Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Senin 9 Januari 2023, Pesta Pembaptisan Tuhan

Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. Markus Tulu SVD dengan judul Pesta Pembaptisan Tuhan.

Editor: Agustinus Sape
Foto Pribadi
RENUNGAN - RP. Markus Tulu SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Senin 9 Januari 2023 dengan judul Pesta Pembaptisan Tuhan. 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. Markus Tulu SVD dengan judul Pesta Pembaptisan Tuhan.

RP. Markus Tulu menulis Renungan Harian Katolik merujuk bacaan pertama dari Kitab Yesaya 42: 1-4. 6-7; Kisah Para Rasul. 10: 34-38; Mat. 3: 13-17.

Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Senin 9 Januari 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.

 

Pada Hari Pesta Pembaptisan Tuhan, kita kaum beriman diingatkan oleh Allah sendiri dengan seruan-Nya seperti ini, "Aku Tuhanmu telah memanggil engkau untuk menyelamatkan orang. Aku membuat engkau menjadi cahaya bagi bangsa-bangsa, untuk membuka mata orang buta, untuk membebaskan orang tawanan dari tempat tahanan dan untuk mengeluarkan orang dari penjara yang gelap."

Seruan Allah ini adalah panggilan dan perutusan kita kaum beriman untuk mengusahakan hidup damai dengan siapa pun, berbela rasa, bersikap adil dan mencintai kebenaran.

Hidup kita orang-orang yang dibaptis adalah hidup yang sepenuhnya menghadirkan kasih Allah kepada dunia dan sesama.

Hidup kita tidak mengusahakan permusuhan tapi sebaliknya berlaku sabar dan rela mengampuni.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 8 Januari 2023, Pergilah dan Selidikilah

Itulah ciri hidup dari kaum beriman seharusnya. Karena "Allah pada hakikatnya tidak membeda-bedakan orang. Setiap orang dari bangsa mana pun yang takut akan Allah dan mengamalkan kebenaran berkenan kepada-Nya."

Hal ini berarti hidup keimanan kita sangat ditentukan mutunya dari peri hidup kita. Yakni apabila kita hidup dengan mengamalkan kebenaran kita sesungguhnya telah berada bersama Allah.

Karena tidak mungkin kejahatan menyatu hidup dengan kasih yang adalah Allah sendiri. Kejahatan hanya melahirkan dosa. Dan dosa adalah musuh Allah.

Sekarang kita sadari bahwa jika kita percaya kepada Allah dan Allah berkenan atas kita, maka kita harus berusaha untuk melawan dosa dan kejahatan.

Kita bekerja melawan dosa dan kejahatan tapi tidak menghadirkan permusuhan, konflik dan pertentangan.

Kita bekerja melawan dosa dan kejahatan mesti tetap dengan semangat kasih dan damai.

Semangat yang mendatangi sesama bukan menjauhi.

Semangat yang merangkul dan menuntun kembali sesama agar pulang kepada Allah dan hidup baru dalam kebenaran.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 8 Januari 2023, Mari Menyembah Yesus dalam Kebenaran

Peristiwa pembaptisan kita hendaknya kembali mengingatkan kita bahwa dengan itu sebenarnya kita dipanggil dan diutus untuk hidup dalam kebenaran dan bekerja memperjuangkan kebenaran demi pembebasan semua orang yang masih terbelenggu oleh dosa dan kejahatan.

"Inilah Putra-Ku yang terkasih, kepada-Nyalah Aku berkenan."

Allah mengatakan demikian sebenarnya mau menegaskan kepada kita umat beriman bahwa peristiwa pembaptisan Tuhan adalah " Saat atau waktu sakral di mana Allah menyatakan kekuatan kuasa-Nya dalam diri Yesus untuk mulai berkarya."

Peristiwa pembaptisan Tuhan adalah saat pelantikan Yesus atau saat kuasa Allah dinyatakan kepada dunia dan manusia. Inilah saat yang mengundang kita untuk kembali merenung pesan pembaptisan yang masing-masing kita terima. 

Teks Lengkap Bacaan Senin 9 Januari 2023

BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Senin 9 Januari 2023.
BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Senin 9 Januari 2023. (Tokopedia)

Bacaan Pertama: Yesaya 42:1-4,6-7

"Lihat, itu hamba-Ku, yang kepadanya Aku berkenan."

Bacaan dari Kitab Yesaya:

Beginilah firman Tuhan, “Lihat, itu hamba-Ku yang Kupegang, orang pilihan-Ku yang kepada-Nya Aku berkenan. Aku telah menaruh Roh-Ku ke atasnya, supaya ia menyatakan hukum kepada bangsa-bangsa.

Ia tidak akan berteriak atau menyaringkan suaranya, atau memperdengarkan suaranya di jalan. Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan ia padamkan, tetapi dengan setia ia akan menyatakan hukum.

Ia sendiri tidak akan menjadi pudar dan tidak akan patah terkulai, sampai ia menegakkan hukum di bumi; segala pulau mengharapkan pengajarannya.” Beginilah firman Tuhan, “Aku, Tuhan, telah memanggil engkau untuk maksud penyelamatan.

Aku telah memegang tanganmu; Aku telah membentuk engkau dan membuat engkau menjadi perjanjian bagi umat manusia, menjadi terang untuk bangsa-bangsa, untuk membuka mata yang buta, untuk mengeluarkan orang hukuman dari tempat tahanan dan mengeluarkan orang-orang yang duduk dalam gelap dari rumah penjara.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

U: Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan: Mzm. 29:1a-2,3ac-4.3b,9b-10

Refr. Tuhan memberkati umat-Nya dengan damai sejahtera.

1. Sampaikanlah kepada Tuhan, hai penghuni surga, sampaikanlah kepada Tuhan kemuliaan nama-Nya, sujudlah kepada Tuhan dengan berhiaskan kekudusan!

2. Suara Tuhan terdengar di atas air, suara Tuhan mengguruh di atas air yang besar. Suara Tuhan penuh kekuatan, suara Tuhan penuh semarak.

3. Allah yang mulia mengguntur. Di dalam bait-Nya setiap orang berseru, "Hormat!" Tuhan bersemayam di atas air bah, Tuhan bersemayam sebagai Raja untuk selama-lamanya.

Bacaan Kedua Kisah Para Rasul 10:34-38

"Allah mengurapi Dia dengan Roh Kudus."

Bacaan dari Kisah Para Rasul:

Sekali peristiwa Allah menyuruh Petrus menemui perwira Romawi dan seisi rumahnya. Setibanya di rumah sang perwira, Petrus berkata, “Sesungguhnya Allah tidak membeda-bedakan orang.

Setiap orang dari bangsa mana pun yang takut akan Allah dan mengamalkan kebenaran berkenan kepada-Nya. Itulah firman yang Ia suruh sampaikan kepada orang-orang Israel, yaitu firman yang memberitakan damai sejahtera oleh karena Yesus Kristus, yang adalah Tuhan dari semua orang.

Kamu tahu tentang segala sesuatu yang terjadi di seluruh tanah Yudea mulai dari Galilea sesudah pembaptisan yang diberitakan oleh Yohanes, yaitu tentang Yesus dari Nazaret: Bagaimana Allah mengurapi Dia dengan Roh Kudus dan kuat kuasa.

Yesus itu telah berjalan berkeliling sambil berbuat baik dan menyembuhkan semua orang yang dikuasai Iblis, sebab Allah menyertai Dia.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

U: Syukur Kepada Allah.

Bait Pengantar Injil Markus 9:6;2/4

Ref. Alleluya, alleluya.

Langit terbuka, dan terdengarlah suara Bapa, "Inilah Anak yang Kukasihi, dengarkanlah Dia!"

Bacaan Injil Matius 3:13-17

"Sesudah dibaptis, Yesus melihat Roh Allah turun ke atas-Nya."

Ketika Yohanes membaptis di Sungai Yordan, datanglah Yesus dari Galilea ke sana untuk dibaptis olehnya. Tetapi Yohanes mencegah Dia, katanya, “Akulah yang musti dibaptis oleh-Mu! Masakan Engkau yang datang kepadaku!”

Lalu Yesus menjawab kepadanya, kata-Nya, “Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah.” Dan Yohanes pun menurutinya.

Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air, dan pada waktu itu juga langit terbuka, dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya, lalu terdengarlah suara dari surga yang mengatakan, “Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

U: Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik lainnya

Ikuti berita Pos-Kupang.com di GOOGLE NEWS

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved