Sampah di Kawasan Pantai, Kadis DLHK Kota Kupang: Tanggungjawab Bersama

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM, KUPANG -Tumpukan sampah yang berserakan di kawasan pantai Kota Kupang disebut menjadi tanggungjawab bersama. 

Sampah-sampah di pesisir pantai banyak muncul terlihat ketika terjadi cuaca ekstrem yang terjadi lebih dari sepekan terakhir. 

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Kupang, Orson Nawa menyebut tumpukan sampah di kawasan pantai tidak bisa dikendalikan dan tidak biaa hanya ditangani oleh pemerintah saja. 

Baca juga: BPBD Kota Kupang Catat Satu Kerusakan Saat Cuaca Ekstrem

Masalah sampah di kawasan pantai menjadi masalah rutin yang terjadi ketika musim hujan. Di sisi lain, produksi sampah yang dihasilkan oleh masyarakat pun meningkat bahkan hingga tiga kali lipat jika dibandingkan hari biasa atau musim kemarau. 

Orson Nawa menjelaskan, ketika musim hujan, produksi sampah meningkat sangat drastis. Salah satunya karena masyarakat menebang pohon dan dibuang ke TPS. 

"Kami memang tetap semangat untuk berupaya untuk menangani semua sampah, mengangkut tepat waktu dan sesuai jadwal. Bahkan kami tingkatkan menjadi tiga kali sehari," ujar dia, Jumat 6 Januari 2023. 

Dia mengaku, biasanya ketika musim kemarau, sampah yang dihasilkan sebanyak 85 ton per hari, tetapi ketika musim hujan ini produksi sampah bisa naik sampai 100 lebih ton per hari. 

Dia berpandangan masalah sampah terutama di pinggir pantai tidak bisa diserahkan hanya ke pemerintah. Dia mengatakan tanggungjawab bersama semua pihak menanggulanginya. 

Baca juga: Cuaca NTT 7 Januari 2023, BMKG: Kota Kupang dan 4 Daerah di NTT Ini Waspada Angin Kencang Hari Ini

"Hal ini juga sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Penjabat Wali Kota Kupang, George Hadjoh bahwa sampah menjadi tanggungjawab bersama, pemerintah, pedagang dan masyarakat, kalau saling menyalahkan maka tidak akan selesai," ungkapnya. 

Orson juga mengeluhkan ada beberapa kendaraan pengangkut sampah yang rusak, sehingga pengangkutan samlah sedikit terkendala. Kendaraan yang rusak akan diperbaiki saat anggaran sudah bisa dicairkan. 

Dia mengajak masyarakat untuk bersama-sama bertanggungjawab menangani sampah mulai dari lingkungan masing-masing. (Fan)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS