Pemilu 2024

Nurul Arifin Kini Lawan Hasto Kristiyanto: Biarkan Rakyat yang Pilih Caleg yang Mereka Percaya

Nurul Arifin, Politisi Partai Golkar kini pasang badan bela rakyat. Biarkan rakyat yang memilih sendiri orang-orang yang akan menjadi wakilnya di DPR.

Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM
LAWAN PDIP - Nurul Arifin, Wakil Ketua Umum Partai Golkar melawan PDIP yang saat ini mulai berjuang untuk menerapkan sistem proposional tertutup untuk pemilu 2024. Dia mengatakan pada pesta demokrasi nanti, biarkan rakyat yang pilih langsung orang-orang yang mereka percaya untuk menjadi wakilnya di DPR RI dan DPRD kabupaten/kota. 

POS-KUPANG.COM - Nurul Arifin, Politisi Partai Golkar nekat pasang badan bela rakyat. Ia lakukan itu saat merespon sikap PDIP ( Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan )  yang menghendaki agar rakyat memilih partai dan bukan memilih langsung calon anggota legislatif saat pemilu.

Nurul Arifin yang juga Wakil Ketua Umum Partai Golkar itu menegaskan, partainya mendukung pemilu dengan sistem proposional terbuka.

Pemilu yang memberlakukan aturan pemilih yang memilih langsung Calon Anggota Legislatif (Caleg) atau bukan sebaliknya pemilih memilih partai politik.

Pernyataan Nurul itu mengkritisi sikap PDIP yang mendukung sistem Pemilu proposional tertutup atau pemilih hanya bisa mencoblos partai, bukan mencoblos caleg.

Baca juga: Hasto Kristiyanto Beberkan Syarat Calon Presiden dari PDIP: Yang Utama Itu Bukan Soal Survei

Hal itu disampaikan saat Nurul Arifin bersama Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto menjadi pembicara dalam rilis hasil survei Indikator Politik Indonesia secara virtual, Rabu 4 Januari 2023.

Menurut Nurul Arifin, sistem proposional terbuka, lebih melibatkan partisipasi masyarakat dalam pemilihan. Dengan sistem ini, partai politik menjadi tidak ego.

APA MAU – Hendri Satrio memprediksi Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto tak akan mungkin menantang Megawati Soekarnoputri pada Pilpres 2024 dengan mengusung Ganjar Pranowo. Golkar masih solid dukung ketua umumnya jadi kandidat capres.
APA MAU – Hendri Satrio memprediksi Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto tak akan mungkin menantang Megawati Soekarnoputri pada Pilpres 2024 dengan mengusung Ganjar Pranowo. Golkar masih solid dukung ketua umumnya jadi kandidat capres. (POS-KUPANG.COM)

"Kami tidak percaya bahwa dengan sistem proposional tertutup, semua akan lebih baik," kata Nurul.

Ia juga mengingatkan Hasto Kristiyanto agar tidak terlalu keras mendukung Pemilu proposional tertutup.

"Pak Hasto, jangan terlalu keras. Kita harus mengutamakan suara rakyat, berikan kesempatan kepada rakyat untuk memilih siapa orang-orang yang mereka percaya," tandas Nurul.

Nurul pun mengajak semua pihak agar menggaungkan penolakan terhadap rencana sistem Pemilu proposional tertutup sebagaimana yang diperjuangkan PDIP saat ini.

Untuk diketahui, saat ini ada delapan fraksi yang mendorong Pemilu tetap menggunakan sistem proporsional terbuka.

Delapan partai tersebut, yakni Fraksi Golkar, Gerindra, Nasdem, PKB, Demokrat, PKS, PAN, dan PPP.

Baca juga: Hasto Kristiyanto Kritik Anies Baswedan, Singgung Banjir Jakarta Pasca Deklarasi Calon Presiden

"Masa kita delapan fraksi kalah sama satu fraksi (PDIP) gitu," ucap Anggota Komisi I DPR RI tersebut.

Nurul mengaku heran lantaran pada tahun 2016 rencana Pemilu proposional tertutup banyak yang bersuara, namun kini terkesan bungkam.

"Sekarang diam semua. Enggak ada satupun yang bersuara. Makanya saya juga bingung, Indikator aja diam-diam aja," ujarnya.

Sementara, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menjelaskan alasan partainya mendorong sistem proporsional tertutup diterapkan pada Pemilu 2024 mendatang.

Hasto menjelaskan berdasarkan konstitusi yakni Pasal 22E ayat (3) UUD 1945, peserta pemilihan umum untuk memilih anggota DPR dan DPRD adalah partai politik.

Dari situ, lanjut Hasto, tujuan partai yaitu menjalankan fungsi kaderisasi dan pendidikan politik.

"Bagi PDIP kami berpolitik dengan suatu prinsip, dengan suatu keyakinan berdasarkan konstitusi, peserta pemilu adalah partai politik dan kemudian kami ingin mendorong mekanisme kaderisasi di internal partai," kata Hasto di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa 3 Januari 2023.

"Kita bukan hanya partai yang didesain untuk menang pemilu, tapi sebagai partai yang menjalankan fungsi kaderisasi pendidikan politik, memperjuangkan aspirasi rakyat menjadi kebijakan publik dan disitulah proporsional tertutup kami dorong," imbuhnya.

Selain itu, Hasto menilai sistem proporsional tertutup tepat dengan kondisi perekonomian saat ini.

Dia mengungkapkan kalkulasi yang dilakukan PDIP dengan kondisi ekonomi saat ini, diperkirakan butuh puluhan triliun untuk menyelenggarakan pemilu.

"Kalau dengan inflasi 10 persen saja ditambah dengan adanya Bawaslu dan sebagainya itu perkiraan 31 triliun, tapi nanti KPU yang lebih punya kewenangan untuk menghitung bersama pemerintah biaya pemilu," ucap Hasto.

Baca juga: Hasto Kristiyanto : PDIP Umumkan Capres Juni 2023

"Jadi ada penghematan sistem menjadi lebih sederhana dan kemudian kemungkinan terjadinya manipulasi menjadi kurang," imbuhnya.

Hasto menambahkan, dengan sistem proporsional partainya bisa mendorong tokoh-tokoh yang memiliki kapasitas untuk didorong menjadi caleg.

"Karena base-nya adalah kompetensi. Jadi proporsional tertutup itu base-nya adalah pemahaman terhadap fungsi-fungsi dewan, sementara kalo terbuka adalah popularitas," tandasnya. (*)

Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved