Berita Flores Timor
Trauma ASF, Warga Flotim Khawatir Babi Bantuan Pemerintah Pusat Jangkit Ternak Lain
Kita dapat 50 bantuan ternak babi yang kita salurkan ke dua kelompok dalam wilayah Larantuka. Ada 30 yang mati dan 20 diantaranya
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Paul Kabelen
POS-KUPANG.COM, LARANTUKA - Wabah penyakit African Swine Faver, ASF atau demam babi afrika di Kabupaten Flores Timur, Pulau Flores belum berakhir.
Warga semakin hawatir pasca mendapat informasi bahwa sampel darah ternak babi bantuan Pemerintah Pusat positif virus ASF.
Warga Desa Watotutu di Kecamatan Ile Mandiri, Paulus Weking mengaku trauma mengingat ASF banyak menewaskan ternak mereka selama hampir tiga tahun terakhir.
Baca juga: Partai Hanura NTT Siap Usung Petrus Keron di Pilkada Flores Timur
Ia juga takut virus yang bersumber dari ternak bantuan Pemerintah Pusat menular ke babi lainnya.
"Hawatir sekali. Saya punya ada satu ekor dapat dari bantuan pemerintah, tetapi badannya sering gatal dan timbul bintik-bintik merah. Sementara babi lain yang bukan bantuan itu aman," katanya kepada wartawan, Selasa 17 Januari 2023.
Menurut dia, petugas dari Dinas Perkebunan dan Peternakan Flores Timur beberapa kali mendatanginya bersama warga setempat untuk memberikan suntikan vaksin, vitamin, dan memberikan edukasi mencegah penyebaran virus.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan, drh. Vian Kiti Tokan, mengatakan sebanyak 30 ekor ternak babi bantuan Pemerintah Pusat mati namun belum dipastikan apakah terserang virus ASF atau tidak.
Baca juga: DLH Flores Timur Akui Armada Pengakut Sampah Masih Terbatas
"Kita dapat 50 bantuan ternak babi yang kita salurkan ke dua kelompok dalam wilayah Larantuka. Ada 30 yang mati dan 20 diantaranya sudah karantina," katanya.
Untuk memastikannya, katanya, pihaknya mengirim tujuh sampel darah babi di Laboratorium Penguji Balai Besar Veteriner Denpasar, Bali belum lama ini. Hasilnya menyebutkan satu sampel positif ASF, sementara siasanya terkontaminasi positif penyakit lain.
"Babi yang mati ini 30 ekor, tetapi tidak semuanya disebabkan ASF karena sampel organ yang kita kirim itu negatif ASF dan Hokulera," katanya.
Menurutnya, ternak bantuan Pemerintah Pusat dintatakan positif virus ketika sudah berada di Kota Larantuka kurang lebih satu minggu. Ia memastikan bantuan mulanya belum terpapar ASF karena pendistribusian melewati pemeriksaan PCR dan hasilnya negatif.
Untuk mencegah terjadinya penularan, masyarakat dilarang keras mendistribusikan daging babi yang berasal dari babi sakit ataupun mati akibat penyakit. Pemilik ternak juga diimbau melaporkan kepada petugas apabila mendapati ternaknya mati mendadak.
"Penyakit ASF dapat menular melalui kontak langsung dengan babi peliharaan, binatang dan serangga, peralatan kandang, serta pakan yang terkontaminasi," jelasnya.
Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan, Sebas Sena Kleden, mengaku sudah membuka lima pos pengamanan untuk mengontrol penyebaran daging dan hewan yang berpotensi menularkan virus.
Berita Flores Timur
Flores Timur
POS-KUPANG.COM
Pos Kupang Hari Ini
ASF
African Swine Faver
demam babi Afrika
Kabupaten Flores Timur
Virus ASF di Flores Timur Belum Berakhir, Babi Bantuan Pemerintah Pusat Dilaporkan Positif |
![]() |
---|
Virus ASF Terdeteksi di Flores Timur, Sampel Darah Babi Bantuan Dilaporkan Positif |
![]() |
---|
Polres Flores Timur Dengarkan Curhat Guru dan Siswa SMA N Adonara Barat |
![]() |
---|
Pemilu 2024, KPU Flores Timur Butuh 750 Panitia Pemungutan Suara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.