Reshuffle Kabinet
Ali Ngabalin Bicara Tentang Reshuffle Kabinet: Kalau Dicopot Ya Jangan Marah, Waktumu Sampai di Sini
Ali Ngabalin, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, melontarkan pernyataan yang bikin gemas. Ia meminta menteri yang dicopot, agar tetap tersenyum.
POS-KUPANG.COM - Ali Ngabalin, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, melontarkan pernyataan yang bikin gemas. Ia meminta menteri yang dicopot, agar tetap tersenyum.
Ali Ngabalin melontarkan pernyataan tersebut menyusul makin kencangnya isu tentang pergantingan menteri yang akan dilakukan oleh Presiden Jokowi.
Menteri yang akan diganti tersebut, kemungkinan besar berasal dari Partai NasDem. Sementara yang paling disoroti adalah Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo dan berikutnya Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya.
Terhadap isu perombakan kabinet itu, Presiden Jokowi mengatakan, akan dilakukan dalam waktu dekat.
Baca juga: Johnny Plate Meradang Soal Reshuffle Kabinet: Sekarang Banyak Politisi Merasa Jadi Presiden
Bahkan pada Kamis 5 Januari 2023, Presiden Jokowi mengatakan, reshuffle kabinet tersebut akan dilakukan besok.
“Besok,” kata Presiden Jokowi usai meninjau Kawasan PT Pertamina, Hulu Rokan, Dumai, Riau, Kamis 5 Januari 2023.
Saat ditanya kembali apakah benar reshuffle akan dilakukan Jumat, 6 Januari 2023, presiden tidak menjawab tegas.
“Ya besok, bisa Jumat, bisa Senin, bisa Selasa, bisa Rabu,” ujarnya.

Presiden Jokowi sebelumnya belum mau berbicara panjang soal rencana perombakan kabinet atau Reshuffle.
Ia hanya meminta awak media untuk menunggu kabar perombakan kabinet tersebut.
“Tunggu saja,” kata Presiden di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin, 2 Januari 2023.
Terkait kapan reshuffle kabinet tersebut dilakukan, Presiden juga memberikan jawaban yang sama.
Termasuk mengenai nasib posisi menteri dari Partai NasDem, karena partai tersebut telah mendeklarasikan dukungan kepada Anies Baswedan sebagai Calon Presiden.
Adapun di kabinet sendiri ada tiga pos menteri diisi oleh NasDem, yakni Menkominfo Johnny G Plate, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
“Ditunggu saja,” katanya.
Sementara dari lingkungan istana menyebutkan, reshuffle kabinet tersebut besar kemungkinan akan dilakukan dalam bulan Januari 2023 ini.
Baca juga: Isu Reshuffle Kabinet, Presiden Jokowi Tidak Beri Bantahan: Tunggu Saja
Hal ini dibeberkan Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Ali Ngabalin. “Mungkin Januari ini. Kita tunggu bareng-bareng,” katanya Kamis, 5 Januari 2023.
Dikatakannya, bila nantinya Presiden Jokowi melakukan reshuffle kabinet, maka para menteri yang dirombak, jangan marah. Para menteri itu harus tetap tersenyum. Ali Ngabalin Minta Menteri yang terkena reshuffle tetap tersenyum dan jangan marah.
Meski Dicopot Harus Tetap Tersenyum
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin menyebut bahwa perombakan kabinet kemungkinan akan dilakukan bulan ini.
“Mungkin Januari ini, kita tunggu bareng-bareng,” katanya, Kamis, 5 Januari 2023.
Ali Ngabalin mengatakan bila nantinya Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan reshuffle kabinet, para menteri yang dirombak jangan marah dan harus tetap tersenyum.
“Kalau nanti ada menteri yg diganti, ya harus tetap semangat dan tersenyum seperti saat awal Anda dipilih. Jangan marah, jangan dongkol karena waktu Anda sudah sampai disini saja," ujarnya.
"Walau dicopot, tetapi Anda harus berterima kasih pada Presiden karena telah memberikan kesempatan berada dan bekerja bersamanya. Kalau diberhentikan, ya jangan marah. Waktumu hanya sampai disini,” katanya.
Sebelumnya Wakil Presiden RI KH Maruf Amin menjawab pertanyaan wartawan terkait wacana reshuffle kabinet yang mencuat ke publik belakangan ini.
Menurutnya, reshuffle kabinet adalah hak prerogatif Presiden Jokowi.
Ia pun enggan menceritakan terkait perbincangan antara Presiden Jokowi dengan dirinya.
Hal tersebut disampaikannya usai meresmikan enam Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi dan UMKM (PLUT KUMKM) secara serentak di PLUT KUMKM Kabupaten Semarang pada Selasa 27 Desember 2022.
"Kalau reshuffle kabinet itu kan memang hak prerogratif presiden. Jadi kalo konsultasi saya dengan presiden itu nggak usah diceritakan pada wartawan ya," kata Ma'ruf.
"Tapi reshuffle itu hak prerogatif presiden. Jadi kita tunggu saja. Apa terjadi, apa tidak, kita tunggu saja," sambung dia.
Dua Menteri NasDem Berpotensi Besar Kena Reshuffle, Johnny G Plate Tetap Bertahan?
Baca juga: Ujang Komarudin Ungkap Alasan Jokowi Reshuffle Kabinet: Faktor Utamanya Deklarasi Anies Baswedan
Wacana kocok ulang atau reshuffle menteri di kabinet Presiden Jokowi kian mencuat.
Sejumlah menteri dari Partai NasDem disebut-sebut berpotensi besar terkena reshuffle.
“Jika reshuffle jadi diekseskusi oleh Presiden Jokowi dan Nasdem adalah partai yang terdampak, maka pilihan bisa mengurangi jatah kursinya atau malah benar-benar dikeluarkan dari kabinet,” kata pengamat politik Agung Baskoro, saat dihubungi, Kamis 5 Januari 2023.
Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis (TPS) ini menilai bahwa Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (MenLHK) Siti Nurbaya Bakar berpotensi dilengserkan dari jabatannya.
“Karena keduanya menteri yang sering mendapat kritikan tajam oleh PDIP,” kata Agung.
Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate yang juga Sekretaris Jenderal NasDem berpeluang tetap bertahan di dalam kabinet Jokowi.
Alasannya, menurut Agung, lantaran posisi Johnny yang strategis di partai.
Kata dia, posisi sebagai sekretaris jenderal partai merupakan perpanjangan tangan dari Ketua Umum NasDem Surya Paloh.
“Ini alarm keras dari Presiden Jokowi kepada Surya Paloh terkait sikap politik yang diambil karena mendeklarasikan Anies sebagai capres,” katanya.
Meski kursi Mentan dan MenLHK yang berpotensi besar terkena reshuffle, Agung menyebut bahwa tak menutup kemungkinan pula Jokowi bakal melengserkan seluruh menteri NasDem dari kabinet kerjanya.
“Mengurangi jatah menteri hanya salah satu opsi. Bisa saja Nasdem dikeluarkan dari kabinet yang berarti ketiga menteri NasDem direshuffle,” tuturnya.
Pengamat Soal Wacana Reshuffle Kabinet Jokowi: Cenderung Politis Ketimbang Urusan Kinerja
Diberitakan sebelumnya, rencana reshuffle kali ini dinilai cenderung lebih bersifat politis dibandingkan dengan urusan kinerja.
“Harus diakui, bahwa reshuffle kali ini lebih kental urusan politik ketimbang kinerja,” kata Agung saat dihubungi, Kamis 5 Januari 2023.
Menurutnya, wacana kocok ulang kabinet ini mencuat usai Partai NasDem mengumumkan Anies Baswedan sebagai sosok calon presiden atau capres.
Baca juga: Rocky Gerung Kritik Jokowi Soal Reshuffle Kabinet, Mestinya Luhut Diganti
Sementara itu, wacana reshuffle justru tidak mengemuka saat Prabowo Subianto diusung Partai Gerindra atau bahkan Partai Golkar yang mendeklarasikan dukungan terhadap Airlangga Hartarto.
“Ini berbanding terbalik dengan Prabowo atau Airlangga ketika dideklarasikan oleh Gerindra dan Golkar,” tuturnya.
Di sisi lain, Agung melihat bahwa PDIP yang merupakan pendukung utama Pemerintahan Joko Widodo dan punya kursi terbangak di parlemen, akhir-akhir ini pun kerap melontarkan kritik terhadap sejumlah menteri dari NasDem.
“Selain soal figur Anies yang identik dengan perubahan ketimbang keberlanjutan, kinerja menteri-menteri nasdem tak lupa dikuliti habis-habisan,” tuturnya. (*)
Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.