Berita Lembata
Pemda Tutup Akses Masuk Olahan Daging Babi Dari Luar Lembata
wabah virus yang sangat mematikan ternak babi itu sudah terdeteksi di Sikka, Kupang dan daratan Timor, dan Kabupaten, Flores Timur.
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo
POS-KUPANG.COM, LEWOLEBA - Pemerintah Kabupaten Lembata melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan melakukan pencegahan kembali masuknya virus babi Afrika atau African Swine Fever (ASF) di Kabupaten Lembata dari luar.
Pemerintah pun sudah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat agar tidak membawa babi, daging babi atau olahan daging babi dalam bentuk apa pun dari luar Lembata.
"Imbauan sudah jalan dan kita akan jaga pintu masuk ke Lembata," kata Kanisius Tuaq, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Senin, 16 Januari 2023.
Baca juga: Gubernur NTT Dijadwalkan Resmikan Patung Anton Enga Tifaona di Simpang Lima Wangatoa Lembata
Menurut dia, wabah virus yang sangat mematikan ternak babi itu sudah terdeteksi di Sikka, Kupang dan daratan Timor, dan Kabupaten, Flores Timur.
Untuk mencegah masuk ke Lembata, pihaknya pun memperketat penjagaan dan pengawasan di pelabuhan.
Kanis berujar masyarakat diharapkan tidak membawa masuk ternak babi dan produk babi berupa daging babi, se'i, dendeng, roti babi, dan limbah cucian daging serta menghindari kontak langsung dengan babi yang sakit atau mati.
Masyarakat juga diharapkan menjaga kebersihan kandang babi dan tidak memberi makan ternak babi dengan makanan yang bercampur dengan olahan daging babi.
"Tidak boleh juga memotong, mengedarkan atau menjual daging dari ternak babi yang sakit atau mati karena bisa mempercepat penularan virus," ujar Kanis.
Baca juga: Banyak Anak Muda di Lembata Gabung PKN, Juprians Lamabelawa Sebut Tak Ingin Rebut Basis Partai Lain
Kata Kanis, warga juga bisa melaporkan petugas kesehatan hewan jika ada babi yang mati atau sakit. (*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS