Berita Kupang

15 Desa Kelurahan Terdampak Bencana di Kabupaten Kupang, Ada 2773 Jiwa Terdampak

Ada beberapa jenis bencana yang terjadi yakni banjir yang mengakibatkan rumah tetendam dan abruk, jembatan rubuh, dan juga angin puting beliung.

Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/RYAN TAPEHEN
JEMBATAN NUNPISA - Jembatan Nunpisa yang ambruk akibat diterjang banjir bandang di sungai Batu Merah, Desa Oelatimo, Minggu 1 Desember 2023 sementara dibuat lintasan darurat oleh tim gabungan TNI Polri. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Tapehen

POS-KUPANG.COM, OELAMASI - Kepala Pelaksana atau Kalak BPBD Kabupaten Kupang Semmy Tinenti melaporkan sejak musim hujan di bulan Desember 2022 dan Januari 2023 sudah 15 desa kelurahan di Kabupaten Kupang yang terdampak bencana.

Kepada Pos Kupang di sela-sela memantau bencana jembatan ambruk di Desa Oelatimo, Senin 2 Januari 2022 mengungkapkan dari laporan terkahir,  ada 15 desa kelurahan yang terkena dampak bencana.

Ada beberapa jenis bencana yang terjadi yakni banjir yang mengakibatkan rumah terendam dan abruk, jembatan roboh, dan juga angin puting beliung.

Data yang disampaikan terdapat kerusakan sedang hingga berat di empat jembatan, yakni Jembatan Bokong, Jembatan Kapsali, Jembatan Nunpisa, dan Jembatan Siumolo. sementara ruas jalan Oben-Bone juga mengalami kerusakan.

Sementara desa kelurahan terdampak yakni desa Oebelo, Desa Oebola, Desa Naitae, Desa Tuakau, Desa Tunbaun, Desa Tanah Putih, Desa Nunkurus, Desa Benu, Desa Pariti, Desa Bipolo, Desa Bioba Baru, Desa Manubelon, Kelurahan Naikliu, Kelurahan Takari, dan Kelurahan Camplong I.

Baca juga: Rusak Akibat Hujan Deras, DPRD NTT Akan Pantau Jembatan Kapsali di Amfoang Barat Daya

Sehingga total ada 598 unit rumah yang terendam banjir, 7 unit rumah rusak ringan, 30 unit rusak berat, dengan 2773 jiwa yang terdampak dan 115 jiwa diantaranya harus mengungsi.

Sementara hingga saat ini baru satu korban jiwa akibat bencana hidrometeorologi di Kabupaten Kupang, yakni di Desa Benu, Kecamatan Takari yang terseret banjir.

Adapun beberapa langkah yang sudah diambil, yakni menetapkan status tanggap darurat sejak tanggal 25 Desember 2022 hingga 7 Januari tahun 2023.

BPBD Kabupaten Kupang juga sementara menyalurkan air bersih, pangan, dan perlengkapan sanitasi dan balita kepada korban terdampak bencana.

Baca juga: Tinjau Jembatan Kapsali, Komisi IV DPRD NTT Minta Segera Diperbaiki

Mereka juga melakukan evakuasi terhadap masyarakat yang tinggal di lokasi rawan bencana serta melakukan normalisasi sungai dan jembatan yang rawan bencana.

Hal terakhir yang mereka lakukan hingga saat ini, yakni membuka jalur akses darurat di Sungai Batu Merah akibat ambruknya jembatan Nunpisa di Desa Oelatimo.

"Pagi kemarin kami sudah berkoordinasi dengan pengusaha untuk pakai alat berat dan bukan saja melakukan pembukaan akses alternatif namun juga memperkuat jalur tersebut dengan sertu kali," terang Semmy. (ary)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved