HUT ke 50 PDIP
HUT ke 50 PDIP, Bupati Malaka Sebut PDI Perjuangan Memiliki Semangat Marhaenis
Tidak boleh berpuas diri atas apa yang dibangun saat ini, jauh lebih penting adalah turun ke masyarakat untuk mendengar keluhan

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Nofry Laka
POS-KUPANG.COM, BETUN - Bupati Malaka, Dr. Simon Nahak menyebut Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) memiliki semangat Marhaenis.
Dikatakannya, sebagai kader PDI-Perjuangan memang tidak salah memiliki semangat Marhaenis. Sebab kaum marhaenis merupakan pejuang bagi kaum petani/marhaen dan kaum miskin lainnya.
"Bersama kaum marhaen dan kaum miskin lainnya berkolaborasi untuk membangun daerah ini, tidak bisa berjalan sendiri sendiri menuju kesejahteraan masyarakat Malaka,"kata Bupati Simon Nahak ketika dihubungi Pos Kupang, Rabu 11 Januari 2023.
Baca juga: HUT Ke-50 PDIP, Akademisi Undana Nilai Partai yang Cukup Intens Berdialog Bersama Masyarakat
Menurutnya, ia akan bekerja secara keras untuk membesarkan PDI- Perjuangan khususnya di Kabupaten Malaka ini.
"Membesarkan PDI- Perjuangan harus lewat kinerja nyata kepada masyarakat," tegasnya setelah mengikuti HUT ke - 50 PDI- Perjuangan di Jakarta.
Sebagai kader PDI- Perjuangan targetnya memenangkan Pemilu 2024 dengan cara membangun komunikasi bersama pengurus DPC, PAC, pengurus anak ranting, dan organisasi sayap PDI-P.
"Membangun komunikasi bertujuan untuk kerjasama dan turun ke masyarakat serta merangkul dengan kasih dan melayani dengan rendah hati, sebab semangat PDI-P merupakan semangat Marhaenis yang tercatat di dadaku sebagai anak petani/marhaen,"ungkapnya.
Komunikasi antar sesama kader PDI-P ini harus terus dibangun demi tercapainya tujuan nasional bangsa Indonesia yakni memajukan kesejahteraan umum masyarakat.
"Dari daerah khususnya Kabupaten Malaka ini memang ia terus membangun baik fisik maupun non fisik," ucapnya.
Baca juga: HUT Ke-50 PDIP, Akademisi Undana Nilai Partai yang Cukup Intens Berdialog Bersama Masyarakat
Bangunan fisik seperti struktur ia mencontohkan kepada bangunan gedung 3 lantai RSPP Betun, Puskesmas Bani-Bani, Gedung DPRD, Rumah Jabatan Bupati/Wakil, Gedung Sekolah, dan Kantor Desa Kamanasa.
Sementara bangunan non fisik berupa Kartu Malaka Cerdas (KMC), Kartu Malaka Sehat (KMS), Pemberantasan Korupsi, Tata Kelola Birokrasi, Insentif untuk Tokoh Adat.
"Tidak boleh berpuas diri atas apa yang dibangun saat ini, jauh lebih penting adalah turun ke masyarakat untuk mendengar keluhan secara langsung," tutupnya. (nbs)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS