Berita Kabupaten Kupang

Belum Seminggu 48 Ekor Babi Mati Mendadak di Kabupaten Kupang

Puskeswan juga melaporkan ternak warga ada yang sakit dengan gejala lemas, demam, dan timbul berxak merah pada kulit.

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/RYAN TAPEHEN
TERNAK - Ternak babi milik warga Kabupaten Kupang, Saat ini terdata 48 babi mati secara musterius dan belum ditemukan vjrus penyebabnya. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Tapehen

POS-KUPANG.COM, OELAMASI - Dinas Peternakan Kabupaten Kupang melaporkan 48 ekor babi di Kabupaten Kupang mati secara mandadak dan belum diketahui virus penyebannya.

Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Kupang melalui Kabid Keswan, Kemavet Pengolahan dan Pemasaran drh. Yosep A. Paulus, Selasa 17 Januari 2023 mengungkapkan babi mati secara mendadak ini dilaporkan pertama pada hari Kamis tanggal 12 Januari 2022.

Laporan pertama itu dari Kecamatan Kupang Timur di Kelurahan Naibonat dan hingga saat ini terdata sudah 16 ekor mati mendadak.

Baca juga: Dana Seroja Kabupaten Kupang 100 Persen Sudah di Rekening Penerima

"Setelah ada laporan itu hari Jumat itu kita lansung ambil sampel dan kirim ke Laboratorium UPTD untuk cek ASF PCR, hasilnya paling lambat junat sudah bisa terima," ungkapnya.

Selanjutnya beberapa kecamatan lain melalui petugas di pusat kesehatan hewan (Puskeswan) melaporkan ada juga di Kecamatan Kupang Tengah dengan data terkini ada 18 ekor babi yang mati yakni di Kelurahan Tarus 17 ekor dan di Desa Oelpuah 1 ekor.

Selanjutnya di kecamatan Nekamaese terdata 6 ekor babu mati yakni di Desa Tunfeu milik salah satu dokter hewan yang bertugas di Provinsi atas nama drh. Resti.

Di Kecamatan Kupang Barat yakni di Desa Bolok terdata 3 ekor mati dan di Kecamatan Takari 5 ekor juga mati secara mendadak yakni 3 ekor di Kelurahan Takari dab 2 ekor di Desa Benu. Di Kecamatan Semau yakni di Desa Otan mereka melaporkan baru 1 kematian babi.

Baca juga: Alokasi Kursi DPRD di Kabupaten Kupang Berkurang 5 Kursi

Selain babi yang mati petugas Puskeswan juga melaporkan ternak warga ada yang sakit dengan gejala lemas, demam, dan timbul berxak merah pada kulit.

drh. Yos juga mengungkapkan untuk mencegah virus yang belum teridentifikasi meluas warga bisa melaporkan keadaan ternak babi mereka di 16 Puskeswan yabg tersebar di wilayah Kabupaten Kupang.

Sementara tenaga yang tersedia kata dia ada  8 dokter hewan dengan pembagian satu dokter menangani 3 krcamatan dan juga ada tiga dokter TLL dari Pemrov yang bertuga di kabupaten Kupang.

"Selain itu juga ada da paramedis dan juga petugas. Jadi masyarakat butuh apa-apa bisa hubungi mereka," katanya.

Virud ASF dan Hog Cholera pada ternak babinpertama kali terdeteksi di Kabupaten Kupang pada tahun 2020 lalu yang mengakibatkan 3900 ekor babi mati yang mengakibatkan kerugian masyarakat yang begitu besar.

Namun kata dia data tersebut hanya yang terlapor, semebtara banyak warga yang menjadinpetrtnak rumahan tidak melaporkan kematian ternak babi mereka.

Baca juga: Alokasi Kursi DPRD di Kabupaten Kupang Berkurang 5 Kursi

Dari sampel yang sudah dikirim.ke laboratorium kata drh. Yos bila teridentifikasi virus Hog Cholera maka itu adalah kesalah peternak yang tidak belajar dari pengalaman 3 tahun lalu.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved