudah lulus dari sekolah tersebut.

"Kita akan kembangkan lagi. Karena siswanya ini sudah banyak yang lulus dari SD tersebut," kata dia. (*)

Berita ini telah tayang di KOMPAS.com

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved