Berita Flores Timur
Curhat Petugas PLN Flores Timur yang Dinilai Kerja Tak Becus
Ia mengaku kecewa lantaran sejumlah kalangan memberikan komentar tak pantas tanpa tahu kesulitan petugas lapangan mempertaruhkan nyawa
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Paul Kabelen
POS-KUPANG.COM, LARANTUKA - Seorang petugas PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Larantuka, Kabupaten Flores Timur mencurahkan isi hatinya perihal komentar miring di media sosial (medsos) Facebook yang menilai pihak PLN bekerja tak becus dan hanya memakan gaji buta.
Petugas itu bernama Sipri Maran ditemui wartawan bersama beberapa rekannya sedang sibuk memperbaiki kabel listrik di Kelurahan Puken Tobi Wangibao, Kecamatan Larantuka yang putus akibat terpaan angin kencang.
Ia mengaku kecewa lantaran sejumlah kalangan memberikan komentar tak pantas tanpa tahu kesulitan petugas lapangan mempertaruhkan nyawa di tengah cuaca ekstrem.
Baca juga: Polres Flores Timur Amankan Sepeda Motor Racing di Malam Pergantian Tahun
"Pelanggan ini istilahnya raja. Tetapi ini kan kita berhadapan dengan alam, jadi tidak boleh menilai kami kerja tidak becus dan hanya makan gaji buta, jangan seperti itu," timpal pria berbadan gemuk itu dengan nada kesal.
Sipri bekerja di bidang Rekanan Serviam Teknis dibuat kesal setelah membaca postingan status di group Facebook 'Suara Flotim' yang menurutnya tak menghargai perjuangan petugas.
"Kami pertaruhkan nyawa, tinggalkak anak istri di rumah. Kami kena hujan dan bahaya angin tapi kami tahun ini memang tugas dan ladang pekerjaan sehari-hari," timpalnya.
Salah satu tulisan datang dari akun Safer Tukann mendapat banyak tanggapan netizen. Ia menilai PLN Larantuka berkerja lamban padahal pelanggan sudah melaporkan kabel listrik yang putus menggunakan aplikasi PLN Mobile.
Tulisan status lima paragraf itu mendapat 112 komentar dan 155 like. Ada yang sepakat dengan pendapatnya, namun banyak juga akun yang mengkritik balik bernada lelucon.
Baca juga: Cuaca Ekstrem, Badai Angin Kencang Rusaki Rumah Janda Lansia di Ekasapta Flores Timur
"PLN tidak terlalu buat diri... Sudah tau darurat seperti ini tidak tindak lanjuti tapi harus membelit belitkan masyarakat," komen Mikael Roga.
"Lebai terlalu le... Engko hidup di luar Negeri bae...kalau menurut saya listrik mati lebih bae di musim hujan angin dari pada saya koslet di cok rolll.. hahahahah," timpal Alldo Sareza.
Sementara Supervisor Teknik PLN ULP Larantuka, Thomas Tupen dikonfirmasi belum lama ini, mengatakan kondisi listrik tidak stabil bukan selama ini dipicu faktor eksternal seperti cuaca, banyaknya pohon sekitar kabel, dan mamalia kelelawar.
Menurutnya, masih banyak pohon milik pelanggang yang keberatan jika dilakukan pemangkasan. Padahal, sambungnya, himpitan pohon sangat mempengaruhi stabilitas listrik.
Baca juga: Marianus Tamo Ama, Korban Tenggelam di Waibalun Flores Timur Ditemukan Tak Bernyawa
Pihaknya sudah membangun koordinasi bersama pemerintah setempat dan melibatkan para stakeholder agar masalah ini segera teratasi tanpa menimbulkan konflik.
"Warga masih keberatan ketika pohonnya dipangkas. Salah satu lokasinya itu ada di pertigaan Wairunu dan Pertigaan Hewa. Tapi kita akan berkoordinasi dengan pemerintah setempat," katanya.
Jenazah di Flores Timur Dijemput Keluarga, Korban Sakit Mental Usai Pulang Merantau |
![]() |
---|
Polisi Selidiki Praktek Jual-Beli Bantuan Bencana Lewotobi di Desa Ile Gerong |
![]() |
---|
Pernyataan Maksimus Masan Kian,Tidak Maju sebagai Ketua PGRI Flotim Ditolak Semua Ketua Cabang |
![]() |
---|
Kepala Dinas PMD Flores Timur, Paulus Petala Kaha Sebut Realisasi Dana Desa Capai 100 Persen |
![]() |
---|
Diduga Mabuk Miras, Pria di Flores Timur Tewas Usai Tabrak Deker |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.