Timor Leste

8 Berita Investigasi Terbaik 2022 dari Asia Tenggara, Tiga dari Indonesia, Tak Ada Timor Leste?

Banyak faktor yang dipersalahkan atas keadaan sulit pers Asia Tenggara, termasuk penyensoran diri oleh jurnalis, penindasan pemerintah

Editor: Agustinus Sape
gijn.org
Delapan berita investigasi terbaik 2022 yang dihasilkan para wartawan selama tahun 2022. Tidak ada dari Timor Leste. 

POS-KUPANG - Kebebasan pers di Asia Tenggara terus menghadapi banyak tantangan. Menurut Indeks Kebebasan Pers Reporters Without Borders 2022, hanya Timor Leste dan Papua Nugini yang masuk dalam 100 negara teratas dalam hal kebebasan pers tahun ini.

Banyak faktor yang dipersalahkan atas keadaan sulit pers Asia Tenggara, termasuk penyensoran diri oleh jurnalis, penindasan pemerintah, dan kesulitan keuangan.

Namun, ada juga kabar baik. Wartawan lokal yang gigih bekerja sama dengan media internasional dan ruang berita nirlaba, yang menyediakan dana hibah untuk liputan investigasi, terutama untuk masalah lingkungan.

Dengan pendanaan ini, wartawan Malaysia mengungkap kesenjangan data hutan; Wartawan Indonesia mengangkat isu praktik penipuan di balik penambangan nikel; dan jurnalis di Myanmar meliput kerusakan lingkungan yang menghancurkan yang merupakan efek samping dari kudeta militer negara itu tahun 2021.

Terlepas dari upaya-upaya penting ini, jurnalis di wilayah ini menyampaikan berita investigasi penting lainnya tahun ini, dengan topik mulai dari serangan digital terhadap media hingga perbudakan kejahatan dunia maya hingga tragedi sepak bola di Indonesia baru-baru ini.

Satu catatan penting, dari sekian berita investigasi tersebut, tidak ada satu pun dari Timor Leste. Apakah ini menunjukkan tidak adanya masalah atau tidak adanya wartawan dari negara tersebut yang mengajukan pendanaan untuk investigasi?

Daftar jurnalisme investigasi terbaik kami dari tahun 2022 menunjukkan bahwa wartawan terus mengungkapkan kebenaran meskipun ada tekanan dari berbagai arah.

Sama pentingnya, kisah-kisah ini menunjukkan bahwa jurnalisme di Asia Tenggara masih memainkan peran penting dalam meminta pertanggungjawaban pihak berwenang dan memberikan suara kepada para korban penyalahgunaan kekuasaan.

1. Tentacles of the Nickel Mines, Tempo (Indonesia) 

Sebagai bagian dari ambisi Indonesia untuk menjadi pemimpin dunia dalam produksi baterai kendaraan listrik, banyak pengusaha yang berebut izin pertambangan nikel.

Investigasi oleh Majalah Berita Mingguan Tempo melaporkan kesepakatan yang dipertanyakan di balik bisnis ini.

Di dua provinsi dengan cadangan nikel terbesar di Indonesia, menurut Tempo, izin penambangan diperoleh dengan menggunakan dokumen palsu—tidak memiliki proses lelang dan izin pembukaan hutan—dan mencakup lahan yang sangat luas, setara dengan hampir separuh luas Jakarta, ibukota Indonesia.

Tempo juga melaporkan keterlibatan berbagai pihak di balik perusahaan peraih izin tersebut, mulai dari pejabat pemerintah dan politisi hingga mantan aktivis.

2. Following the Trail of Backlink Spam Attacks, Rappler (Filipina)

Dalam beberapa tahun terakhir, Filipina telah menjadi suar peringatan dini untuk serangan digital dan disinformasi terhadap media dan jurnalis individu. Dalam seri dua bagian ini, Rappler menampilkan taktik pelecehan online terbaru untuk menargetkan jurnalisme: backlink spamming.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved