Saya Rugi Tak Bisa Bayar Hutang, Penjual Salome yang Diduga Ada Daging Tikus

Siti Hajar Aklis, pedagang salome di Takari, Kabupaten Kupang yang viral karena salome jualannya diduga mengunakan daging tikus, mengaku dirugikan

zoom-inlihat foto Saya Rugi Tak Bisa Bayar Hutang, Penjual Salome yang Diduga Ada Daging Tikus
pk/ho.
Siti Hajar Aklis, pedagang salome di Takari yang viral

POS-KUPANG.COM, KUPANG -  Siti Hajar Aklis, ibu pedagang salome di Takari, Kabupaten Kupang yang viral karena salome jualannya diduga mengunakan daging tikus, mengaku sangat dirugikan atas berita dan video viral tentang salome yang diduga menggunakan daging tikus.

"Saya merasa dirugikan, tabah dengan masaah ini, kasihan saya ini mau jualan hanya untuk bayar hutang tiap minggu, akhirnya mau bayar tidak bisa karena jualan sepi," kata Bibi Al, panggilan akrab Siti Hajar Aklis, saat dikonfirmasi Pos Kupang melalui telepon genggamnya, Selasa (10/1) sore.

Menurut Bibi Al, selama ini dia memiliki sejumlah hutang yang mesti dibayarkan setiap minggu dua kali, begitupun hutang bulanan. "Saya ambil hutang mingguan itu kalau Rabu bayar Rp 180.000, hari kamis bayar Rp 164.000. Belum ada juga yang bulanan juga, belum urus anak punya seklah, makan minum sehari hari, belum ada ini kasus penghasilan saya menurun sekali," kata Bibi Al.

Sebelum ada kasus, dari hasil dagangan salome dan gorengan itu, dia mendapat untung Rp 400.000 hingga Rp 500.000 per hari. Namun sejak kasus ini viral di edia sosial, dia tidak bisa berjualan salome lagi. Kini dia hanya berjualan gorengan dengan penghasilan tidak lebih dari Rp 300.000 perhari.

Bibi Al mengaku kecewa dan sedih, karena dengan kajadian itu, dia mengalami kerugian. Menurutnya, ada baiknya jika memang pembeli itu menemukan ada kulit atau daging tikus di salome yang dijualnya, maka mestinya, si pembeli itu melaporkan hal itu kepadanya atau aparat pemeirntahs etempat dan bukan memviralkannya. Karena hal itu tidak benar.

"Kalau memang dia beli di saya setidaknya dia tuh konfirmasi sedikit to. Kalau memang dia beli di saya, dia beli datang kasih tahu. Kalau bukan di saya, ya, kasih tau pihak setempat. Kalau sudah diproses hukum, disini saya sekarang merasa rugi," kata Bibi Al.

Siti Hajar Alkis, pedagang salome di Takari yang viral
Siti Hajar Alkis, pedagang salome di Takari yang viral (pk/ho.)

Menurut Bibi Al, tidak sedikit orang yang mengejek dan mengatainya sebagai pedagang salome daging tikus. "Sekarang orang kalau saya jual gorengan dan ada yang mau beli gorengan, ada orang yang bilang, jangan beli gorengan karena itu salome daging tikus, saya merasa sangat dirugikan, nama baik saya dicemarkan," katanya.

Selama ini Bibi Al tinggal bersama ketiga anaknya, anak pertama usia 10 tahun kelas 5 SD, anak kedua usia 6 tahun dan anak ketiga usia 4 tahun. Dia berharap kedepan, anak-anaknya tidak dibully di lingkungan rumah atau di sekolah. "Sampai sata ini mereka tidak dibully, saya tidak tahu kedepannya. Suami saya ada pergi merantau di Maluku," katanya.

Bibi Al, hanya ingin nama baiknya dipulihkan sehingga dia bisa bekerja dan berdagang lagi seperti dulu sehingga dia bisa menjalani kehidupannya dan bisa membayar hutang-hutangnya. "Saya mau memulihkan nama baik saya supaya jualan saya kembali lagi seperti dulu.

Besok saya buat pelaporan di Polres Bau-Bau tentang pencemaran nama baik," katanya.

Lebih lanjut dijelaskan Bibi Al, selama ini dia melakukan mol daging sapi di Pasar Oebobo Kupang. Biasanya dia berangkat subuh dari Takari lalu pergi ke Pasar Oebobo untuk membeli daging dan terigu kemudian mol daging itu. Setelah itu, bahan adonan tiu dibawah ke rumah kakaknya di Kelurahan oesapa dan dia membuat bola-bola bakso/ salome bersama saudaranya. Usai itu barulah dia pulang ke Takari.

Dijelaskan Bibi Al, Hari Senin tanggal 2 Januari di ke Kupang, lalu pada Selasa (3/1) subuh dia ke Pasar Oebobo untuk mall daging dan ke rumah kakaknya.

"Saya bola bola daging itu lalu sorenya hari Selasa itu saya pulang ke Takari. Hari Rabu tanggal 4 Januari saya jualan. Saat bola bola daging, permisi, ada selehai rambut kalau ada saya keluarkan. Jadi saya bola saat itu juga tidak ada rasa bentuk daging kulit tikus kek apa kek. Soalnya dilihat di video itu besar (daging tikusnya), kalau saya bola (ada daging tikus) itu otomatis saya rasa," kata Bibi Al.

Menurut Bibi Al, tanggal 5 pagi ketika mau berjualan, sejumlah teman, saudaranya menelepon memberi pesan melaui Whatsup tentang video viral diduga ada daging tikus dalam salome yang dijualnya. Dan beberapa saat kemudian Polisi datyang menemuinya di tempat jualan, di depan Alfa Mart Takari, untuk diperiksa di Kantor Polisi dan daging salomenya diperiksa juga.

"Saya kaget karena sudadara dan tean kasih tau lu pung salome itu ada viral, bilang ada daging tikus, jadi saya kaget dan mereka kirim gambar dan video," kata Bibi Al yang mengaku tak mengenal pembeli yang membeli salomenya lalu memviralkannya itu.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved