Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Sabtu 7 Januari 2023, Isilah Penuh Tempayan-tempayan Itu

Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul Isilah Penuh Tempayan-tempayan Itu.

Editor: Agustinus Sape
Foto Pribadi
RENUNGAN - Bruder Pio Hayon SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Sabtu 7 Januari 2023 dengan judul Isilah Penuh Tempayan-tempayan Itu. 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul Isilah Penuh Tempayan-tempayan Itu.

Bruder Pio Hayon menulis Renungan Harian Katolik ini merujuk bacaan pertama dari Surat 1 Yohanes 5: 14-21, dan bacaan Injil Yohanes 2: 1-12.

Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Sabtu 7 Januari 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.

 

Ibu Bapak, saudari/a terkasih dalam Kristus.

Hari ini kita kembali disuguhkan dengan bacaan-bacaan suci yang mengangkat tentang kemurahan Tuhan dalam memenuhi semua kebutuhan hidup kita menurut kehendak dan penyelenggaraanNya.

Dalam bacaan pertama, Surat Pertama Rasul Yohanes menegaskan tentang kebenaran Allah yang sudah mengabulkan doa-doa kita jika kita meminta kepadaNya.

Namun semua itu terjadi atas kehendakNya dan bukan karena sekadar memenuhi kebutuhan kita. Kita manusia cenderung jatuh pada kesalahan bahwa Allah benar-benar mengabulkan semua doa-doa kita karena memang kita sudah meminta kepadaNya.

Namun sebenarnya yang terjadi adalah bahwa Allah mengabulkan semua doa-doa kita karena memang itu adalah kehendakNya kepada
kita.

Maka jika semua doa-doa kita sejalan dengan kehendakNya, maka kita memang benar layak mendapatkan.

Artinya bukan fokus pada pengabulan doa-doa kita, tapi pada pernyataan kehendak Tuhan dalam semua pengabulan doa-doa kita.

Dan itu terlihat jelas dalam bacaan Injil hari ini yang mengisahkan tentang Yesus membuat mukjizat di Kana mengubah air menjadi anggur.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 7 Januari 2023, Percaya kepada Yesus

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.

Kisah mukjizat pertama Yesus pada perkawinan di Kana memang sangat menarik untuk kita baca dan renungkan.

Sudah banyak kali kita mendengar dan membaca kisah ini. Ada banyak refleksi yang bisa disajikan untuk melihat betapa Tuhan berkarya dalam hidup kita.

Dan pada hari ini, kita coba melihat proses terjadinya mukjizat itu.

Pertama, ada situasi yang dialami oleh tuan pesta. Pesta nikah itu mengalami kehabisan anggur.

Bagi orang Yahudi, kalau pesta tanpa anggur itu memalukan tuan pesta. Maka anggur mempunyai nilai tinggi dalam sebuah pesta di kalangan bangsa Yahudi.

Kedua, situasi ini menjadi masalah karena akan menurunkan reputasi si tuan pesta karena kehabisan anggur.

Situasi ini terbaca oleh Maria ibu Yesus yang kemungkinan besar adalah juga keluarga atau yang membantu selama hajat nikah itu diselenggarakan.

Ketiga, inisiatif untuk menyampaikan situasi ini kepada Yesus adalah Maria, “Mereka kehabisan anggur.” Ini adalah sebuah doa yang ditujukan kepada Tuhan.

Keempat, reaksi Yesus yang mau menyampaikan tentang sebuah penolakan, “Saat-Ku belum tiba”.

Yesus menegaskan tentang Waktu Tuhan itu adalah simbol tentang Kehendak Tuhan sendiri. Jika Dia menghendaki pasti jadi. Jika tidak maka pasti tidak terjadi.

Dan kelima, ternyata Maria tahu apa yang akan terjadi, maka meminta para pelayan itu untuk mengikuti saja apa yang disuruh nanti oleh Yesus.

Keenam, ada tempayang yang kosong, dan Yesus menyuruh para pelayan itu mengisi tempayan-tempayan itu dengan air. Dan mereka
mengisi sampai penuh.

Ketujuh, air itu akhirnya menjadi anggur yang bahkan lebih enak dari yang sudah-sudah.

Semua proses ini ingin menyampaikan kepada kita bahwa mukjizat sebuah “permitaan doa” selalu ada dan bukan sekali jadi.

Selalu saja ada “prosesnya” sejak dari satu situasi konkret sampai kita sendiri perlu mengosongkan diri seperti tempayan-tempayan kosong itu agar bisa diisi oleh air berkat yang akan diubah oleh Tuhan menjadi anggur kehidupan yang siap menjadi berkat bagi orang banyak.

Berkat selalu ada dan Tuhan juga membutuhkan sebuah kerja sama kita dengan Tuhan agar mukjizat itu bisa benar-benar terjadi.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 7 Januari 2023, Bunda Maria Pembantu Abadi

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.

Yang bisa kita pelajari, pertama: Tuhan selalu memperhatikan situasi yang kita hadapi dan selalu menunggu kita agar kita datang kepadaNya.

Kedua, kita harus menyampaikan situasi kita kepada Tuhan secara jujur seperti dibuat oleh Maria.

Ketiga, kita selalu diminta kerjasama agar mukjizat itu bisa nyata terjadi.

Tuhan selalu meminta kita untuk turut serta dalam mukjizat yang Tuhan kerjakan.

Kita pun menjadi berkat bagi orang lain seperti air menjadi anggur karena anggur itu bisa ada karena ada air yang diisi dan bukan tempayan kosong.

Teks Lengkap Bacaan Sabtu 7 Januari 2023

BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Sabtu 7 Januari 2023.
BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Sabtu 7 Januari 2023. (Tokopedia)


Bacaan Pertama: 1 Yohanes 5:14-21

"Allah mengabulkan doa kita."

Bacaan dari Surat Pertama Yohanes:

Saudara-saudaraku terkasih, inilah sebabnya kita berani menghadap Allah, yaitu karena Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya.

Dan jikalau kita tahu bahwa Ia mengabulkan apa saja yang kita minta, maka kita tahu juga bahwa kita telah memperoleh segala sesuatu yang kita minta kepada-Nya.

Kalau ada seorang melihat saudaranya berbuat dosa, yaitu dosa yang tidak mendatangkan maut, hendaklah ia berdoa kepada Allah; maka Allah akan memberikan hidup kepadanya, yaitu kepada dia yang berbuat dosa yang tidak mendatangkan maut itu.

Ada dosa yang mendatangkan maut, dan tentang ini, tidak kukatakan bahwa ia harus berdoa. Semua kejahatan adalah dosa, tetapi ada dosa yang tidak mendatangkan maut. Kita tahu, bahwa setiap orang yang lahir dari Allah tidak berbuat dosa; tetapi Dia yang lahir dari Allah melindungi orang itu, dan si jahat tidak dapat menjamahnya.

Kita tahu bahwa kita berasal dari Allah dan seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat. Akan tetapi kita tahu bahwa Anak Allah telah datang, dan telah mengaruniakan pengertian kepada kita, supaya kita mengenal Yang Benar, di dalam Anak-Nya Yesus Kristus.

Dia adalah Allah yang benar dan kehidupan yang kekal. Anak-anakku, waspadalah terhadap segala berhala.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U: Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan: Mzm. 149:1-2,3-4,5,6a,9b

Refr. Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.

1. Nyanyikanlah bagi Tuhan lagu yang baru! Pujilah Dia dalam jemaah orang-orang saleh! Biarlah Israel bersukacita atas Penciptanya, biarlah Sion bersorak-sorai atas raja mereka.

2. Biarlah mereka memuji-muji nama-Nya dengan tarian, biarlah mereka bermazmur kepada-Nya dengan rebana dan kecapi! Sebab Tuhan berkenan kepada umat-Nya, Ia memahkotai orang yang rendah hati dengan keselamatan.

3. Biarlah orang saleh beria-ria dalam kemuliaan, biarlah mereka bersorak-sorai di atas tempat tidur! Biarlah pujian pengagungan Allah ada dalam kerongkongan mereka; itulah semarak bagi orang yang dikasihi Allah.

Bait Pengantar Injil: Matius 4:16

Refr. Alleluya.

Bangsa yang diam dalam kegelapan telah melihat Terang yang besar, bagi mereka yang diam di negeri yang dinaungi maut telah terbit Terang.

Bacaan Injil: Yohanes 2:1-12

Yesus mengubah air jadi anggur

Inilah Injil suci menurut Yohanes:

Pada hari ketiga ada perkawinan di Kana yang di Galilea, dan ibu Yesus ada di situ;

Yesus dan murid-murid-Nya diundang juga ke perkawinan itu.

Ketika mereka kekurangan anggur, ibu Yesus berkata kepada-Nya: "Mereka kehabisan anggur."

Kata Yesus kepadanya: "Mau apakah engkau dari pada-Ku, ibu? Saat-Ku belum tiba."

Tetapi ibu Yesus berkata kepada pelayan-pelayan: "Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu!"

Di situ ada enam tempayan yang disediakan untuk pembasuhan menurut adat orang Yahudi, masing-masing isinya dua tiga buyung.

Yesus berkata kepada pelayan-pelayan itu: "Isilah tempayan-tempayan itu penuh dengan air." Dan merekapun mengisinya sampai penuh.

Lalu kata Yesus kepada mereka: "Sekarang cedoklah dan bawalah kepada pemimpin pesta." Lalu merekapun membawanya.

Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak tahu dari mana datangnya, tetapi pelayan-pelayan, yang mencedok air itu, mengetahuinya--ia memanggil mempelai laki-laki,

dan berkata kepadanya: "Setiap orang menghidangkan anggur yang baik dahulu dan sesudah orang puas minum, barulah yang kurang baik; akan tetapi engkau menyimpan anggur yang baik sampai sekarang."

Hal itu dibuat Yesus di Kana yang di Galilea, sebagai yang pertama dari tanda-tanda-Nya dan dengan itu Ia telah menyatakan kemuliaan-Nya, dan murid-murid-Nya percaya kepada-Nya.

Sesudah itu Yesus pergi ke Kapernaum, bersama-sama dengan ibu-Nya dan saudara-saudara-Nya dan murid-murid-Nya, dan mereka tinggal di situ hanya beberapa hari saja.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U: Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik lainnya

Ikuti berita Pos-Kupang.com di GOOGLE NEWS

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved