Pemilu 2024

Pemilu 2024, Beta Jarnas Sesali Baliho Penolakan Anies Baswedan di NTT

Dia menduga oknum itu melaksanakan aksi pemasangan baliho pada waktu dinihari, saat orang lain sedang terlelap. 

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/HO
KETUA - Ketua Relawan Bidang Media Beta Jarnas NTT, Syaiful Muhammad Usman 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Relawan Beta (Bergerak Untuk Anies Baswedan) Jarnas menyesali adanya baliho penolakan terhadap Capres Anies Baswedan di Nusa Tenggara Timur. 

Ketua Relawan Bidang Media Beta Jarnas NTT, Syaiful Muhammad Usman mengatakan kejadian itu dilatari karena ada oknum yang tak suka dengan figur Anies Baswedan

"Jadi oknum itu, termaksuk dengan sebelum itu kita sudah pemasangan baliho di beberapa titik Kota Kupang, itu juga diambil juga," katanya, Senin 9 Januari 2023. 

Baca juga: Pemilu 2024, Kapolresta Kupang Kota Minta PPK Harus Independen

Dia menduga oknum itu melaksanakan aksi pemasangan baliho pada waktu dinihari, saat orang lain sedang terlelap. 

Ia membantah narasi yang ada dalam baliho merupakan pernyataan tak benar. Anies Baswedan, kata dia, bukan seperti yang dituliskan. Syaiful menyebut Anies Baswedan merupakan sosok Nasionalis - Religius. 

Dia mencontohkan di Jakarta semasa kepemimpinan Anies Baswedan, dimana para penjaga rumah ibadah dari semua agama maupun golongan diberi kompensasi sebagai penghargaan dengan merata tanpa tebang pilih. 

Ia menegaskan bahwa Anies Baswedan bukan sosok agamis sebagaimana sering disuarakan orang lain. Ia juga menyebut kejadian itu merupakan cara politik kotor dan tidak bertanggungjawab. 

Persaudaraan yang telah dibangun di NTT, hendaknya terus dijaga. Pola politik yang dimainkan seperti demikian justru berimbas pada kekeluargaan yang ada di NTT. 

"Persaudaraan yang sudah dibangun dari nenek moyang kita, saling menghargai satu sama lain. Ini semacam memecah belah. Anies tidak seperti itu," tegasnya. 

Baca juga: Pemilu 2024, KPU Sumba Timur Lantik 110 PPK

Mengenai baliho penolakan Anies Baswedan ini telah dilaporkan ke Jarnas di pusat dan juga melakukan koordinasi ke Partai NasDem dan melaporkan ke Intel Polda NTT

Beta Jarnas NTT juga akan lebih intens mengawasi hal seperti ini. Syaiful justru menduga juga bahwa baliho itu dipasang oleh kelompok yang terstruktur. Oleh karena itu, pihaknya akan lebih sigap meluruskan kejadian itu. 

"Jangan sampai menghadirkan politik kotor seperti ini. Artinya kalau mau berbuat ya sportif lah. Jangan berbuat seperti ini. Ini kan menjatuhkan (figur Anies Baswedan)," tegasnya. 

Narasi yang dibangun dalam baliho itu, sebut dia, juga pernyataan tidak benar. Syaiful berpesan agar mengedepankan kekeluargaan dan kerukunan yang ada di NTT. 

Dia mengimbau masyarakat untuk tidak terpengaruh lebih jauh dengan dinamika politik nasional. Ia bertutur tentang kehidupan masyarakat NTT yang erat tentang kerukunan sejak dahulu kala. 

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved